2. Louis dan SM Town Building🥀

88 13 1
                                    

Pernah tidak sih, kamu merasa seperti berada di antara jurang dan lautan? Kalau kamu maju, kamu akan mati dengan tubuh hancur berbenturan dengan batu-batu besar dan keras dibawah jurang. Sedang kalau kamu mundur, kamu tetap akan mati dengan paru-paru penuh air dan tergelung dalam kejamnya ombak. Lebih baik yang mana?


Yah, aku sedang merasa seperti itu sekarang. Kalau aku mundur, maka bisa dipastikan cita-citaku untuk menjadi seorang bintang drama akan pupus dalam waktu dekat. Dan kalau maju, mungkin suatu saat aku akan berakhir dibalik jeruji besi.

Aku ini terlalu berlebihan tidak sih? Maksudku... Aku hanya perlu bermain peran dengan mengandalkan apa yang sudah aku pelajari disekolah, lalu semuanya akan baik-baik saja setelah aku mendapat cukup banyak uang. Tapi reaksiku seakan harus membobol aset negara atau menjadi kurir narkoba.



Seperti... Ketakutan ku ini tidak beralasan?




Lima belas menit aku berdiri disini. Mematung sambil memandang gedung besar yang selalu terlihat sibuk di hadapanku.

"Kamu akan mulai bekerja jadi asisten manager unit 127 mulai besok," begitu kata Chunhae ditelepon kemarin. Aku sendiri tidak mengerti bagaimana bisa dengan semudah itu dia 'menyelundupkanku' ke perusahaan sebesar ini. Tapi yang jelas, tugasku akan segera dimulai.


Kalian tau apa yang aku rasakan?Gugub, takut, senang dan khawatir bercampur jadi satu. Beragam spekulasi buruk menyerang ku.

Aku memejamkan mata rapat-rapat. Mengatakan pada diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja selama aku melakukannya dengan benar. Lalu saat mataku terbuka kembali, aku harus siap mengahadapi semua resiko yang ada di depan sana.

Mengeratkan genggaman pada tali tas, aku mulai melangkahkan kaki memasuki gedung megah ini setelah memantapkan niat dan menghembuskan napas besar.

Suasana didalam lebih ramai dari pada diluar. Semua orang terlihat sibuk disini, semuanya serba tergesa. Tidak ingin buang-buang waktu, aku segera mendekat ke bagian resepsionis.

"Permisi. Dimana saya bisa bertemu manager Hyunjoon?" tanyaku pada salah satu perempuan muda disana.

"Sebelumnya sudah buat janji?" tanyanya ramah.


Aku bingung mau menjawab apa, karena aku sendiri juga tidak tau sudah membuat janji atau belum. Chunhae hanya menyuruhku datang dan mencari manager bernama Hyunjoon lalu dengan bodohnya aku mengiyakan tanpa bertanya lagi.



"Emm... Itu, sa-"
Ucapanku terpotong ketika tiba-tiba seorang laki-laki berdiri disampingku sambil meletakkan kandang kecil diatas meja resepsionis. Tatapannya terlihat tidak senang.


Dengan jaket hitam yang topinya menutupi bagian atas wajah, masker, kacamata dan airpods yang menyumbat telinganya, aku sudah bisa menduga kalau orang ini adalah idol atau setidaknya trainee.


Tapi tunggu, aku seperti pernah melihatnya sebelum ini. Tapi dimana?


"Noona, aku titip Louis disini ya. Kalau Ten hyung mencariku, katakan aku sudah pulang ke dorm," ucapnya dengan bahasa semi formal.


Resepsionis tadi seketika mengeryit, "Eng, maaf tuan. Disini tidak menerima penitipan hewan."


"Loh, tapi aku kan artis," si laki-laki tadi mendengus.


"Tetap tidak bisa tuan, maaf. Disini kami memiliki tugas masing-masing dan menjaga hewan peliharaan tidak termasuk kedalamnya. Sekali lagi, maaf," resepsionis itu membungkuk dua kali.


[1] 𝐁𝐢𝐭𝐭𝐞𝐫𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang