Halu

26 4 5
                                    

Halu itu menyenangkan kawan. Apalagi yang kita haluin jadi kenyataan - Ziya Arinavale






















"ZIYA SEKARANG GILIRAN KAMU "

panggil pak Yudha lantang . Guru itu tau muridnya tidak tuli, tapi dia sangat suka melihat wajah kaget para muridnya .

Yang dipanggil terlonjak kaget . Dasar orang tua jail. 

Untung penyakit gw hipotermia ,bukan jantungan ~umpatnya dalam hati.

Ziya bernafas kasar .
berdiri lalu menyeret kakinya ke depan dengan malas .

"Ziy ini spidolnya "panggil versya sembari menyodorkan spidol yang habis ia oles di whiteboard.

Ziya mengambilnya pasrah .
harus apa yang dia tulis nanti ?
sekarang adalah pelajaran matematika . pelajaran yang termasuk dalam kategori pelajaran favoritnya .tapi mengapa demikian?

masalahnya sekarang dia dibingungkan oleh 2 pilihan . Ziya tak habis pikir kenapa dirinya harus memilih diantaranya,jika dia bisa memiliki keduanya kenapa harus memilih salah satunya.ups

harusnya ini nggak gw pikirin ...huhhh ~~ucapnya dalam hati

"fighting ziya. nanti pulang gw ajak lo streaming oppa!!!"teriak Novinda yang terdengar di meja barisan belakang .

"IYA ZIYAA!!"teriak Fieya yang tak kalah dari Novinda .

apaan siii caper Lo berdua depan pa Yudha biar dikata pada baik sama temenya. ~umpat ziya dalam hati.

tapi ziya malah berbalik .dan memberi senyuman khas nya .

"oke . sambil teraktir es krim ya !!!" seru ziya memojokan kedua temanya itu.

Mampus anjir ngejajanin tuh anak bisa2 gw ga jajan 4 hari ~ kesal novinda dalam hatinya.

Fieya melirik teman sebangkunya yang memancing ziya agar menguras isi dompetnya. Fieya menelan ludahnya tanda pasrah.

"ayo cepat ziya . pelajaran bapak sebentar lagi habis " ucap pak yudha sambil melihat arloji hitam ditanganya .

ziya menghadap pak yudha semangat.

"siap pak " tegasnya sambil mengacungkan jempol .lalu menghadap white. Ziya  mulai mengerjakan soal yang ada di bor yang berada di depan nya sekarang .

15 menit kemudian bel berbunyi , pertanda pelajaran akan berganti. Pa Yudha menyelesaikan pelajarannya dan berpamitan keluar . Suasana yang tadinya hening dan hanya ada suara Pa Yudha  sekarang kembali rame seperti jamkos pada biasanya.

Jam pelajaran sekarang memang jam kosong. Karena ibu Amel tidak masuk karena ada acara keluarganya. Beliau tidak menyampaikan tugas untuk muridnya. Beliau hanya ingin agar mereka tetap tenang dan memanfaatkan jam kosongnya dengan baik.

Suasana kelas ramai namun tidak semua murid melakukan ulahnya yang jail atau petakilan .

Versya, hanya dia yang selalu terlihat tenang diantara teman - temanya meskipun punya sisi bobrok dan ceplas ceplos juga, dia sangat hebat menyembunyikannya didepan orang yang tak dia kenal atau yang tak terlalu dekat dengan dia. Dia selalu memanfaatkan waktu dengan mengerjakan soal soal latihan atau tugas les nya. Meskipun dalam kelas yang ramai , konsentrasi nya tidak akan terganggu.

"Versya. Ngga bosen gitu dari tadi ngeliatin tugas? Ntar dia baper gimana? " Canda Ziya teman sebangkunya .

"Gapapa . Gw juga suka sama mereka." Jawab Versya yang tak lepas dari soal - soalnya.

"Idiihhh.waras Lo.udahan dulu belajarnya.gw mau cerita" ucap Ziya sambil berusaha menarik lengan Versya agar berhadapan dengannya.

"Cerita aja kali. Ini gw sambil ini" jawab Versya yang masih pw dengan posisinya.

"Ihhh Lo gitu .ya udah ga jadi" kesal Ziya lalu membalikan tubuhnya.

"Lo mahh. Ya udah sini cepet cerita. Gw masih banyak tugas" Versya sadar jika Ziya kesel kepadanya jadi dia berniat menunda tugas nya dulu.

"Hehe gitu dong . Gini gw tuh harus milih diantara dua orang, yang 1 bikin gw nyaman ,yang 1 lagi bikin gw kagum. Menurut Lo gw pilih yang mana? Gw bingung harus milih yang mana"
Curhat Ziya dengan ekspresinya yang khas , terlihat dari raut mukanya bahwa dia sangat bingung.

"Ada cowo yang nembak lu emang? Ko gw ga tau? Si Fiera sama Novinda tau ga ? Kalau tau gw gampar ya pantat Lo. Bisa bisanya baru ngasih tau sekarang. Dari kapan hah? Bicara sama gw." Kesal Versya pada Ziya. Dia heran biasanya Ziya akan langsung curhat kepadanya meskipun hal kecil yang bikin dia baper.

"Kalem dong dude. Ngga nyantai Lo,gw jadi takut " balas Ziya dengan sedikit cekikan .

Versya memutar bola kesal. Suka heran sama temanya , kalau kita nya biasa aja dibilang cuek,kalau exited malah dibilang ga santai.

" Ya udah jadi siapa tuh dua orang ntu? Kapan nembak Lo nya ?" Tanya Versya dengan akting sangat lemah lembut.

"  yang 1 kakel yang satunya lagi temen seangkatan kita. " Jawab Ziya merasa bangga.

"Terus kapan nembak Lo nya ? Kemarin?" Tanya Versya lagi, bukanya mendangarkan temanya curhat. Dia malah seakan akan sedang mengintrogasi saksi dalam sebuah kejadian.

"Mereka ngga nembak gw. Tapi gw tau mereka suka gw. Dari cara liat gw, bicara sama gw ,mereka tuh kadang suka caper sama gw . Lo tau ga sih rasanya disukain gitu?" Ucap Ziya histeris ,dia terlalu senang dengan ucapanya.

Versya mengangkat kedua alisnya kaget.
" Ehhh dongo ya lu. Geer banget jadi orang. Lo itu cuman halu. Gw kira beneran. Udah lah ga guna gw dengerin lu. Gw mau nugas lagi bye." Kesal Versya lalu kembali mengerjakan soal soalnya.

Sial. Versya sangka Ziya beneran. Ini memang benar bukan hal kecil jadi Ziya tidak menceritakanya ,tapi ini halu dia yang bener bener gila. Bisa segitunya menganggap orang lain suka padanya . Padahal mereka tidak kenal satu sama lain. Parah memang seorang Ziya ini.

"Iiihh Lo mah gitu. Lo belum liat sih kalau mereka liat gw,bicara sama gw ." Ziya kesal lalu membalikan badanya .

"Terserah lu. Sana halu aja lagi "Versya kali ini mengabaikan nya . Dia tidak akan beralih pada apapun sampai tugasnya selesei.

"Ya udah gw mau cerita sama Fieya sama Novinda bye" Ziya berdiri lalu berjalan menuju meja Fieya dan Novinda meninggalkan Versya yang kesal dengan curhatanya tadi.

Ziya kembali curhat kepada meraka
Namun tanggapan Fieya tak jauh dari Versya. Namun berbeda dengan Novinda.

"Gapapa ziy. Gw setuju sama Lo. Lo itu instingnya tinggi. Orangnya pekaan. Gw salut sama lu. " Jawab Novinda dengan senyum lebarnya .

"Uuuhhh sayang gw sama lu Vin, sini sini pelukk" Ziya mengangkat tangannya ,meraih tubuh Novinda yang akan dipeluknya.  Novinda menerima pelukannya .

"Apaan si lu berdua ah . Halu aja kerjaan nya" ucap Fieya ketus .

Novinda melepaskan pelukannya.

"Ga guna kaca gede Lo dikamar ? Lo juga tukang halu dempul. " Recok Novinda  yang dilanjut tawaan Ziya .

Fieya hanya tersenyum malu. Dipikir pikir juga memang benar. Selama ini kerjaannya halu dengan artis KPop kesukaanya .

Mereka bertiga pun tertawa bersama. Kecuali Versya yang masih sibuk dengan soal soalnya di meja depan .

Ok guys . Ini cerita revisi dari novel sebelumnya yang menurut aku kurang tataanya . Dan semoga aja cerita yang sekarang lebih tertata dan masuk sama judulnya. Disini aku bakal publis setiap Rabu sama minggu. Jangan lupa baca ya .Kalau ada yang typo mohon dimengerti. Makasih udah baca. Jangan lupa komen sama votenya ya. Salam dari author .love you♥️

FOR CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang