Chapter 1 🔞

13.9K 668 25
                                    

Saat itu, saat aku melakukan kenakalan remaja pada umumnya, menonton film porno bersama teman-temanku, aku sadar ada yang salah dalam diriku.

Ada yang salah ketika aku malah sibuk menahan kantuk, sedangkan teman-temanku mengurus selangkangan mereka akibat dada besar juga tubuh wanita polos yang sedang bersenggama di layar laptop dihadapan kami.

Aku. . . sama sekali tidak berhasrat.

Sejak saat itu pula aku banyak merenung, hingga satu pemikiran gila terlintas diotakku.

Hari itu, sepulangnya diriku dari agenda kuliah, aku mengurung diri di dalam kamar yang kutempati selama merantau untuk melanjutkan pendidikan. Membuat segala suasana lebih kondusif, mengunci pintu, memasang earphone dan menyamankan posisi duduk.

Menayangkan video di layar handphone yang sebelumnya sudah ku unduh.

Aku. . . menonton film porno dengan dua laki-laki sebagai pemeran utamanya.

Awalnya berjalan normal, namun saat lambat laun aku merasa gelisah, bahkan merasakan perasaan tidak nyaman utamanya pada selangkanganku, saat itu aku sadar orientasi seksualku.

Hari demi hari berlalu, aku tidak pernah merasa terbebani dengan orientasi seksualku. Aku menerima diriku sendiri apa adanya. Namun belakangan ada hal yang selalu mengganggu pikiranku.

Bagaimana rasanya?

Bagaimana. . rasanya ketika seseorang menyentuhmu dan ada penis besar yang memanjakan lubangmu?

Aku sungguh penasaran, tapi aku sangat awam. Aku bahkan belum pernah terpikir untuk mencoba menjalin hubungan dengan siapapun.

Lantas, adakah cara yang mampu mengatasi rasa penasaranku?

.
.
.
.
.
.

Katakanlah aku gila.

Dating web, begitulah orang menamai istilah aplikasi yang digunakan untuk mencari pasangan, atau sekedar partner satu malam.

Dan aku melakukannya.

Melalui dating web itu, aku membuat janji temu dengan orang yang bahkan tidak ku ketahui dengan jelas identitasnya. Untuk memenuhi rasa penasaranku.

Aku hanya mampu menunduk. Kedua tanganku saling meremat diatas pangkuanku sendiri yang saat ini hanya mengenakan bathrobe. Duduk sendirian diatas kasur lebar ditengah ruangan itu.

Suara gemerisik air terdengar, menandakan ada orang lain selain diriku dalam ruangan yang sama.

"Maaf, apa aku membuatmu menunggu lama?"

Suara itu reflek membuatku mengangkat kepala, menatap sosok yang baru saja melemparkan pertanyaan.

"A-ah, tidak kok," aku tergugup. Tentu saja, siapa juga yang bisa bersikap tenang dalam situasi seperti ini?

Pria itu, pria yang membuat janji temu denganku berjalan mendekat dengan senyum yang tidak lepas dari bibirnya.

Aku memperhatikan dalam diam, sepertinya ia memiliki usia yang jauh diatasku. Namun aku harus bersyukur, setidaknya ia memiliki paras yang tampan. Sangat-sangat tampan kalau boleh dibilang.

Aku memanggilnya tuan Casanova.

"Kau gugup?" Tanyanya, sambil mulai mengukungku yang sudah lebih dulu terbaring di atas kasur seiring dengan tubuhnya yang mendekat. Tatapan yang tajam membuatku semakin gugup.

Hot Papa & Sexy Teacher [ CHANMIN ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang