2. Kylie Zwetta

13 2 0
                                    

Walaupun pipinya terluka, Kylie masih diam. Sorot matanya tajam, tidak ada ketakutan dalam tatapan Kylie.

"Woi bitch!" Audrey memanggil tidak sopan, suaranya menggema hingga ujung koridor. Ciri-ciri manusia yang tidak mempunyai akhlak.

"Gue ngeliat lo di lobby hotel, ngapain?" Tanya Audrey langsung berniat mempermalukan Kylie. "Jual diri, Lo?"

Siswa/i disekitar berbisik-bisik, membicarakan Kylie. "Bintang lima lho." Audrey tidak berhenti mencibir Kylie, "mahal dong bayaran lo?"

Tidak ada jawaban dari Kylie, tatapannya masih tajam. "Kok diem?" Audrey mendekati Kylie, menekan goresan di pipi Kylie akibat ulahnya. "Duh, maaf ya. Luka gini pasti masih ada yang mau booking kan?" Audrey berpura-pura sedih.

"Memuakan." Lirih Calista, dia menarik napas sebelum mendekati kerumunan tersebut.

"Kalo lo..." Jeda Calista. Audrey menoleh, menatap sinis Calista, "Lo juga ngapain di hotel?"

Calista maju, berdiri diantara Kylie dan Audrey. "Jual diri lo?" Calista memperagakan cara berbicara Audrey. Audrey menggeram kesal, kedua tangannya terkepal.

"Jelek kayak gini pasti masih ada yang mau booking kan?" Calista menarik dagu Audrey kasar. Meniru yang dilakukan Audrey pada Kylie.

Siswa/i di sekitar menahan tawanya, tidak terkecuali Kylie. tatapannya tidak tajam lagi, matanya menyipit karena hampir tersenyum.

"Gak usah ikut campur." Audrey mengingati. Calista menoleh pada Kylie, "terus kenapa lo ikut campur urusan dia?"

"Itu terserah gue!" Nada bicara Audrey naik satu oktaf. Cewek itu tersulut emosi.

"Ya itu juga terserah gue." Jawab Calista enteng.
Tangan Audrey terangkat, ingin menampar Calista. Berhasil Calista tahan.

"Jangan harap tangan kotor lo bisa nyentuh gue sejengkal pun." Calista tersenyum mengejek, "gue jijik."

"Minggir, lo ngehalangin jalan gue." Calista menubruk bahu Audrey.  "Lo juga terlalu berisik, kayak orang gila ngomong sendiri."

Calista berbalik kembali menoleh pada Kylie. "Dia bahkan gak jawab satupun pertanyaan lo." Calista berlalu pergi, Audrey berteriak frustasi, kesal setengah mati. Tanggung, mati aja sekalian.

Kylie juga berlalu pergi, tidak menghiraukan Audrey yang memakinya. Kerumunan tadi langsung bubar, mencibir Audrey yang membuang-buang waktu mereka.

Kylie Zwetta, orang-orang memandangnya dengan sebelah mata, disangka rendahan, diberi julukan jalang.  Tapi karena itu semua, Kylie jadi manusia yang lebih kuat dan lebih sabar. Tidak terlalu peduli omongan orang.

Hanya satu penyebab Kylie kerap kali dibuli, Ibu Kylie adalah pelakor. Semua orang tahu, Ibunya Kylie adalah istri kedua Ayah Audrey.

Ah, sekarang yang pertama. Ibu Audrey bunuh diri karena tidak terima suaminya berselingkuh. Itu sebabnya, Audrey sangat membenci Ibu Kylie dan juga membenci Kylie.

Benci? Bahkan Audrey sendiri membenci Ibunya.

▪️▪️▪️

Cukup lama Calista berada diruang kepala sekolah, sebagian guru datang dan menyambutnya dengan ramah. Hanya karena seorang Weildburg sekolah disini?

Mereka diam-diam memperhatikan penampilan Calista yang melanggar peraturan sekolah. Peringatan sudah diberikan, Calista Weilburg tidak akan pernah di hukum apapun alasannya.

Lagipula mereka juga tidak akan rugi karena Vernon Weildburg akan mensponsori Purmasakti, diacara kelulusan tahun ini mereka akan menandatangi kontrak.

I Got You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang