"Mbuh cok!"
Dua pemuda dalam ruang sempit saling berjauhan. Ah lebih tepatnya Jogi yang menjauh.
Tahu apa yang membuat Jogi tiba - tiba kesal dengan Naufal?
Jadi begini awalnya. Saat Jogi mendapati satu notifikasi instagramnya diikuti oleh Yeshinta secara tiba - tiba, ia sempat berpikir apakah Yeshinta tertarik kepadanya? Makanya gadis itu stalking Jogi dan sampai menemukan akun instagramnya. Pikirnya.
Tidak, sampai Jogi mendapat banyak notifikasi mention dan follow instagram dan menyadari bukan hanya Yeshinta yang sedang mengikutinya, tapi total ada PULUHAN AKUN PEREMPUAN yang tiba - tiba mengikuti akun instagramnya. Oh jangan lupakan request direct message.
Setelah ditelisik di antara puluhan mention itu ternyata dari...
...ini penyebab dari apa yang sedang terjadi.
Kalian tahu? Rasanya Jogi ingin menelan Naufal hidup - hidup. Ada kalimat berbahasa jawa ojo dipenging, engko malah njarak yang artinya 'jangan melarangnya, nanti malah makin menjadi' ternyata itu ada benarnya. Dan Naufal lah buktinya.
Mana foto yang dipilih Naufal untuk submit juga foto Jogi yang ganteng banget lagi. Hadeh, nasib ya nasib. Batinnya.
Jadi inilah sebab mengapa dua anak cucu adam ini sedang tidak akur. Lebih tepatnya Jogi yang tidak mau akur.
"Jo ojok nggondok ngunu la~" (Jo jangan ngambek gitu lah) bujuk Naufal mendekati Jogi. Kini mereka sedang berada di ruang sekret ormawa, dan sekalian menumpang tempat untuk kelas online.
"Mboh gak ngurus raimu!" Jogi terus menggeser badannya menjauhi Naufal. Tak lupa dengan laptop di pangkuannya.
"Assalamualaikum."
Keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang pemuda tinggi dengan balutan celana jeans hitam dan pakaian dinas harian bertuliskan Teater Lentera Langit. Tapi Jogi tidak terkejut sih.
"Kumsalam Mas Bobeng!" jawab Naufal.
Pemuda berambut lurus belah tengah itu menoyor kepala Naufal. "Jawab yang bener!"
"Waalaikumsalam Mas Obeng ganteng~" jawab Naufal dengan cengengas - cengenges.
Pemuda yang dipanggil Mas Obeng tadi menoleh ke arah Jogi yang serius menatap layar laptopnya dan sepertinya tak menyadari eksistensinya.
"Iki nyapo gak jawab salam?" tanya Obeng menghadap Jogi.
"Wes jawab Waalaikumsalam tapi nang jero ati," (Sudah jawab tapi di dalam hati) jawab Jogi tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya.
"Lagi pundung iku, Mas. Makane aku disatru," kompor Naufal dengan wajah ngeselinnya.
"Kon seng marai disikan!" (Lo yang mulai duluan) sahut Jogi masih marah dengan Naufal, tapi ia tetap menyahuti omongan Naufal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] Yechi & Joji
Ficțiune generalăJogi heran, Yeshinta bukanlah alpukat yang kaya akan vitamin b3 dan omega 3 penambah serotonin, tapi mengapa saat melihat Yeshinta ia selalu bahagia? [O6O422 / -] © 𝙢𝙖𝙧𝙘𝙝𝙞𝙚𝙫𝙚𝙧𝙨, 2O22.