Sinestrea : Prologue - Tragedy

55 5 11
                                    

Hai, nama ku Bimasena panggil aja aku Bima, aku seorang pelajar di sekolah menengah atas di sebuah kota dan ini ceritaku.

Aku adalah seorang anggota paskibra di sekolahku dan aku juga seorang anggota OSIS. Yaaah... bisa dibilang aku cukup aktif untuk kegiatan sekolah yang sering diselenggarakan di tiap tahunnya. Aku cukup banyak dikenal orang mereka menganggapku sebagai seorang yang introver dan sukar untuk bergaul. Semasa di kelas hanya kuhabiskan dengan membaca buku serta menggambar karakter Anime, karena aku suka dengan anime semenjak aku kecil aku sering menonton anime Doraemon, Naruto, Ninja Hatori dll.

Aku berasal dari keluarga yang bisa dibilang kurang harmonis ayah dan ibu ku sudah bercerai sejak aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Ayahku adalah seorang pegawai di sebuah bank nasional dan ibu ku adalah seorang sekretaris dari pengacara terkenal. Ibuku menikah lagi dengan seorang polisi tempat dimana ibuku pernah magang dulu.

Dari kecil aku sudah dididik agar menjadi seorang yang gagah serta tegas supaya kelak aku dapat mewujudkan cita-citaku yaitu sebagai seorang tentara di masa depan nanti.

Hari ini aku tidak masuk sekolah karena aku mendapat kabar bahwa guru-guru sedang melakukan rapat penting untuk kenaikan kelas para murid dan akan mulai masuk kembali besok.

Keesokan harinya, aku mulai aktivitas harian ku seperti biasa yaitu bangun tidur, mandi, sarapan serta mempersiapkan untuk berangkat sekolah. Ketika berangkat sekolah aku selalu diantar oleh ayahku tiap pagi nya, sesampainya di sekolah seperti biasanya aku langsung menuju kelas dan duduk membaca buku yang baru ku beli minggu lalu sembari menunggu jam pelajaran dimulai, oh iya aku mempunyai teman bernama Isabela biasa ku panggil Isabel.

Dia memiliki rupa yang bisa dibilang cantik dan manis serta baik. Dia adalah teman ku semenjak aku masih kecil, mengingat dia juga adalah anak tetangga ku yang juga seorang kepala pemadam kebakaran setempat. Dia adalah anak yatim kareja ibunya telah lama pergi semenjak ia duduk di bangku TK. Bisa dibilang dia adalah anak yang periang, ceria, lucu namun sedikit tomboi serta memiliki watak yang tegas. Dia juga adalah ketua OSIS di sekolahku. Tempat dudukku dan dia lumayan dekat, dia hanya berada di depan tempat dudukku. Ketika senggang kami sering mengobrol dan tak jarang juga bercanda, kalau dihitung dia lah yang paling sering mengajak ngobrol daripada aku.

Hari ini kelasku agak sedikit ramai karena teman-teman ku sedang membicarakan tentang tradisi rutin tiap tahunnya di negeri kami. Yang akan diadakan malam ini yaitu adalah segala bentuk tindak kejahatan akan di halalkan dan seluruh hukum akan ditiadakan untuk satu malam ini. Jujur aku tak begitu peduli dengan apa yang mereka bicarakan, aku hanya asik membaca buku ku sembari mengunyah permen karet.

Jam pelajaran pertama telah dimulai semua kegiatan pembelajaran berjalan seperti biasa pada umumnya tak ada yang aneh, hanya saja untuk hari ini sekolah kami pulang agak lebih awal yaitu jam 12 siang karena untuk memperingati tradisi yang akan berlangsung mulai nanti malam.

Aku pulang ke rumah seperti biasa ganti pakaian dan makan siang lalu menonton tv, 2 jam telah berlalu tanpa ku sadari. Ayahku masih belum pulang dari bank tempat bekerja dia mengabari lewat telepon bahwa dia akan pulang agak telat karena harus mengurus beberapa dokumen penting.

Jam menunjukkan pukul 4, aku lanjut menonton tv yang menyiarkan siaran berita terkini. Tapi saluran tv ku tiba-tiba menghilang dan terdengar 4 suara ledakan yang cukup kencang. Aku curiga ada hal yang ganjil pada hari ini, aku yakin itu bukan suara ledakan yang berasal dari daerah jauh.

Aku panik aku mencoba menelpon ayahku tapi tidak ada jawaban, lalu saluran tv ku berubah menjadi hitam putih disitu aku melihat seorang yang memakai topi Barrett serta suara yang disamarkan, mereka mengaku telah membunuh presiden serta menguasai istana negara. Mereka juga mengaku telah berhasil membumi hanguskan serta menjarah seluruh pangkalan-pangkalan militer besar di negeri ini, dia juga memaksa penduduk melalui siarannya untuk mau bergabung bersama kelompoknya melakukan tindak kejahatan dan apabila menolak maka akan disiksa atau dibunuh. Dia juga mengaku telah menyuruh para pasukannya untuk mendatangi setiap wilayah, setiap kota dan bahkan desa untuk memaksa para penduduk agar mau bergabung dengan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SinestreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang