02 || TAK PASTI

2 1 0
                                    



---


Jeon jungkook itu seperti oase di padang pasir. Ia yang mampu menyembuhkanku di saat aku sekarat karena kondisi keluarga yang berantakan.

Dulu ia selalu datang pada jam makan siang. Meskipun aku selalu menolak ajakannya ia tak pernah gentar. Sampai suatu ketika ia menemukanku menangis di ujung koridor lantai dua sekolah kami. Aku ingat Jungkook mengusap air mataku dan itu yang membuatku mulai menyukainya.

Aku dan Jungkook berteman selama lima tahun sampai akhirnya kami berkencan pada tahun terakhir kami di universitas.

Semua terasa begitu menyenangkan saat bersamanya. Dia selalu baik padaku. Ya, setidaknya itu yang selalu dia perlihatkan. Nyatanya selama ini aku telah di bohongi olehnya.

Tidak mudah bagiku untuk melupakan seseorang yang selalu bersama selama sepuluh tahun terakhir. Rasanya seperti ada yang hilang. Saat setiap malam aku menunggu panggilan atau sekadar pesan darinya, dan paginya begitu pikiranku lebih jernih aku akan menertawakan diriku sendiri karena masih mengingatnya. Bodoh! Dia bahkan berselingkuh tanpa memikirkan perasaanmu.

Jika dia begitu mudah berselingkuh dariku. Kenapa sangat sulit untuk melupakannya, kenapa harus semenderita ini karenanya.

Bahkan hal-hal kecil tentangnya masih mengganggu pikiranku. Apa dia sudah makan? Apa tidurnya nyenyak dimalam hari? Apa dia masih sering lupa dimana dia menaruh barang-barangnya?.


---

Dan pagi ini pun masih sama. Meski sudah seminggu berlalu namun rasanya masih terlalu sulit untuk melupakannya. Terlalu banyak kenangan yang tak bisa ku hapus dalam waktu semalam.

Kuraih ponselku saat satu notifikasi pesan muncul.


Bae Soojin.

Yura aku akan menemuimu jam 9 nanti. Tolong pastikan kau memilih gaun yang cantik untukku..


Benar, aku masih memiliki banyak alasan untuk tetap bertahan. Semua hal tentang Jungkook pasti akan kulupakan perlahan. Aku mulai merapalkan doa sebelum pergi hari ini.


Semoga hari ini menyenangkan. Shin Yura fighting!


---

Beberapa hari yang lalu Eunseo mengatakan Soojin akan segera kembali. Salah satu dari orang terdekatku selain Eunseo, kami bertiga sudah bersahabat sejak sekolah menengah. Dan beberapa bulan lagi gadis itu akan segera menikah. Entahlah kenapa dia tiba-tiba memutuskan menikah. Seingatku sampai bulan lalu ia masih bercita-cita untuk bekerja di BIN.

Dan saat ini aku menunggu kedatangannya, karena aku yang bertanggung jawab untuk gaun yang akan di kenakannya nanti. Aku menyesap teh camomile yang tinggal setengah, saat terdengar suara sepatu berhak tinggi yang beradu dengan lantai yang semakin mendekat, aku segera bendiri, ingin menyambut tuan putri pembangkang itu.

Dan benar saja ia langsung berlari saat melihat ku yang sudah memamerkan deretan gigi ku, ia memelukku erat sampai aku kesulitan untuk bernapas.

"Lepaskan pelukanmu Bae Soojin."

"Yura aku merindukanmu." Ucapnya tak menghiraukan sama sekali, malah semakin mengeratkan pelukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACRASIA || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang