7. "Hai, Anak Manis."

992 192 26
                                    

Ini sebulan sebelum rentang waktu pernikahan Charina dan Yuanda. Yang awalnya diberi jeda 3 bulan, malah dimajukan sebulan. Charina dan Yuanda sama-sama setuju, toh lagian gak ada yang harus mereka tunggu lagi, kan?

Sekarang sudah pukul 9 pagi, Charina masih terkapar diatas kasurnya lengkap dengan mukena sehabis sholat subuh tadi. Semalaman ia bergadang untuk membuat daftar tamu undangan, memutuskan desain undangan, serta mengecek menu katering. Charina tak ingin membebani Yuanda dengan hal ini karena pria itu pasti sudah sibuk mengurus seserahan serta acara pesta mereka. Alhasil dengan dibantu Dara—yang hanya sanggup membantu Charina hingga pukul sebelas malam—pekerjaan Charina lebih cepat selesai. Ia berakhir tidur jam setengah tiga dengan lantai kamar yang masih berserakan berkat ulahnya sendiri.

Cahaya matahari menyeruak masuk kedalam kamar Charina yang berantakan, memaksa menyentuh wajah Charina yang masih amat mengantuk. Kamar Charina terbilang cukup luas, kasur berukuran king berada ditengah ruangan. Sebuah lemari penuh action figur Marvel dan juga gundam tampak berada di sisi kiri kasurnya. Charina masih tak bergerak ketika sebuah tangan menyentuh wajahnya yang sedang menjauh dari sinar mentari.

Mata Charina perlahan terbuka saat sebuah tangan menepuk-nepuk wajah halusnya serta bunyi orang kasak-kusuk terdengar dibelakangnya. Tampak siluet seorang anak kecil dengan rambut kuncir dua sedang menatapnya dengan ekspresi tak bersalah meski sudah memukul-mukul wajah Charina.

"Hai, anak manis," sapa Charina meski ia belum sepenuhnya sadar dan belum mengetahui itu anak siapa.

"Sudah bangun, mbak?" terdengar suara sang ibu dari balik tubuh Charina.

"Sudah. Ini anak siapa, buk?" tanya Charina perlahan duduk sambil mengucek kedua matanya.

"Anakmu," jawab ibu membuat Charina tersentak.

Hah?

Charina menatap gadis mungil dengan dress pink yang sedang menatap koleksi action figurnya itu. Tampak anak kecil itu sedang menempelkan diri ke pintu lemari kaca, sembari menatap satu-satu karakter Marvel yang dimiliki Charina.

"Lho, Yuli? Kok bisa disini, buk?" tanya Charina kemudian melepas mukenanya. Tampak jejak bekas karet mukena itu ada di dahinya, karena terlalu lama dipakai mungkin.

"Yuanda harus meeting penting hari ini. Kebetulan day care sedang tutup, tadinya sih mau dititipin di rumah calon mertuamu. Tapi, ibuk bilang titip disini aja mumpung kamu sekarang udah jadi pengangguran. Hitung-hitung mulai membiasakan diri," jawab sang ibuk sambil bolak-balik seperti setrikaan untuk membereskan bekas kekacauan Charina semalam. Wanita muda itu tertegun menatap Yuli yang masih dalam posisi yang sama.

"Kok Mas Yuan sampai sini?" tanya Charina lagi, tangannya sibuk membereskan tempat tidurnya.

"Ibuk tadi telepon mau sarapan disini apa engga, katanya gak apa. Tadi ibu mau bangunin kamu, tapi kata Yuan kamu pasti capek, jadi ya gitu," jawab sang ibu, "ibuk nanti mau pergi kerumah Oliv sama Dara. Kamu baik-baik lho sama Yuli. Semua kebutuhannya ada dibawah, ya? Ada kunci rumah Yuanda juga mungkin kalau kamu butuh sesuatu. Yuanda katanya balik malem. Oh iya itu mbak, ibuk gak masak. Mungkin balik besok, soalnya mau bantuin Olivia buat acara wirid keluarga," ujar ibuk panjang lebar membuat Charina pusing sendiri.

"Trus aku gak apa tuh gak dateng?" tanya Charina.

"Gak apa," jawab ibuk.

"Ibuk mau berangkat sekarang? Tunggu aku mandi sebentar dulu bisa gak buk? Biar Yuli ada yang jaga," ujar Charina disahuti anggukan ibuk.

"Ayo, nduk," ibuk segera menggandeng Yuli dan bergegas keluar kamar. Charina mengecek ponselnya dan ada beberapa spam chat dari Yuanda.

Mas Yuan

Get Married ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang