part 1

6 2 0
                                    

"El lo gak ikut anak anak el?" Tanya Bara, teman satu band Fael yang lumayan dekat dengannya.

Sebagai jawaban Fael pun hanya menggelengkan kepalanya.

"Tumben? Kali ini anak anak mau ngerayain di club lho".

"Gue gak ikut kali ini, kalian aja"tolaknya. Sebenarnya sih Fael mau ikut namun hari ini badannya terasa sangat capek dan pegal, ia butuh istirahat saat ini mengingat tadi Fael lah yang paling banyak menghabiskan tenaganya untuk menyanyi di sebuah Cafe ternama.

"Oh yaudah oke kalo gitu gue duluan El" ujar Bara dan mulai menaiki motor sportnya.

Melihat Bara yang sudah menghilang dari matanya, giliran Fael menaiki motornya untuk pulang namun pikirannya teralihkan saat ia melewati sebuah Cafe baru buka yang akhir akhir ini rame dikunjungi oleh kalangan remaja.

Fael ingin menikmati bagaimana suasana Cafe ini dengan itupun Fael langsung memarkirkan motornya ditempat parkir yang telah disediakan.

Gabungan warna hitam dan putih ini membuat suasana menjadi tenang dan relax. Sepertinya Cafe ini cocok buat dijadikan penenang hati dan pikiran mengingat warna monokrom ini yang menambah Cafe terlihat lebih aesthetic dan elegan.

Ternyata benar banyak remaja remaja yang singgah dicafe ini, mulai dari yang nongkrong, belajar, hingga tempat yang bagus untuk dijadikan foto atau instastory Instagram.

Fael melirik kesana kesini untuk mendapatkan tempat namun sayang Cafe ini terlalu rame hingga tidak ada satu tempat pun yang kosong.

Keningnya mengerut dan sedetik kemudian dia tersenyum, Fael segera menuju tempat yang kosong, hanya saja ada tas wanita di meja ini.

Dengan santai Fael pun duduk dan langsung memesan coffe kesukaannya untuk sedikit merilekskan badannya dengan cara meminum coffe.

Saat lagi santai santainya fael memainkan handphone tiba tiba

Brakk!!!

"Maksud lo apa duduk disini ha!"bentak Rahel mengingat itu adalah tempat duduknya yang ia tinggal sebentar ke toilet.

Mata Fael menatap wajah Rahel dan tersenyum kecil.

"Heh jawab! Malah senyam senyum mau mati lo!"

"Lo siapa berani ngusir gue?"

Rahel tertawa sinis dan memalingkan wajahnya.

"Dasar cowo ga punya malu, ini tempat gue duluan gue yang udah duduk disini luan!"

Fael menaikkan alisnya. "Oh ya? Lo gatau siapa gue ya?"

"Ga penting tau tentang lo!"

"Perkenalkan nama gua Rafaelano Elbara putra bapak Salman Elbara yang mempunya saham dan cafe terbesar di Indonesia!"jelas fael dengan bangganya mempamerkan kekayaan keluarganya.

"Terus lo bangga gitu?" Rahel melirik Fael dari atas kebawah. "Masih bergantung orang tua aja belagu!"ketus Rahel pada Fael.

"Maaf demi kenyamanan cafe ini sebaiknya jangan membawa keributan disini karena dapat mengganggu kenyamanan yang lain" ujar salah satu pelayan cafe yang dari tadi menyaksikan pertengkaran antara keduanya.

Mendengar teguran itu Rahel pun segera mengambil uang yang ada di tas nya dan memberikan pada pelayan itu.

"Uang minum saya tadi!"ujar Rahel dan bergegas pergi.

Fael yang melihat Rahel pergi pun langsung mengejarnya ia tidak terima saat dirinya direndahkan tadi. Namun sangat disayangkan Rahel telah masuk pada mobil hitam yang langsung pergi meninggalkan cafe yang mulai viral ini.

Fael menyunggingkan senyumnya. "menarik".

******
"Kamu kenapa sih dari tadi cemberut terus kayanya"tanya vito yang masih setia fokus pada kemudinya.

"Aku dipecat vit"gumam Rahel namun masih bisa didengar oleh Vito.

Vito menggenggam tangan Rahel dengan tangan kirinya. "Kamu bisa kok" ujarnya dengan tersenyum.

Senyum itu ya hanya senyum Vito lah yang dapat menenangkan hati dan pikiran Rahel, hanya Vito lah yang mengerti akan Rahel oleh sebab itu Rahel sangat menyayangi Vito begitu pun sebaliknya.

"Mau makan dulu?"tawar Vito

"Gausah Vit langsung aja udah sore juga"

"Okee"balas Vito dan belok ke kiri jalan menuju kost Rahel.

"Kamu gak mampir dulu?"tanya Rahel saat mereka telah sampai dihalaman kost Rahel.

"Kaya nya gak bisa deh, aku harus jemput mama lagi soalnya" tolak Vito dengan halus dan tersenyum.

"Yaudah kalo gitu kamu hati hati titip salam buat mama"

Vito tersenyum. "Besok aku jemput ya" dan Rahel mengangguk untuk itu.

Setelah mobil Vito menghilang dari pandangan matanya Rahel segera masuk ke kostnya dan membersihkan seluruh tubuhnya.

******
Fael telah selesai dengan ritual tiap harinya, saat ini ia tengah memegang laptop dipangkuannya dan mencari tau tentang gadis yang ia temui tadi di Cafe.

"Oh jadi namanya Rahel, nama yang unik" ujar Fael bermonolog.

Namun sedetik kemudian ia mengerutkan keningnya dengan kesal saat ia mengetahui fakta tentang pacarnya Rahel.

"Setelah ini lo akan menjadi milik gue Rahel Navrigel"ujarnya dan tersenyum. Jangan tanya kenapa Fael bisa mendapatkan info tentang Rahel secepat itu, ini semua karna ia menyuruh bawahan tangan kanan papanya, Fikri__dia adalah tangan kanan kepercayaan keluarganya oleh sebab itu Fael mudah mendapatkan informasi tentang apapun itu.

Fael mengambil ponselnya dan disana telah baanyak chat masuk kedalam ponselnya terutama dari Claudia.

Claudia.Hezel._                      1.678

Fael hanya membaca pesan yang Claudia kirim sebanyak itu, dipikiran Fael saat ini gadis ini sudah gila, ngapain dia nyepam sebanyak ini kurang kerjaan!

Saat ini tujuan Fael adalah Rayan, anak itu banyak bergaul dengan anak komunikasi jadi Fael bisa sedikit mengorek informasi darinya. Namun niatnya terhentikan saat mengingat bagaimana tingkah Rayan kalo ditelpon, lebih baik ia menanyakan langsung besok saja pada Rayan.

*********
Follow IG @Iqlmzti._













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SERENDEPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang