part 1

83 45 108
                                    

Happy reading guys✨

Mentari pagi telah bersinar dengan terangnya menandakan bulan telah kembali ke peristirahatannya. Semua anak bersiap-siap untuk berangkat ke  sekolah, tapi tidak dengan gadis cantik yang satu ini.

Bukan karena dia pemalas, dan bukan juga karena semalaman dia habis menonton drakor yang saat ini sangat di gandrungi oleh kaum hawa.

Dia masih berada di alam bawah sadarnya sambil memeluk boneka beruang kesayangan nya itu, sampai tiba-tiba sesuatu menganggu tidur nyenyaknya.

Sinar matahari yang masuk dari jendela yang baru saja dibuka mengusik tidurnya dan membuatnya harus menyembunyikan wajahnya, dibawah boneka beruang kesayangan nya itu.

Suara seseorang dan sentuhan halus di puncak kepalanya memaksanya untuk bangun dari tidur nyenyaknya itu.

"Pagi sayang, bangun yuk! Hari ini hari pertama kamu masuk sekolah loh" ucap wanita paruh baya itu sambil mengelus puncak kepala gadis cantik yang masih tertidur lelap.

"Masa hari pertama kamu telat sih" lanjutnya sambil menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh mungil gadis cantik tersebut.

"Hmmm" gumamnya membuka mata lalu mengucek mata indahnya itu.

Dia melihat ke sekeliling nya dengan mata yang masih sayu lalu terkejut dengan keberadaannya saat ini.

Dia pun bangun dari posisi tidurnya dan digantikan dengan posisi duduk menghadap ke arah wanita paruh baya itu yang sering dipanggil Nenek olehnya.

Dia terdiam sejenak meminta jawaban dari Neneknya, namun nihil Neneknya tidak mau memberinya jawaban.

Sampai akhirnya dia pun membuka suaranya, suara khas orang bangun tidur.

"Kok aku disini Nek? bukannya semalem aku..."

"Nenek yang pindahin kamu kesini, Nenek gak mau cucu cantik yang Nenek sayang ini sakit" jawabnya membuang pandangannya ke arah lain.

"Tapikan Nek aku..."

"Suttt sayang, mending kamu mandi Nenek tunggu kamu di meja makan" wanita paruh baya itu mengecup singkat cucu kesayangan nya dan berlalu pergi meninggalkannya sendiri dikamar.

Dia mengubah posisi duduknya menjadi telentang diatas kasur empuk nya lalu menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.

'Hari pertama masuk sekolah apakah mamah dan papah akan mengantarkanku' batin gadis cantik tersebut.

Gadis cantik tersebut bernama Azkiya Safira sering dipanggil Kiya atau Safira, sebenarnya nama aslinya adalah Azkiya Safira Mahendra tapi entahlah Kiya lebih senang dipanggil Azkiya Safira daripada nama aslinya.

Jika teman-temannya memanggil dengan nama aslinya dia seringkali tidak menggubris bukan karena dia sombong tapi karena dia lupa dengan nama aslinya.

Mahendra adalah nama belakang dari nama Papahnya yaitu Delvian Mahendra yang kerap dipanggil Vian.
Sedangkan Mamahnya yaitu Safina Putri Pratama yang sering dipanggil Safina atau Mamah Fina oleh Safira Ataupun teman teman Safira.

Safira adalah anak tunggal dari pernikahan Vian dan Fina. Maka dari itu banyak orang yang iri kepadanya termasuk teman sekelasnya.
Kehidupan Safira lah yang membuat Mereka iri karena Safira terlahir dari keluarga kaya raya Papah nya memiliki perusaha besar di Ibu Kota dan Mamah nya pun sama.

Papah dan Mamah nya pun sama mereka adalah anak tunggal. Papah nya terlahir dari keluarga kaya raya, Ayahnya bernama Adi Wijaya Mahendra sedangkan ibunya Suci Putri Astuti. Orang tua dari Vian sering Safira panggil Omah dan Opah, mereka tinggal di kota Bandung.

Why am I like this [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang