Banyak yang dipikirkan olehnya. Bagaimana kehidupan kedepannya, apa yang harus mereka lakukan, dan apa yang akan terjadi.
^^
Musim hujan telah datang, ribuan rintikan hujan berjatuhan secara bersama. Cuaca menjadi dingin, banyak kegiatan yang harus tertunda. Tapi tidak dengan kegiatan ngajar-mengajar. Di Sekolah ini jika musim hujan mendapat toleransi terlambat 15 menit. Karena jarak yang ditempuh dari beberapa siswa tidaklah dekat. Maka dari itu pihak sekolah memakluminya. Tidak sedikit siswa yang menggunakan mobil jika pergi sekolah, sebab sekolah ini mayoritas orang-orang berada atau orang kaya.
“Ra, ayo” ucap Azril
“Sebentar” kata Tika sambil memakai sepatu.Tut tutt.....
“Ada telepon” Kata Tika kepada Azril.
“Hmmm”
“Assalamualaikum, halo? Napa?”
“Jemput gue dong tik, Ini ga ada yang nganter”
“Gabisa”
“yahhhh.. kenapa?”
“Udah ya...”
(sambungan terputus)“Dari siapa?” Tanya Azril
“Ayu”
“ohh”
Beberapa menit mereka berbincang, akhirnya mereka pun berangkat. Tidak seperti biasanya Tika ikut masuk kedalam Sekolah karena ia tidak membawa payung. Seolah tidak berpikir bahwa mereka akan jadi bahan omongan warga sekolah ini karena berangkat bersama. Mereka tampak tak peduli padahal berbagai macam sorotan mata memandang keduanya.
Mungkin mereka bertanya-tanya mengapa keduanya berangkat bersama, karena jika di Sekolah mereka seperti orang yang tidak saling mengenal satu sama lain meskipun keduanya satu kelas.
“ATIKAAAA AZZAHRAAAAAAAAAA” teriak Ayu sekencang mungkin.
“Bacot” Ucap Azril yang baru memasuki kelas dan melewati Ayu.
“Berisik lo!” “Parahh ini parahh, gila parah banget. Ko lo ga nebengin gue si tik? Ohhh apa jangan-jangan bener ya apa yang mereka omongin kalo lo sama si es batu itu berangkat bareng? Jawab Atikkkkkkkkk” sambung Ayu.
“astagfirullah”
“ihh ko istigfar? Ayo jawabbbb” rengek ayu.
Pletak..
“anjir, sakit ogeb” Kata Ayu sambil mengusap-usapkan tangannya di jidatnya.“berisik”
"Gue mau nanya" Sambung Tika.
"Iya iya mau nanya apa? Ayo nanya? Gue jawab" girang Ayu.
"Lo bilang ga ada yang nganter trs lo ke Sekolah sama siapa? Terbang?"
Ayu terpukau!
"Tika???" panggil Ayu Heran.
"Apa?"
"lo sehat?"
"Hmmm"
Oke dia kambuh, dan dia kembali ke sifatnya. Batin Ayu.
"Gue bareng Akbar, tadinya gue ga mau, hehe."
"Ohhhh"..
“Mulai detik ini kita musuhan sampe istirahat nanti. Lo gausa deket-deket gue lagi”
Gak jelas. Bodo amat gue bersyukur gak denger bacotan lu Yu, batin Tika yang sedang menumpukkan kepalanya diatas meja.
Beberapa jam yang lalu suasana kelas sangat hening, hanya rintikan hujan dan penjelasan dari guru yang terdengar. Semua murid tampak memperhatikan guru yang didepan. Namun, ada satu orang yang tidak. Yaps! Azril. Karena anak itu sangat bosan dengan keadaan kelas yang seperti ini dengan cuaca yang sangat mendukung.
Kata siapa dia tidak ditegur? Dia ditegur kok. Bahkan teman yang disampingnya sudah berusaha untuk membangunkannya, orang cerdas bebas. Kini sudah jam istirahat tapi Ayu masi dalam mode ngambek. Karena ga kuat....
“oemji dari tadi kita diem-dieman? Sumpah demi apa? Gue bosen jadi pendiem”
Mampus! Dia kumat. Hitungan ketiga makhluk ini narik tangan gue. 1....2... batin Tika mengela napas.
“Huaaa Tikaaaaaa ayo lo minta maaf sama gue”
belum juga itungan ke tiga, Tika membatin lagi dan lagi seraya menatap malas ke arah sahabat sekaligus Teman semejanya.
“Eitssss pasti lo mau bolang bacot kan?”
“Berisik” sentak Tika.
Tika jalan menuju ke kantin meninggalkan Ayu.
Seolah tidak mendengar suara langkahan kaki Ayu dann juga suara bawelnya, Tika menoleh kebelakang. Terlihat Ayu sedang jongkok seolah-olah merajuk.
Kalo bunuh orang ga dosa, mau banget gue bunuh ayu Ya Tuha, Tika membatin lagi gaisss.
“CK! LAMA LO, BODO AMAT”
“ATIIIIIIIIIIII TUNGGUUUUUUUU”
“Innalillahi wa innailaihi rojiun” Ucap tika sangat pelan.
Demi kacang kulit garuda Tika ingin sekali meninggalkan Ayu, tapi apadaya dia makhluk Tuhan yang sangat berguna dan juga sabar terhadap Tika. Sayang jika ditinggalkan. Karena dia dari sekian banyak orang yang sangat perhatian dan peduli.
Ayu pun begitu, dia sangat kuat berteman dengan Tika yang notabenenya sangat pendiam dan irit bicara. Dia pun tidak tahu jika Tika sangat bawel terhadap orang-orang di rumah dan Kekasihnya. Tika masi tertutup kepada Ayu. Bukannya tidak percaya karena ini memang sifat aslinya.
“Jawab jujur”
“Apa?!”
“Tdi lo bareng sama azril? Ko bisa? Kalian ketemuan? Janjian? Chatan? Oiya gue lupa rumah lo berdua kan searah. Eh iya gak si? Iyakan?”
“Bang semuanya berapa?”
“15.000 aja.”“makasi bang”
“iya dek”
Dan terjadi lagi, anak manis kek gue ditinggal sama si Atikkk, batin Ayu mendengus kesal.
“Mampus lo, lagian bawel banget, sampe kedengeran ke meja gue sama temnen-temen gue” ucap kembarannya, Akbar.
“Twins jahat”
“hahahahahahaha”
^^
Alhamdulillah.. Next Part? Otw gaiss. Tinggalkan jejak kalian, Vote n coment sangat berarti, skuyy!
Jan lupa Follow Ig: @witamidia21😘
See u❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet Cold Couple?! (Slow Up)
Roman pour AdolescentsBaca yukk^^ Ini kisah sepasang remaja yang memiliki sifat cuek dan dingin kepada siapapun kecuali Orang tua dan pasangannya. Namun, siapa sangka jika keduanya memiliki sifat manja yg sangat akut dan kelihatan childish? yapss! mereka Atika Azzahra da...