Satu ; Di Bus yang Sama

14 1 1
                                    

***

Berorganisasi sekaligus bekerja paruh waktu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, sudah dua bulan Giska melalui siklus hidup seperti itu. Cukup sulit, tapi jika dia berhenti lantas bermalas-malasan, mau makan apa dia di kota orang? Mengingat keluarganya yang sederhana di sebuah desa terpencil di kabupaten minim pendidikan membuat Giska segan untuk meminta uang bulanan pada kedua orang tuanya itu.

Tapi Giska tidak pernah menyesal. Justru karena siklus hidupnya inilah yang membuat dia mandiri dan segan untuk bergantung pada orang lain.

Untuk menghilangkan penatnya, biasanya Giska selalu menyempatkan diri untuk bermain di kost-an Ayunda atau ia yang mengundang Ayunda ke kost-annya. Mereka adalah 'saling' yang saling melengkapi. Tapi, untuk hari ini nampaknya Ayunda sedang sibuk dengan praktikum-praktikum yang ia miliki. Oleh karena itu, sekarang Giska berada di sini.

Pasar Ketandan.

"Assalamualaikum, Mbok Ening."

"Waalaikumsalam, Giska ya?"

Mbok Ening adalah seorang tunanetra. Ia hidup seorang diri di Jogja ini. Berjualan gudeg di pasar Ketandan adalah cara untuk menyukupi kebutuhannya. Jika pagi, biasanya ia menjadi buruh cuci di rumah-rumah warga. Jika sore-sore begini, ya berjualan.

"Mbok Ening, matahari sudah hampir tenggelam. Mari saya antar pulang."

"Iya, nak."

Ditipu, tidak dibayar, dan dicopet adalah hal yang biasa bagi mbok Ening. Jika bicara tentang tabiat seorang manusia, tidak akan ada habisnya. Pikiran manusia siapa yang bisa menyangkalnya. Namun, di sini lah Giska belajar perihal ikhlas.


"Ya tidak apa, Gis. Biarkan Tuhan saja yang membalasnya. Tuhan tau keterbatasan mbok. Jadi, mbok percaya Tuhan juga yang akan mengurus proses mbok. Uangnya berhasil dicuri, itu artinya uang itu belum jadi rezeki mbok, Gis."

Sungguh, Giska ingin sekali membawa mbok Ening ke kost-annya. Tapi justru penolakan yang sering didapatkannya. Rasanya Giska ingin sekali pergi ke ibukota untuk mencari anak yang telah menelantarkan mbok Ening sendirian di Jogja. Tapi Giska tahu, ia belum cukup mampu untuk melakukan itu semua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang