10

3K 178 10
                                    

BRAK

"Ups, maaf... eum kak?" ucap Rose dengan gaya angkuhnya menatap sinis ke arah Irene yang kini tertunduk menahan perih dilututnya

Irene semakin terbelalak saat melihat cairan merah pekat keluar tepat dilututnya yang juga sedikit memar

"Ternyata.. kakak kita terjatuh wah..wah.." ejek Rose yang kini ikut berjongkok menatap sinis tanpa rasa iba sedikitpun

"Cih, Jangan kira gua bakal nolongin lo ya, sekalipun lo senior, miskin dan bodoh seperti lo itu gak guna!" bentak Rose sambil menjambak rambut Irene agar mendongak

Irene hanya mampu menangis, bahkan bibir bawahnya kini sudah sedikit lecet akibat gigitannya yang terlalu kuat, agar menahan tangis sakit hatinya.

"Lo selingkuhannya Chanyeol kan?!"

Irene mengerutkan dahinya lalu menggeleng kuat, sungguh pusing dikepalanya sangat menyakitkan

"Kalau bukan si gay itu yang gua siksa sebagai dendam perilaku Chanyeol pas itu, gimana kalau lo aja heh?!" ucap Rose dengan nada menggoda lalu kembali menjambak rambut Irene

"Salah..hiks..aku apa..hiks?!" ucap Irene dengan lirih menatap Rose yang sudah memasang ancang-ancang untuk menamparnya

Namun seketika Rose membeku dengan tatapan kosongnya, ia begitu terkejut dengan apa yang dilihatnya

"Wah..ada pesta ya disini" ucap Chanyeol dengan santai khas andalannya

"Chan..kamu disini?" lirih Rose sambil memandang dengan ketakutan

Chanyeol berjalan dengan sangat santai sekali, tepat dihadapan Rose, ia sedikit membungkuk agar menyamai wajah Rose

Rose sangat berbunga-bunga, setelah sekian lamanya, baru kali ini ia berhadapan dengan sangat dekat seperti ini pada Chanyeol

CUP

Rose tersenyum lembut saat berhasil mencium pipi pria idaman dihadapannya ini, ternyata Chanyeol sudah jatuh cinta padanya, begitu menurutnya.

PLAK

Chanyeol mendorong keras tubuh Rose, hingga menghantam sebuah meja yang entah sejak kapan ada disitu, lalu dengan santainya menjambak rambut Rose hingga membuatnya mendongak secara paksa

"Jalang tetap jalang, pipi gua jadi kotor deh, ups tangan gue juga ya, cih" Chanyeol berdecih kuat lalu mendorong kuat Rose membuat kepalanya menghantam meja

Chanyeol tetap menatap tajam, meneliti tubuh Rose yang sudah berantakan karena ulahnya

Tanpa menoleh Chanyeol pun berkata "Lisa, keluar lo. gua tau lo disana, ah atau lo mau ikut dibunuh juga, hm"

Lisa yang mendengar suara bariton yang sangat menakutkan itu pun, mau tak mau keluar dari persembunyiannya. Sebenarnya Lisa tak sengaja mendengar suara berisik dari depan gudang, padahal niatnya hanya ingin mengambil bola basket untuk menemaninya saat senggang begini.

Jangan lupakan, bahwa kelas akhir akan lulus, maka ia yang sepantaran dengan Baekhyun yang masih kelas 10 sudah mendapatkan free untuk beberapa bulan, untuk kenaikan kelas. Walaupun masuk sekolah itu masih diajukan, sebelum benar-benar libur.

Sedangkan Chanyeol dkk itu kelas akhir, begitu disegani bukan hanya sebagai senior. tapi bagaimana pun juga sekolah ini tidak akan menghormati jika kamu tidak kaya/terpintar, itu kuncinya.

"Maafkan..aku"

Chanyeol mendengus sebal, memuakkan baginya " Bawa Irene ke Rumah Sakit, jangan sampai kau yang malah melukainya kembali. Jika dia sampai terluka lebih dari itu segores saja, maka kau akan mendapatkan beribu-ribu lebih dari itu. CAMKAN ITU" ucap Chanyeol yang diakhiri dengan teriakan emosi karena melihat Rose yang berusaha kabur

MINE🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang