PENDAHULUAN

22 0 0
                                    

     Planet Frontalis Mayor adalah Planet yang berpenghuni-kan Manusia dalam sebuah Galaksi Gugusan Bintang Sembilan  — dinamakan seperti itu karena ada sembilan planet besar yang mengitari pusat galaksinya — di planet ini terdapat beberapa benua didalamnya, yaitu benua-benua yang dinamakan menurut warna tanahnya yang terlihat mencolok dari angkasa — meskipun sebenarnya mayoritas tanah di benua-benua itu, warnanya sama dengan warna tanah yang biasanya, hanya, beberapa tempat yang ada di sana mempunyai warna yang berbeda — yaitu: Benua Merah, Benua Biru, Benua Kuning, dan Benua Hitam. Masing-masing dengan mineralnya yang khas.

     Di Benua Merah, banyak terdapat Kristal Nova, yang sering digunakan untuk menyimpan masa energi.

     Di Benua Biru, banyak terdapat Kristal Ion, yang sering digunakan sebagai penyeimbang energi.

     Di suatu tempat di Benua Kuning, banyak terdapat emas, sehingga menjadikan Benua ini, Benua terkaya di dunia.

     Dan Benua Hitam, yang menyimpan banyak sumber mineral metalik, seperti: Besi, Baja, Platinum, dan Nikel, namun ada satu mineral yang membuat tanahnya terlihat menghitam, yaitu: pasir aspal.

     Di Dunia ini, terdapat orang-orang yang dapat menggunakan tenaga adikodrati. Mereka yang dapat menggunakan kekuatan ini disebut Programmer. Para Programmer ini di bagi menjadi 2 jenis, yaitu: mereka yang disebut L-Direct dan R-Direct.

     Dalam persepsi umum, Programmer yang tergolong dalam jenis L-Direct adalah Programmer unggul. Mereka dapat memproses Program Dunia dengan sangat cepat, dan mengeluarkan tenaga adikodrati dengan lebih efisien, akurat dan terkontrol. Sedangkan Programmer yang tergolong dalam jenis R-Direct seringkali tidak dapat memproses Program Dunia sesuai kemauannya. Dikarenakan mayoritas orang-orang R-Direct tak dapat mengendalikannya, sehingga bersifat simultan, spontan dan cenderung mengikuti emosi pribadi. Sehingga sering dikategorikan berbahaya.

     Dalam menentukan L atau R-Direct, dapat terlihat dari merekahnya sinar rona pada pupil mata. Yang tidak lain efek atau tanda seseorang menggunakan Program Dunia. Jika rona cahaya tampak pada mata kiri, artinya individu tersebut seorang Programmer L-Direct dan sebaliknya jika tampak pada mata kanan, dapat dipastikan individu tersebut seorang R-Direct.

     Persentase kecocokan seorang Programmer dengan Program Dunia, dapat dihitung dengan sebuah alat bernama Retina Resonance Spectrum, atau disingkat RRS.
Sebuah alat yang ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Benua Biru, bernama Arnold Ergheiz, setelah ia mencurigai ada rona cahaya yang lebih mengkilap pada beberapa Programmer dan ada yang tidak.

     Dalam studinya yang lebih mendalam, ia menjelaskan bahwa: tingkat kecocokan Programmer sendiri dapat berubah, tergantung pada individu itu sendiri. Namun, dalam pengembangan lebih lanjut membuktikan, alat RRS dapat mendeteksi kecocokan individu dengan tingkat keakuratan 70%, sehingga RRS sendiri merupakan alat deteksi yang dapat diandalkan pihak-pihak, yang ingin mendapatkan hasil tes cepat kecocokan seorang Programmer dengan Program Dunia.

     Untuk mengukur potensi kecocokan Programmer secara maksimal, dapat menggunakan alat yang dinamakan Full Imaging Resonance Spectrum, atau disingkat First. Alat ini mengukur secara keseluruhan kecocokan melalui rangsangan yang diciptakan, untuk melihat respon retina dan otak secara berulang, dan dihitung berkala kedalam sebuah spektrum. Namun, hasilnya seringkali tidak jauh berbeda dari hasil tes yang dilakukan oleh alat RRS. Sehingga alat ini menjadi tidak populer dikalangan pihak-pihak swasta.

     Dunia Frontalis Mayor telah banyak menorehkan sejarah, yaitu: Peperangan, Tragedi, Wabah dan Bencana Alam, namun dalam semuanya itu, banyak juga hari-hari dan tahun-tahun penuh kedamaian.

     Untuk itu, jika cerita ini dikisahkan dari awal, seperti yang tertera dalam kisah penciptaan astronot kuno, maka, agak rancu jadinya. Oleh karena itu, mari kita bergeser sampai pada Tahun 1920 A.R (After Rising), dimana wajah dunia sudah terpetakan seluruhnya, dan ilmu teknologi sedang memuncak dimana-mana. Peradaban berada dalam masa emasnya, namun sebuah sosok bernama tragedi, diam-diam sedang membayangi penduduk dunia, menunggu saat yang tepat untuk menerkam dan memangsa siapapun yang berada didepannya.

     Namun itu akan terjadi nanti, masih dalam waktu yang lama. Sekarang, mari kita menilik sebuah Negara yang indah akan keindahan alamnya, eksotis, dan kaya akan sumber daya alam. Sebuah Negara yang terbentuk atas rasa persatuan untuk merdeka. Republik yang terdiri dari banyak suku bangsa, Negeri yang terletak di pulau-pulau pesisir pantai, sebuah Negara berlambangkan burung buas penguasa langit. Rajawali yang perkasa, yang terbang di angkasa, sambil memekikkan suaranya yang penuh wibawa. Republik ini bernama Persatuan Bangsa Pulau Orientalis, atau disingkat Republik PBPO.

     Setelah berdirinya pada tahun 1825, Negara ini telah berganti-ganti pemimpin, yang saat ini telah dikepalai seorang Presiden bernama Jack Winners. Ia merupakan seorang politisi papan atas dari kelompok politik, yang telah berkuasa selama 20 tahun. Seseorang yang menjadi harapan bangsa selama ia menjabat.

     Di masa ini, telah banyak berkembang kelompok-kelompok politik lainnya, baik itu besar maupun kecil, mencoba, dengan berbagai macam cara, mencari pengaruh di tengah-tengah masyarakat. Tujuannya adalah, untuk bersaing pada pemilihan umum berikutnya, karena, setelah 15 tahun menjabat, Presiden akan diganti. Itu berarti, di masa ini, Presiden masih mempunyai 1 tahun lagi masa untuk menjabat.

     Di waktu-waktu inilah sebuah prahara akan terjadi. Sebuah kejadian yang akan memicu terjadinya pergolakan, yang akan membawa tokoh-tokoh kita untuk memainkan peranannya.

     Peranan yang begitu penting, namun terlupakan. Karena sejarah sering tak menuliskan orang-orang yang berada di balik layar, orang-orang yang bergerak di dalam bayangan.

     Karena tinta sejarah tak cukup putih, untuk menulis dalam lembaran hitam sejarah bangsa, tokoh-tokoh yang berjuang mempertaruhkan nyawa mereka, dengan hanya didasari satu keyakinan yang besar, yaitu, mempertahankan keutuhan Negara.

     Jadi, mari kita mulai kedalam sebuah kisah yang tertulis di buku ini, kisah yang mudah-mudahan menarik minat pembaca, yang sedang menikmati tulisan ini.

ACT (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang