Kita berkencan dalam artian kau melamar ku di tahun 2014. Aku mencintaimu sangat mencintai mu. Tapi sayangnya kita tak bisa menentang pilihan Tuhan.
Di Tahun 2017 di bulan November. Kita benar benar berpisah.
Dan hari ini di tahun 2019 di bulan Juni. Aku menghadiri pernikahan mu.
Kau sangat tampan.
Hanya saja berbeda dengan yang dulu.
Kini kau bukan remaja yang sedang mencari jati diri dalam mencapai kedewasaan.
Tapi kau.
Kau benar-benar seorang pria dewasa.
Wajar saja jika kau sudah memilih jalan untuk siap menjadi sesosok suami.Dan aku.
Aku cukup baik.
Karena aku hadir ketempat pernikahan mu bersama priaku.Kau tersenyum dan memelukku
"Terimakasih telah menjadi bagian dari dalam hidupku. Seharusnya kita saling bertukar cincin di momen ini"Aku hanya bisa menjawab
"Kita hanya film lama yang hitam putih. Dan kini kita sedang merajut film yang baru dengan tokoh yang baru. Aku juga akan menikah. Tiap tidak dalam waktu dekat" ucapku padamu"Kuharap dia yang terbaik bagimu" ucap nya sambil memelukku
Aku senang kita menjadi teman setelah cinta yang usai.
Namun konyolnya. Kenapa mantan kekasih selalu menjadi sorotan kengerian di mata sang pemilik hati.
Itu konyol. Tapi itu manis.
Setidaknya jika nanti mantan dari kekasihku datang diacara pernikahan kami aku bisa belajar untuk tidak memelototi nya seperti apa yang istri sea lakukan padaku.
Sangat koyol.
Saatnya jalani hidup baru di dunia yang baru
KAMU SEDANG MEMBACA
For Sea (A Letter To You)
SonstigesSebuah kumpulan surat cinta yang ku tulis untuk seseorang yang memiliki nama seperti laut. Dialah yang menjadi inspirasi sekaligus motivasi ku dalam menulis. . Tapi aku tak pernah bisa memberikan surat itu langsung kepadanya. Ku harap dia membaca su...