2 "Dia datang"

1.1K 104 17
                                    

Sebelumnya

Waktu terus berlalu. Kini usia anak itu menginjak 10 tahun. Sekarang anak itu juga memiliki nama baru, yaitu nama Seokjin. Sebuah nama yang diberi oleh Namjoon padanya.

Seokjin sekarang menjadi anak yang lebih ceria. Ia juga tampak bahagia karena memiki keluarga baru,  yang telah merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang.

"Seokjin~ah..." suara menggelegar itu berasal dari salah satu penghuni di rumah  ini.

Yah... Itu adalah suara Taehyung.

Si empunya nama, terlihat melompat-lompat kecil sambil berjalan menemuinya.

"Ada apa hyung?" tanyanya.

"Nih. Untukmu." Taehyung memberikan kejutan padanya, dengan memberikannya seekor anak kucing yang lucu.

"Huwahhhh." mata Seokjin tampak berbinar-binar.

Seokjin dengan senang hati menyambut pemberian dari Taehyung. Ia menggendong kucing kecil itu, lalu mengajaknya bermain bersama.

Hari ini, hanya Taehyung dan Jungkook yang ada di rumah. Yoongi, Hoseok, Namjoon dan Jimin pergi bekerja, sedangkan mereka berdua sedang libur kuliah.

Jungkook berada di dapur untuk memasak cemilan. Sedangkan Taehyung duduk sambil menonton berita di Televisi.

Seokjin yang gembira dengan anak kucing pemberian Taehyung. Ia mengajaknya bermain di taman depan rumahnya. 

Ia berlari kecil mengejar anak kucing tersebut, "Hap. Berhasil aku tangkap." ucapnya gembira.

"Jinseok~ah..."

Seokjin terdiam mematung, ketika seorang wanita berdiri di depan pagar dan menatapnya.

Kedua lututnya tampak bergetar. Ia mundur beberapa langkah, lalu ia berbalik dan buru-buru berlari masuk ke dalam rumah sambil memegang anak kucing dengan kedua tangannya.

Seokjin yang ketakutan. Ia tidak hati-hati, hingga salah satu kakinya tersandung saat dirinya baru memasuki rumah.

Bruk!

Terdengar suara seperti benda jatuh. Dan suaranya cukup keras.  Jungkook dan Taehyung bergegas mencari ke asal suara.

"Jin!" seru mereka bersamaan, ketika melihat Seokjin dalam posisi tengkurap, namun ada yang janggal di penglihatan mereka.

"Hyung... sakit..." tangisnya, dan masih memegang anak kucing di kedua tangannya.

Mereka berdua spontan terkejut, karena ada darah yang mengalir dari pelupuk mata Seokjin. Bukan hanya itu, ternyata darah juga mengalir dari hidung dan telinganya.  Lutut dan sikunya juga berdarah karena terjatuh menghantam keramik.

Taehyung melepaskan kucing dari tangan adiknya. Sedangkan Jungkook membantunya duduk, "Kita bawa saja Seokjin ke Rumah Sakit." itu ucap Taehyung.

Jungkook mengangguk setuju. Sebelum pergi mereka, Jungkook mematikan kompor lebih dulu. Lalu ia dan Taehyung segera membawa Seokjin ke Rumah Sakit di mana Hoseok dan Jimin bekerja.

Mereka berdua tidak tahu, jika ibu kandung Seokjin lah yang datang menemuinya, hingga membuatnya terjatuh karena ketakutan.

Wanita itu memandangi mobil yang semakin menghilang dari pandangannya. Ada rasa bersalah, namun juga dendam pada Seokjin,  anak kandungnya sendiri.

Wanita itu berbalik, lalu pergi meninggalkan rumah yang dihuni oleh anaknya.

-
-
-

Di Caffe, Namjoon tampak sibuk karena banyak pengunjung hari ini.  Sebenarnya hatinya tidak tenang. Entah kenapa, ia selalu ingin segera pulang ke rumah. Namun dirinya disibukkan oleh pekerjaannya. 

Di Rumah Sakit,  Taehyung terlihat mondar-mandir.  Sedangkan Jungkook tampak sedang menghubungi seseorang. 

Jimin ke luar untuk menemui mereka berdua. Di dalam ruangan, Hoseok masih memeriksa Seokjin.

"Hyung. Bagaimana keadaan Jinnie?" tanya Jungkook padanya.

"Hoseok hyung masih memeriksanya." jawabnya.

Jungkook dan Taehyung menarik napas dalam. Mereka belum tenang, jika belum mendengar kabar baik mengenai adik kecil mereka.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Jimin.

"Kami juga tidak tahu hyung. Kami hanya mendengar suara keras seperti ada yang jatuh --- dan ternyata Jinnie yang jatuh." itu jawab Jungkook.

"Hyung. Apakah Jinnie akan baik-baik saja?  Aku takut karena darahnya banyak sekali." ucap Taehyung.

"Benar.  Aku juga takut melihatnya. Karena baru pertama kali, aku melihat di depan mataku;  jika darah bisa mengalir dari mata, telinga juga pori-pori wajah."  Jungkook menceritakan apa yang terjadi pada adik mereka.

"Kalian tenanglah. Jika di depan Jinnie  --- jangan ungkapkan rasa takut kalian akan kejadian tadi. Aku khawatir Jinnie akan semakin gelisah." saran Jimin pada mereka.

"Iya." jawab mereka bersamaan.

-
-
-

Di dalam ruang darurat, Hoseok masih terlihat menyeka darah yang masih saja ke luar dari mata, telinga, pori-pori wajah juga hidung Seokjin menggunakan kapas. 

Tensi darah Seokjin rendah akibat darah yang belum berhenti. Hoseok juga sengaja melakukan transfusi darah, serta memberikan obat untuk mengobati pembekuan darah.  Dan syukurnya saja ada persedian stock darah, hingga Hoseok merasa sedikit tenang. Meski tidak sepenuhnya, karena ia sendiri masih ragu dengan diagnosis mengenai apa yang terjadi pada adik kecilnya.

"Apa masih sakit?" tanya Hoseok padanya.

"Tidak. Aku --- tidak merasakan sakit lagi hyung. Tapi, aku hanya pusing saja."

"Apa kau pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya Jin?"

Seokjin menggelengkan kepalanya, "Baru pertama." jawabnya polos.

"Hari ini, kau harus menginap di Rumah Sakit."

"Kenapa aku tidak boleh pulang ke rumah?"

"Bukannya tidak boleh. Tapi sekitar dua hari ini,  kau harus menginap di Rumah Sakit. Karena hyung harus memeriksamu." Hoseok memberi penjelasan padanya.

"Apa sakitku parah hyung?" tanya Seokjin tiba-tiba.

"Tidak. Kau baik-baik saja. Penyakitmu tidak parah kok." ucapnya dan berusaha tersenyum, walau sebenarnya ia berpikir bahwa penyakit adiknya merupakan penyakit langka.

"Ah. Aku senang." ucap Seokjin dan ia memegang tangan Hoseok yang mengelap darah di pori-pori wajahnya.

"Jin. Apa --- kau merasa ketakutan?" tanyanya.

Seokjin tampak diam sejenak, "Jin..." ucap Hoseok.

Seokjin menatap lekat kedua mata Hoseok, "Dia datang, hyung."

"Dia?  Siapa?" tanyanya.

"Eomma." jawabnya.

Bersambung.

Semoga suka dengan Seokjin kecil di sini. Dan cerita ini, Jin akan lebih banyak di Rumah Sakit. Hehehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Little Brother" (BTS Brothers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang