2

123 7 1
                                    

"Rana, kamu tau ga kalo sebenernya aku itu alien merkurius yang tinggal dibumi?"

"Aku tau."

"Sejak?"

"Sejak tadi kamu bilang. Hahaha."

Kulihat wajahnya sebal karna jawaban yang kubuat. "Serius, Rana."

"Aku lebih serius, Sa." Jawabku sambil mengikuti nada bicara yang ia buat.

Aku tertawa. Mukanya semakin sebal, tetapi justru membuatnya terlihat semakin mengemaskan.

"Hahaha, iya-iya bercanda. Jadi, bagaimana?"

"Apanya yang bagaimana, Rana?"

"Bagaimana kelanjutannya?"

"Kelanjutan apa, Rana? Kelanjutan hubungan kita? Atau apa?"

Kupukul lengannya dengan pelan, kemudian ia terbahak. "Bercanda loh aku. Satu sama, ya."

"Yasudah, jadi kelanjutannya apa?"

"Eumm.. kelanjutannya adalah, aku sudah menjadi manusia bumi sekarang, berkat kamu."

•••

Aksa, rasanya ingatan ini terpelanting jauh sekali. Memikirkanmu bukanlah perkara yang mudah, tetapi aku suka. Lebih dari aku yang menyukai unicorn berambut biru dan merah. Lebih dari aku yang menyukai senja saat sore hari tiba.

Oh iya, bagaimana merkurius, Sa? Baik-baik sajakan? Termasuk ayah dan ibu, tentu sehat bukan? Aku selalu berharap jawabanmu tidak akan pernah mengecewakan, ya.

Rasanya, aku ingin dengar sedikit tentang bunga langka merkurius yang sempat kamu ingin berikan. Apa sampai sekarang masih ada? Atau mungkin, bunga itu sudah berada ditangan orang lain yang lebih kamu percaya? Tapi seumpama memang benar bunga itu sudah berada ditangan orang lain, aku sangat yakin, bahwa ia menjadi salah satu orang yang beruntung. Karena apa? Karena ia bisa menyimpan dan menjaga bunga langka kesukaanmu.

Kalau berbicara tentang merkurius memang tidak ada habisnya, ya. Apa lagi membicarakannya bersama denganmu, sudah pasti tidak akan ada akhir didalam pembicaraannya. Tapi sepertinya merkurius memang benar indah ya. Cerita-ceritamu yang membuat aku percaya. Pantas saja kamu betah.

Tapi untungnya, sekarang kamu sudah menjadi manusia bumi ya, yang katanya, "berkat aku".

Tenang saja, akan kusulap dunia ini untukmu, Sa. Akanku berikan banyak warna didalamnya agar kamu merasa lengkap dan utuh.

Aksa, aku rindu merkurius,
tak lupa juga

aku rindu kamu.

Jakarta, Januari 2019
Rana.

Surat-surat Yang di RahasiakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang