14

3.1K 184 3
                                    

"Chan, kamu mau bawa aku kemana?" tanya Baekhyun disela bingungnya menoleh kekanan kekiri

Chanyeol tertawa pelan, seolah senang karena telah membuat kekasihnya ketakutan

"Aku hanya ingin kita berdua" ucap Chanyeol sambil menyeringai andalannya

"Kita berdua? tapi kemana?"

**

"Sumpah, gua gak bisa kalau begini mulu" gumam Luhan sejak tadi berjalan bulak balik tak menentu

Hingga akhirnya terdengar helaan nafas sebal dari Sehun yang ternyata merasa terusik

"Apa sih lo?! Dari tadi juga cuma maen game aja kok" Sewot Luhan yang seperti memahami helaan nafas dari Sehun itu

"Tadinya si iya gue bisa santai ngegame, tapi lama-lama bacot lo makin gede. Ganggu tau gak?!" elak Sehun tak kalah melotot

"Bodo amat! Intinya gue khawatir sekarang"

"Lo santai aja, gue tau seberapa cintanya Chanyeol sama Baekhyun. Gak akan dia mah nyakitin permatanya itu" ucap Sehun dengan serius

Luhan tertawa pelan, lalu melempar bantal sofa dicafe tersebut tepat diwajah Sehun.

"Jurig teh!"

**

"LEPASIN SAYA!" teriak seorang wanita didalam sebuah ruangan

TOK TOK

"LEPASIN!"

"SALAH SAYA APA?!" teriak wanita itu lagi yang dapat didengar seorang pria yang hanya mampu berdiri didepan pintu kamar tersebut

Suara benda pukulan semakin terdengar membuat pria tersebut sedikit bergerak untuk masuk, emosinya meluap.

"Jaga pintu setelah saya masuk" perintah pria tersebut kepada salah satu anak buahnya

"Siap tuan"

Hening.

Pria tersebut pun membuka pintu tersebut dan melangkah masuk dengan pelan

"Hey"

"..."

Gelap sekali. Padahal ia tidak meminta anak buahnya untuk membuat ruangan segelap dan sesesak ini.

Pria tersebut pun meraba sesuatu untuk menghidupkan cahaya ruangan tersebut.

"..."

"Irene"

Irene menegang dan menoleh kebelakang, seketika matanya melebar

"Jonghoon oppa?"

"..."

"Oppa, menolongku? Bantu aku oppa, aku takut disini" ucap Irene seketika berlari mendekati Jonghoon yang menegang

"..."

"Kenapa oppa tau kalau Irene ada disini?" tanya Irene sekali lagi dengan air matanya yang terus mengalir

"Kenapa kau harus takut? disini kau tak akan disakiti" jelas Jonghoon yang membuat Irene semakin kebingungan

"Kau tau, apa yang telah kau lakukan itu salah" tegasnya lagi sambil memegang kedua pundak Irene

"Aku tau, suatu saat Baekhyun akan tau yang sebenarnya. Tapi aku tidak pernah menyangka itu akan keluar dari mulutmu" ucap Jonghoon lagi dengan tatapan emosinya

"Oppa-ak"

"Cukup, kau telah melakukannya. Cukup sulit jika harus mempercayaimu untuk saat ini bahwa tak akan memisahkan Chanyeol dan Baekhyun"

Jonghoon menoleh ke jendela, memandang indahnya malam kota. Beberapa mobil melintas dan lampu-lampu, serta bintang dan bulan dilangit.

Dadanya sesak, tak mampu menahan tangisnya. Sekali lagi, bintang dan keindahan cahaya membuatnya kembali mengingat mendiang mamanya

"Aku tau perasaanmu, Irene"

Irene menangis dalam diamnya, bagaimana pun juga Irene pasti memiliki rasa sakit hati akan semuanya.

"Karena kau dan Chanyeol memang telah mengikat janji untuk menikah dihadapan mama saat itu"

Jonghoon menghela nafas dan kembali menghadap Irene dengan sendu

"Aku akan memberi tahumu sesuatu. Hubungan memang bisa direncanakan dan dipaksa untuk bersama tapi tidak dengan cinta." ucap Jonghoon menatap lekat mata Irene

"Kau dan Chanyeol memang telah bertunangan, tapi belum tentu Chanyeol mencintaimu" Lanjut Jonghoon yang kini menunduk

"Aku tau" Ucap Irene dengan memaksa tersenyum walaupun air matanya tak henti turun

Jonghoon melangkah pelan dan mencoba menghapus air mata Irene

"Seharusnya kau tidak perlu menangis atau kaget, karena sejak dulu memang sudah dijelaskan kan"

Irene kembali mengangguk pelan "Iya"

"Aku tidak bisa menyalahkan cintamu pada Chanyeol, karena seperti yang kuucap tadi. Cinta tak bisa dipaksakan" Jonghoon tersenyum lembut berusaha membuat Irene kembali tersenyum

"Relakan Chanyeol, bisa?"

Irene menegang dan menatap kearah lain dengan kebingungan

"Aku tidak memaksamu, tapi aku memohon padamu. Jika kau tak mau dipaksa, maka kau tidak boleh memaksa orang lain"

**

"Wah, nyaman banget" gumam Baekhyun menatap beberapa lampu didekat pantai

Chanyeol masih setia menatap wajah Baekhyun dengan senyumannya

"Buka aja jendela mobilnya, tapi jangan turun ya" ucap Chanyeol seperti peringatan manja

Baekhyun mengangguk setuju lalu mencoba mengeluarkan sedikit kepalanya untuk merasakan sejuknya angin malam

"Baby"

Baekhyun seketika menoleh dan kembali memasukkan kepalanya

"Ada apa?"

Chanyeol menghadap Baekhyun lalu tersenyum hangat, memegang lembut jari lentik kanan kekasih mungilnya itu.

Baekhyun tersenyum lembut lalu mengelus lembut rahang Chanyeol, membuat kekasihnya sedikit menutup matanya agar merasakan kenyamanan.

Chanyeol kembali membuka matanya dan menaruh tangan kanan Baekhyun dipipi kekasih mungilnya itu.

Sama, Baekhyun pun berusaha menutup mata ikut nyaman akan elusan lembut dari Chanyeol

Setelah merasa Baekhyun menutup matanya, Chanyeol menyeriang.

Mengeluarkan benda merah dikantungnya, menatap lekat kelopak mata Baekhyun yang masih setia tertutup.

Baekhyun pun membuka matanya  saat merasa terusik akan gerakan dari genggaman Chanyeol dengan tangannya.

"ASTAGA!"

**

AGAIN, MAAP BGT:)
Keknya bakal dicepetin aja endingnya
Soalnya Votenya dari eps 1 sampai sekarang makin dikit.

Jadi author ngerasa kurang greget gitu deh ceritanya, but it's ok.

Semoga endingnya memuaskan ya, maybe bakal ada (18+) 🌚

#CHANBAEKISREAL

MINE🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang