|Unfinished|
Tetsuya selalu yakin dengan apa yang dinamakan cinta sejati. Perasaannya pada sosok berambut scarlet dengan nama Akashi Seijuurou adalah nyata. Tulus dan begitu terasa. Cintanya pada Seijuurou begitu dalam hingga tanpa sadar, ia telah...
Ao notes: di sini, karakternya OOC semua, jadi maapin Ao yah :"( Susah stay in character tu .-.
.
.
.
"Yang terakhir di malam ini. Our cute little angel, Kuroko Tetsuya," ujar sang pembawa acara.
Sinar menyorot panggung tempat sang pembawa acara berdiri. Sosok lelaki bersurai biru dengan kain putih bersih terlihat memunggungi penonton. Di punggungnya terdapat sepasang luka sayat yang cukup keras. Rantai terpasang di lehernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka bersorak. Punggung putih mulus yang terhias noda darah menjadi tujuan mereka sekarang. Lalu, saat sang lelaki manis menoleh, semuanya kembali bersorak riuh. Begitu manis, polos, dan tak bernoda.
"Sepuluh juta dollar!" seru salah satu dari mereka.
Rentetan orang kaya di perdagangan manusia. Mereka bahkan tidak peduli dengan luka punggung itu. Tahu kenapa? Tentu saja karena mereka punya uang. Operasi dan lukanya menghilang. Mudah.
"Wow wow, sabar Tuan dan Nyonya. Kami belum memulai pelelangannya," kata pembawa acara dengan senyuman puas.
Bisik-bisik riuh mulai memenuhi. Berbagai macam tatapan, mulai dari bernafsu hingga kasihan, trpampang pada berpasang-pasang mata di aula besar itu. Lalu, sang pembawa acara menarik rantai yang mengekang pergerakan si manis.
"Mengangkanglah, Kuroko," kata sang pembawa acara pelan, setidaknya hanya cukup untuk didengar Tetsuya.
"A-apa? Ta-tapi..."
"Sshh, cepat," bisiknya kemudian mengusap lembut penis mungil Tetsuya.
"Mmhhh," lirih Tetsuya.
Tak bisa melawan, maka Tetsuya memenuhi apa yang diperintahkan orang yang selama ini menjadi tuannya. Mata sayu, tubuh putih bersih bak porselen, kaki yang terbuka lebar menunjukkan kejantanan mungilnya yang manis. Siapa yang tidak tergoda?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
