Prolog

24 3 2
                                    

Happy reading guys...

                           🌻🌻🌻

Gadis berambut hitam sebahu berjalan melewati koridor sekolah menuju kelasnya sembari membawa tumpukan buku paket di lengan nya. Jangan lupakan dengan tas di belakang nya yang menggembung besar.

Dia berlari menaiki tangga, hal itu sudah kebiasaan nya sejak dulu, selalu semangat berangkat sekolah. Tangannya memegang kenop pintu kelas XI IPA 1 dan braaaakkk. Dia bahkan membanting pintunya karena sangking semangat nya.

"Viiitaaa," panggil Meishal dengan wajah yang begitu sumringah. Meishal meregang kan kedua tangannya tanda mengajak berpelukan. Ya, nama gadis itu adalah Vita Riafandra Dirga.

"Aaa Meishalll," mereka akhirnya saling berpelukan. Jangan bilang aneh, itu sudah kebiasaan mereka.

Sehabis berpelukan Vita menuju ke mejanya dan menyimpan buku paket nya dilaci kemudian meletakkan tas nya di kursi.

Vita mulai berjalan-jalan mengelilingi meja teman-teman nya yang katanya sedang mengerjakan PR.  Bahkan Meishal sedang menyalin jawaban si peringkat 1 di kelas. Dia Nurma.

"Woyy tugas tuh di kerjain di rumah!" Vita mulai berkoar-koar.

"Berisik dah lu Vit!" Lulu dengan gerakan cepat membereskan semua bukunya karena memang dia sudah selesai menyalin jawaban nya.

"Lapangan kuy El," Elly adalah cs nya Lulu, mereka selalu pergi kemanapun bersama. Mereka berdua adalah fakgirl.

Ya hari ini adalah hari Senin, jadwal semua sekolah termasuk SMA  Angkasa untuk melaksanakan upacara.

"Woyy upacara woy," Vita berbuat rusuh lagi, dia menggoyang-goyangkan meja teman-teman nya yang belum selesai mengerjakan PR. Vita pastilah sudah mengerjakan PR nya, apalagi ini PR matematika. Itu adalah pelajaran favorit nya.

"Vitaaa diem ngapa sih,"

"Iyaa ihh, bentar lagi juga udah selesai ini!"

"Emang si Vita kurang kerjaan banget, mending lu nyalinin punya gue aja, lu kan nulisnya cepet,"

"Ogah," jawab Vita cepat.

Vita terus melancarkan aksinya, membuat teman-teman nya semakin geram.

"Diem ga lu Vit,"

"Vitaaa diemmm!"

"Emang kurang ajar banget lu ya," Vita menghentikan aksinya dan langsung berlari karena Nanda sudah jengkel dengan nya.

Nanda membawa penggaris sebagai senjata nya untuk menabok Vita si bocah kurang ajar. Dia terus mengejar Vita yang mulai keluar dari pintu kelas dan sebelum Nanda mengatakan, "awas" pada Vita dan alhasil

Brukkkk

Vita menabrak bahu seseorang. Namun tetap saja, dia adalah Vita, dia tidak akan memikirkan lebih jauh siapa yang ia tabrak.

"Lo kalo jalan pake mata!" Teriak orang itu. Suaranya terdengar seperti seorang laki-laki. Namun, kembali lagi ke awal. Dia adalah Vita, si tidak pedulian.

"Gue minta maaf," ucap Vita akhirnya. Dia meminta maaf tanpa menoleh kebelakang karena takut masih dikejar Nanda. Dia tidak mau memperpanjang masalah. Jika permintaan maaf sudah bisa menyelesaikan nya kenapa tidak dilakukan.

Selesai mengatakan maaf, Vita langsung terus berlari menuju lapangan tanpa menunggu jawaban apakah dirinya dimaafkan ataupun tidak. Vita hanya berpikir, yang penting sudah minta maaf.

Rivan Richardo, nama laki-laki itu. Baru ingin mengatakan sesuatu pada gadis itu, dia sudah pergi. Ah ya sudahlah. Lagian juga gadis itu sudah meminta maaf.

Rivan berjalan masuk ke kelas XI IPA 1. Dan mendadak kelas menjadi hening. Kedua tangan Rivan ia masukkan ke kantong celananya. Menambah kesan dingin di wajahnya.

"Sekarang ke lapangan," Hanya dengan tiga kata itu, semua siswa/i langsung membereskan bukunya dan bergegas mengambil topi kemudian keluar menyusul Rivan.

Rivan adalah Ketos SMA Angkasa. Dia terkenal dengan sifat dingin, tegas, pintar, dan poin paling penting yaitu tampan. Rivan memang tipe orang yang disiplin. Jam tujuh kurang seperempat dia sudah memastikan tidak ada siapapun yang tidak ikut upacara. Seperti saat ini.

                            🌻🌻🌻

Next chapter

Vita StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang