Bagian 4

1 1 0
                                    

'Terus gimana ceritain dong' kataku antusias
'Ya begitu, melakukan itu seringnya' kata Jo santai
'Bukankah itu menyakitkan? Saat aku susah buang air besar karna poop ku keras aku sangat kesakitan, apakah sama rasanya?'
'Tentu bukan seperti itu bodoh, hahaha' dia tertawa se jadi jadinya
'Lalu bagaiman kalian melakukannya? Aku masih belum mengerti Jo' kataku
'Kalau saat kamu poop itu kan kamu mengeluarkan, nah kalau ini di masukkan begitu'
'Oooh begitu, lalu apakah sama rasanya seperti saat perempuan yg di masuki?'
'Wah aku tidak tau ya, memang bagaimana rasanya saat kamu di masuki?'
'Ya bagaimana ya akupun tidak tau hahahaha, aku belum pernah tau' kataku sambil manyun
'Duh polosnya adik kecil manis ini' katanya sambil mengelus kepalaku
'Bagaimana rasanya, jelaskan padaku cepatlah' kataku gak sabaran
'Saat pertama sangat menyakitkan, rasanya seperti tubuhku di koyak di belah menjadi dua. Bahkan aku mengeluarkan darah saat itu' kenang nya
'Lalu kenapa kau terus seperti ini kalau memang menyakitkan?'
'Karna sakitnya hanya di awal, semakin lama semakin hilang sakitnya digantikan rasa nikmat yg gak bisa aku ungkapkan hahaha'
'Hih dasar. Kalau sudah ketagihan pasti tidak bisa berhenti' kataku
'Kalau kamu merasakan pertama mu nanti rasanya pun akan sama, aku jamin'
'Aku tidak mau dan aku tidak akan sepertimu yg ketagihan dengan itu hahaha' kataku meremehkan
'Belum saja merasakan, apa perlu aku yg melakukan pertama mu hah?' katanya sambil menarik dagu ku
'Ih kan kamu gay, mana bisa kamu doyan sama aku wew'
'Kamu gak dengerin kata kataku tadi ya, dasar bodoh'

Memangnya tadi dia bilang apa (batinku)

'Sudah ah ayo kita pergi, habis dimakan nyamuk nih aku'

Lalu kami pun pulang.

Dan dirumah sudah ada oom chanyeol dan tante irene yg sedang bermain bersama adikku Jio. Lalu aku memberi salam.

'Annyeong oom tante' kataku sambil menunduk
'Eh iya Jen, darimana aja kamu tadi dijemput sama oom kata temen temenmu kamu udh pulang?' kata tanteku
'Oh iya tadi aku ada tugas tante, jadi kerumah teman dulu sebentar.'
'Ooh gitu, yaudah lain kali kabarin kalau pulang nya mau ke tempat lain dulu. Kasian tuh oom mu di lalerin kelamaan nungguin kamu' kata tanteku sambil melirik oom chanyeol yg mukanya gak nyante bgt
'Hehehe, mian oom' kataku cengengesan
Dia hanya berdehem
Lah lagian siapa juga yg nyuruh jemput, nungguin segala lagi (batinku)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sebuah RahasiaWhere stories live. Discover now