[R-18] First Time

370 22 30
                                    

Highschool & College AU!

Warning R18!

.

.

.

"Kau yakin soal ini, Kuu?" wajah yang laki-laki di bawahnya ia tatap penuh kasih. Tangannya membelai pipi yang lebih muda dengan sayang, sekaligus mencoba memberikan pertanda bahwa dirinya benar-benar menyayangi laki-laki itu.

Tangan itu digenggam. "Lakukan, Sasara." suara yang sedikit serak itu memberikan perintah.

Sekali lagi Sasara memandangi tubuh indah Kuukou yang sudah tidak dibaluti apapun. Di depannya Kuukou bertelanjang bulat, penuh peluh di sekujur tubuhnya dan wajahnya yang merona merah hingga ke telinga dan leher. Sasara kembali menyentuh tubuh Kuukou, dimulai dari pipi dan berpindah ke bibir sewarna peach yang sempat beberapa kali ia cumbu dengan ganas. Tangannya terus turun, membelai leher jenjang Kuukou—yang sudah memiliki sedikit tanda hasil kerja kerasnya—dan terus turun hingga sampai di puting Kuukou yang tegang.

"Sa ...."

Sasara menatap Kuukou.

"Berhenti main-mainnya," ujar Kuukou dengan serius, tetapi cukup menggoda bagi Sasara sendiri.

Sasara mengembangkan senyum di bibirnya. "Maaf," ujarnya.

Kali ini Sasara tidak akan bertele-tele lagi, waktu untuk pemanasan sudah habis. Kedua kaki Kuukou dilebarkan—oleh Sasara—dengan mantap. Sasara—yang juga sudah tidak lagi dibaluti pakaian—mengambil posisi ternyamannya untuk mulai memasuki Kuukou.

"Aku masuk, ya?" tanya Sasara dibalas oleh Kuukou—yang tengah meremas kuat sprei di bawahnya—dengan anggukan.

Perlahan Sasara mulai masuk. Ia mendorong kejantanannya untuk menembus lubang ketat Kuukou yang sebelumnya sudah ia longgarkan dengan jemarinya. Tentu masih terasa ketat, Sasara merasa sedikit kesulitan untuk masuk lebih dalam. Sementara di sana Kuukou hampir kehilangan ingatan bagaimana cara untuk bernapas dengan baik. Kuukou memang masih dapat menarik dan membuang napas, tetapi ritme napasnya terlihat tidak nyaman.

Sejenak Sasara menghentikan aktivitasnya. Tangannya kembali membelai pipi Kuukou—kekasihnya—dengan lembut. "Kuu, bernapas." ibu jarinya bergerak mengusap air mata Kuukou yang sempat menetes karena Kuukou menahan sakit.

Napas Kuukou mulai stabil. Sasara langsung memulai kembali apa yang sudah ia mulai. Kuukou mengerang cukup kuat ketika Sasara kembali masuk lebih dalam dan ia mulai tenang ketika seluruh kejantanan Sasara sudah masuk ke dalamnya. Sedikit waktu tambahan Sasara berikan agar Kuukou dapat lebih terbiasa dengan kejantanannya.

Sasara mendekatkan wajahnya dengan Kuukou, menempelkan dahi keduanya dan kembali mengusap pipi Kuukou. Beberapa kali Sasara memanggil nama Kuukou dengan seduktif sampai akhirnya bibir Sasara dipertemukan dengan bibir Kuukou. Mereka bercumbu beberapa saat sampai Sasara merasa Kuukou sudah cukup siap untuk melanjutkan sesi berikutnya.

"Aaah! Haaahn ... Saaa ... Sasaraaa ... aaah!"

Cumbuan sengaja dilepas agar Kuukou dapat bernapas lebih lega di sela kegiatan mereka. Sasara memulai permainan dengan tempo lambat agar Kuukou dapat terlebih dahulu terbiasa dengannya. Desahan keluar dari mulut Kuukou dengan selingan nama Sasara dielu-elukan. Tangan Kuukou melingkari leher Sasara seraya enggan membiarkan Sasara jauh darinya.

"Hyaaah! Ja-janga—aah! Sa ... Sasaraaahh ...." desahan Kuukou semakin menjadi-jadi ketika bibir Sasara bersentuhan dengan puting Kuukou yang tegang.

Sasara menciuminya dengan gemas dan mulai menjilatnya dengan lembut. Suara desahan Kuukou semakin meninggi karenanya, apalagi ketika Sasara sengaja menghisap pelan tonjolan itu. Sasara dapat merasakan lubang Kuukou mengetat setiap kali Sasara menggoda puting Kuukou. Namun tidak sampai di situ saja aksi Sasara, di detik selanjutnya Sasara menggigit gemas putting Kuukou dan ia mendapati rambutnya diremas kuat. Pada kesempatan selanjutnya Kuukou mendapat klimaks mendahului Sasara.

This Love Is OursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang