VOTE.
(Maklumin rajin up, soalnya lagi seneng-senengnya sama cerita baru v:)"Ha?!"
Ceye mendecak, mendelik kesal dengan respon yang diberikan Ana.
"Budek ya kamu, saya suruh beliin soto babat!" Ulangnya menyebutkan pesanannya.
Ana menggaruk pangkal hidungnya, masalahnya ini kan bukan pekerjaannya.
"Tapi kan--"
"APA?!"
Ebuset!
Ana terperanjat kaget mendengar pekikan Bosnya. Dengan senyum lebar mirip Valak Ana kemudian mengangguk. Sangat-sangat terpaksa menuruti perintah konyol atasannya ini.
"Baik Pak, saya permisi dulu."
Lalu Ana sudah melenggang, berbalik pergi dari manusia aneh itu.
"Eitt sebentar!"
Ana menoleh, menatap jengah atasannya. "Apa lagi Pak .. ?"
"Kamu cuma punya waktu 10 menit. Lebih dari itu kamu akan kena hukuman." Ceye tersenyum puas melihat wajah speechless Ana.
HEH! Situ kira cari soto babat semudah kentut apa?!
"I-iya Pak." Ana hanya bisa mengangguk patuh, dengan senyum makin creepy ketimbang sebelumnya. Wajah Ana sudah miris, ingin menjedotkan kepalanya sendiri ke tembok sekarang.
Ceye duduk menyilangkan kaki di sofa dengan santai, mengibaskan tangan bak penguasa.
"Oke, cepet sana beli!"
Pengen aku smackdown rasanya tuh congor!
Ana langsung melenggang cepat, ingin buru-buru kabur dari makhluk menyebalkan didepannya ini. Wajah boleh tampan, jabatan boleh mapan, tapi kenormalan nya benar-benar patut dipertanyakan.
Ana berlari tunggang langgang keluar kantor, sudah bodo amat dengan tatapan-tatapan aneh yang dilemparkan kepadanya. Saat ini yang paling penting baginya cuma soto babat, tapi ngomong-ngomong dimana dia akan mendapatkannya?!
Pliss deh, soto itu banyak. Tapi cari yang ada babat nya kemana? Apa harus ke Madiun dulu? Udah gitu cuma diberi waktu 10 menit, lari dari ruangannya keluar gedung kantor aja butuh waktu 5 menit.
Niat sekali Bosnya itu mengerjainnya.
"Permisi Bu, disini jual soto babat apa tidak yha?" Ana masuk ke warung terdekat, mencoba mencari peruntungan.
Ibu-ibu berkerudung dengan tubuh gempal itu menoleh, "kalo soto biasa ada Mbak, tapi kalo soto babat maaf nggak ada." Jawabnya tersenyum.
Ana meringis. Sudah kudugaaa..
"Emm Bu, kira-kira bedanya soto biasa sama soto babat apa yha?"
"Soto babat ada jeroan sapinya Mbak."
Ana terdiam ditempat, "Buk bisa minta tolong nggak, Ibu buatin saya soto trus campur aja sama jeroan itu." Tunjuk Ana pada jeroan yang ada dibalik etalase kaca.
Ibu-ibu itu nampak terkejut. "Nanti sotonya rasanya jadi kayak apa?" Tanya Ibu itu jadi speechless sendiri.
Ana menggeleng cepat, "udah Buk pokok Ibu buatin aja, masalah rasa belakangan." Sergah Ana sudah buru-buru.
Ibu-ibu itu makin menatap aneh kearah Ana, dengan anggukan ragu yang sangat ketara. "Tapi Mbak, ini jeroan ayam bukan sapi."
Ana terdiam lagi, sedikit tersentak. "Ah gak papa, sama-sama jeroannya yang penting!" Balas Ana cepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/232514469-288-k973018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Bos
ChickLit#Cerita ringan menemani karantina kalian. Ceye adalah Bos yang narsis dan sombong abis. Setiap hari kerjaannya cuma pamerin hartanya mentang-mentang kaya raya. Kedatangan salah satu karyawati baru menarik perhatiannya apalagi karyawati itu satu-satu...