MASOKIS

919 20 1
                                    

Oleh mangkupradana

Pernahkah terpikirkan olehmu seorang wanita hidup dengan dua pria yang berbeda dalam tiga tahun pernikahannnya? Hal ini yang telah terjadi pada Bunga.. Hidup bersama dua pria yang bertolak belakang selama bertahun-tahun, tak terbayang bagaimana melelahkannya ia menghadapi dua pria itu. Membayangkannya saja tentu sangat lelah,apalagi yang dirasakan Bunga selama ini? Tentu tak hanya fisik, mental yang paling tertekan hingga akhirnya menghadirkan sosok baru pada Bunga.

Sosok baru yang sangat bertolak belakang dengannya lahir karena pria itu, dan seperti pria itu pula.

***

Sore itu jumat pukul enam sore cukup lelah dirasa Bunga ketika pulang kerja setelah menghadapi beberapa pelanggan yang cukup mengesalkan. Bekerja di perusahaan gadai swasta sebagai customer service harus membuat Bunga terbiasa menghadapi berbagai macam orang dengan kepribadiannya. Berbicara kepribadian, rumahnya adalah tempat lebih melatih sabar menghadapi itu.

Sampai dirumah, membuka gerbang dan melangkahkan kaki menuju pintu rumah sedikit menghilangkan penatnya, terbayang wajah Rafael yang bersahabat, tersenyum hangat padanya sedikit mengangkat kedua alis tebalnya. Wajah suami yang menyayanginya itu sedikit menjadi peningkat mood-nya. Suami yang ia temani lebih dari tiga tahun dan juga menjadi alasannnya untuk hidup. Ia membawakan beberapa botol yogurt kesukaan Rafa dalam kresek yang ia beli di minimarket dalam perjalanan pulang.

Mengetuk pintu "Rafa aku pulang ...." Bunga masuk sambil tersenyum mencari keberadaan suaminya. Keadaan gelap dan tanpa jawaban, Bunga berbalik menutup pintu.

"Bruuaaghh!"  Sebuah tangan memegang kepala Bunga dan menjedutkannya ke pintu yang berada tepat didepan Bunga.

"Rafa siapa ...? Siapa kau panggil?!!" Sosok suaminya yang bertelanjang dada berdiri tegak didepannya.

"Daana ..." Muka bingung Bunga melotot keatas memandang pria itu.

"Kenapa? Kenapa Kepalamu berdarah sayaang ...? Kamu punya darah?" Dana membungkuk dan tangannya meraih kepala Bunga yang berdarah. Dua jarinya mengusap darah yang mengucur di pelipis bunga. Dana menyukai darah itu memperhatikan serius dan tersenyum menyengir.

Beberapa detik kemudian tatapannya berubah dan senyumnya menjadi cemberut. "Rafa siapa!?"

"Tidak ... aku memanggilmu ..., Dana ...." Bunga menjawab. Tampaknya tiga tahun hidup bersama tidak lagi membuat wajah Bunga takut pada suaminya itu.

"Apaa ini? aku tidak suka susu Bunga ...." Wajah Dana masih kesal merampas tas kresek yang dibawa Bunga. Berdiri membelakangi dan mencampakannya pada tong sampah. Tubuh tidak terlalu kurus dengan otot dan urat yang mengeras keluar dari kepala dan leher itu tampak menyeramkan untuk siapa saja yang merasa terintimidasi dengannya.

Hari yang sial bagi Bunga di akhir pekan berharap bisa beristirahat dengan Rafa yang menyayanginya setelah sepekan bekerja, malah harus dilalui bersama Dana kali ini.

Teringat pagi hari tadi sebelum berangkat kerja, ia sarapan bersama Rafa sosok kebalikan dari Dana yang sadis. Tadi pagi ia begitu bahagia dan pulang ini ia harus menekan batinnya lagi pada sosok yang berbeda.

Rafael adalah suaminya yang sangat baik, rapi dan tidak pernah kasar. Rafa menyukai tumbuhan seperti Bunga, itu lah mengapa di depan rumah mereka banyak berbagai jenis tumbuhan mereka tanam. Rafa juga menyukai kucing, tiga ekor kucing Ras mereka pernah pelihara bersama sebelum dibunuh Dana, tersisah moly seekor saja.

Selain itu Rafa adalah orang yang yang sangat perfeksionis dan pintar. Rumah dan hidup selama ini adalah karena kerja keras Rafa. Rafa adalah seorang penulis terkenal, dari karya Rafa lah mereka hidup. Itu alasan mengapa suaminya bekerja hanya dirumah. Bunga berkerja untuk mengisi waktu luang, hanya untuk menghindari suntuk di rumah saja dan tentu saja menghindari Dana, sosok yang sangat menakutkan.

MASOKISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang