prologue

10 2 0
                                    

Brugh!!

Secara tidak sengaja Rahel menumpahkan kopi pelanggannya ke salah satu gadis yang dia lewati.

"LO KALO JALAN PAKE MATA LAIN KALI!! BAJU GUE BASAH GARA GARA LO!!"

"Ah maaf, saya tidak sengaja, lain kali bakal hati hati kok"jawab rahel dengan sopan.

"Segitu gampangnya lo minta maap?denger ya baju gue ini mahal dan bahkan gaji lo aja ga cukup buat ganti baju gue!!"

Rahel pun mulai kesal padahal ia sudah minta maaf atas kecerobohannya tapi kenapa cewe ini makin nyolot? Makin memperpanjang masalah aja.

"Gue udah bilang minta maap sama lo kenapa lo makin nyolot sama gue? perihal baju lo nanti bakal gue laundry lo gausah takut!"ujar rahel dengan tenang namun dia harus tetap menjaga imagenya bagaimana pun juga gadis ini adalah pelanggan dan pelanggan adalah raja.

"Gak!! Gue gak sudi baju gue lo laundry!!"

"Yaudah" balas rahel dan melewati cewek itu namun sayang baru selangkah Rahel berjalan ujung rambutnya telah ditarik hingga membuat Rahel hilang keseimbangan dan terjatuh.

Sontak cewe itu pun tertawa dengan keras. Saat ini kondisi cafe pun telah ricuh atas perbuatannya yang dibuat cewek itu.

Merasa telah dihina dan diperlakukan dengan malu Rahel pun bangkit dan mendorong balik cewe itu. Good job girl.

"Maksud lo apa? lo mau mempermalukan gue hah?!" Ujar Rahel dengan geram dan menjambak rambut cewe itu.

Keadaan cafe pun makin panas, para barista cafe pun tidak berani memisahkan karna mereka tau bagaimana sifat rahel jika sudah marah.

Tak lama datanglah pak William pemilik cafe ini,  ia berjalan tergesa-gesa dari ruangan kerjanya setelah ada yang melaporkan bahwa ada keributan dibawah.

"Rahel stop!!"ucap pak William saat melihat rahel akan melayangkan tangannya ke pipi cewek itu.

Seketika darah Rahel pun berdesir, Rahel memejamkan matanya dan berdoa dalam hati semoga pak William tidak memecatnya.

Rahel berbalik dan melihat wajah pak William yang sepertinya ya kecewa.

"Ma-maaf pak"ucap Rahel dengan menundukkan kepalanya.

"Ikut saya keruangan saya!"ujar pak William dengan wajah datar

Rahel menarik nafasnya dalam sudah pasti pak William akan memecatnya mengingat bukan kali ini saja Rahel membuat keributan dicafe ini.

Rahel melirik gadis yang menyebabkan ia menjadi seperti ini, lihat saja Rahel akan tandai wajahnya.

***

"Sudah berapa kali kamu melakukan keributan ini Rahel!!"bentak pak William.

"Kamu ini membuat nama cafe kita tercoreng".

"Saya minta maaf pak"

"Sudah cukup" pak William mengambil sebuah amplop dari lacinya dan menaruh dimeja tepat didepan rahel.

Rahel tahu maksudnya ini jangan bilang kalau dia ah sudahlah Rahel pasrah akan ini.

"Kamu saya pecat dan ini surat akan pemecatan kamu sekaligus gaji kamu bulan ini"ujar pak William dengan tenang.

Rahel menghembuskan nafasnya, sudah ia duga pak William pasti akan memecatnya.

Merasa bersalah Rahel pun mengambil amplop itu dan berjalan keluar ruangan.

"Baiklah makasih telah mau memperkerjakan saya sebelumnya disini pak"ujar rahel dan pergi.

Rahel menyesal akan ini mengapa dengan bodohnya ia mau meladeni cewek itu, jika ia bersikap bodoamatan tadi pasti sekarang ia masih bisa menjadi barista cafe tadi.

"Arghhh lo bener bener bodoh Rahel!"rutuk Rahel pada dirinya sendiri.

****
Pendek? Maklum kan masih prolognya dulu😅

see you in the next part👉🏻

SERENDEPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang