Hari hariku di sekolah sangat menyenangkan, aku punya beberapa teman. Tapi aku punya satu teman yg kemana mana selalu denganku, namanya Park Hyeri, dia itu belok alias gak suka laki laki. Dia tomboy, ganteng kalo jadi laki laki, manis kalo jadi perempuan tulen hihihi.
Pernah suatu hari aku diajak bolos sekolah, pergi ketemu sama pacarnya. Dan pacarnya itu bawa laki laki yg super super ganteng. Namanya Kim Jo, aku yg tadinya naik motor sama hyeri jadi tukeran tempat, aku sama Jo. Sepanjang jalan dia cerita banyak bgt, soal orientasi seksual nya juga. Aku sampe heran, ini pertama kali aku dan dia ketemu tapi dia udh cerita nyerocos panjang lebar tanpa ada yg di sensor.'Jadi, kamu gay?'
'Bisa dibilang begitu, tapi aku masih suka perempuan juga kok.' kata Jo
Trus kan aku penasaran, aku tanya lah apa enaknya pacaran sama laki laki juga.
'Hhm, lebih disayang. Lebih di manjain gitu lah.'
'Trus kamu jadi seme apa uke nya?' tanyaku kepo
'Uke hahahaha' katanya sambil ketawa
Emg sih kalo diliat dari segi gagah, si Jo itu gak terlalu gagah, tapi gak kemayu juga.
'Terus apa yg jadi penentu soal siapa yg seme dan siapa yg uke?' tanyaku lagi
'Hhm, ukuran itu.'
'Itu apa?'
Trus dia pegang tanganku trus dia taro diatas mr P nya, ya Tuhan. Langsung ku tarik tanganku.
'Kamu ih.'
'Ukuran ini, kamu masih polos ya hahaha.' katanya sambil ketawa
Aku malu bgt saat itu.
'Trus gimana cara pacaran kalian?'
'Yakin kamu mau dengerin, gak jijik?' tanyanya
Karna rasa kepoku lebih besar dari rasa jijikku, aku mengangguk yakin.
Eh hp dia bunyi, ada tlp dari bf nya ternyata. Aku nguping dong.
'Eh iya ayah, bunda lagi main ini sama teman baru'
What ayah? Bunda? Macem panggilan mak sama bapakku, aku pengen ketawa tapi gak enak lah sama dia.
Trus gak lama dia deketin aku lagi.
'Jadi sampai mana tadi?'
'Soal cara pacaran kalian hmm.'
'Sama aja sih kaya org normal lain, pegangan tangan, peluk kan, ciuman, sex.'
Aku bergidik ngeri, sex yg normal aja aku gak tau cuma liat di video apalagi yg boy x boy.
'Gak seserem yg kamu bayangin kok jen' katanya seperti bisa membaca pikiranku.
YOU ARE READING
Sebuah Rahasia
RandomDia bilang hanya sekali lalu dia berhenti, tapi apa dia malah semakin menjadi. Lalu aku harus apa?