spesial chapter(end)

509 35 3
                                    


Kini bella sedang duduk di halte, sore ini ia sedang menunggu bis untuk mengantarkan nya ke rumah alya, sahabat-nya yang mengadakan pesta.

"Ayok naik" ajak seseorang yang baru saja memberhentikan motornya di hadapan bella.

Bella menatap lelaki itu. JAEHYUN.  Lelaki itu kini yang menawarkan bella untuk pergi bersama.
Bella Tersenyum.

"Gak ngerepotin jae?" Tanya bella merasa tak enak. Jaehyun menggeleng sambil tersenyum.

"Ayok.. nanti telat" ujar jaehyun lagi. Dengan Tersenyum bella berjalan menaiki motor jaehyun.

🌼

"Sekarang lo deket sama jaehyun?" Tanya alya, sembari menyenggol lengan bella dan memperhatikan jaehyun dari jauh.

"Enggak, tadi tuh bis lama banget lewatnya" balas bella santai.

"Trus, si winwin gimana?" Kepo alya. Bella merotasikan bola matanya.

"Lo kan sekarang ulang tahun, nanti deh gw cerita-in. Sekarang banyak orang." Balas bella malas. Lagi-lagi alya menyikut tangan Bella

"Kenapa lagi?" Tanya bella malas.
"Liat itu" suruh alya. Bella yang penasaran melihat ke arah tunjuk alya.

Ada layla dan winwin sedang bergandengan. Bella Tersenyum miris.
'memang gaada kan yang harus di jelaskan?. Lagian gw ga mau jadi cewek bodoh karna cinta.' batin bella.

"Biarin aja, ga usah di liat" balas bella sembari meminum sirup merah yang berada di dalam gelas dan sedari tadi  ia pegang.

Bella menaruk cangkir sirup nya ke meja yang tersedia.
Setelah itu, tangannya tiba-tiba di tarik kasar oleh seseorang, winwin.

"Apa-apaan sih lo!" Bentak bella saat ia di bawa ke tempat sepi tak jauh dari pesta.

"Gw mau jelasin bel.." lirih winwin. Tampak mata winwin sembab, bawah matanya juga berwarna hitam.

"Ga ada yang perlu di jelasin lagi!. Kita udah putus!." Balas bella sembari menepis tangan winwin kasar.

"Layla kena penyakit kanker, mama sama papa nya lagi ada urusan kerja. Dia di titipin ke aku bel!" Jelas winwin dengan muka memerah.

"Tapi kenapa dia yang jadi prioritas lo?!. Hahaha emang dari dulu gw gak bisa ya jadi prioritas utama lo." Bella tertawa kecut, air mata yang ia tahan dari tadi sudah tak tertahankan lagi.

Winwin menunduk. Ia tak tau harus berkata apa lagi. Benar yang di katakan bella. Dari dulu ia selalu mem-prioritas kan orang lain. Seharusnya yang ia prioritas kan adalah pacarnya. Mendengar perkataan Bella ia merasa tertohok dan malu sendiri. Seharusnya ia lebih mementingkan bella dari pada yang lain. Ia mengakui diri nya bodoh.

Di tambah lagi melihat bella mengeluarkan air mata. Ia tak tega, hatinya juga merasa sakit yang mendalam.

Bella menutup mata-nya menikmati nyeri yang teramat sangat menusuk hati. Tau begini, ia tak akan pernah jatuh cinta kepada siapapun. Pada akhirnya salah satu pihak harus tersakiti.

Bella kembali membuka matanya. Setalah itu berkata.
"Jaga kesehatan, jaga terus layla nya. Gw pamit mau pergi dulu" setelah itu, bella pergi ke kamar mandi.

boyfriend-winwin ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang