[Ga perlu ngemis kan untuk menghargai sebuah karya?]
Story by © Lalyverie
Jina POV
Seminggu telah berlalu setelah kak Jaehyun ngomong kayak gitu. Dan entah kenapa, seminggu ini juga aku ga pernah liat dia lagi. Cowo yang aku tabrak dan aku belom tau namanya.
Huft, ada apa denganku? Kenapa malah mikirin dia mulu sih?!.
Perasaan ini, perasaan apa? Kasihan?atau apa?!.
"Jina!?"suara Ryujin membuyarkan semua lamunanku tadi.
"Heum?"gumamku sambil kembali melamun.
"Kenapa sih? Dari kemarin ngelamun mulu?"tanya Ryujin sambil menatapku dengan pandangan mata yang penasaran.
"Gpp"ucapku seadanya. Ya kan, aku gpp. Cuman, huft sudahlah.
"Idih, dari kemarin ditanyain juga bilangnya 'gpp' tapi sampai sekarang ngelamun mulu. Ngelamun siapa sih? Ka Jaehyun? Ehh, btw lu ada hubungan apa sama Ka Jaehyun? Kok sekarang sering banget pulang bareng dia?"ucapan panjang lebar Ryujin membuatku semakin pusing.
Ya, semenjak kejadian dimana Ka Jaehyun ngomong tentang cowo itu. Aku sama dia jadi sering pulang bareng.
"Aku sama Ka Jaehyun ga ada apa apa. Dia cuman nganterin aku karena di suruh Ka Sehun."ucapku jengah.
"Ohh ya? Tapi kok Ka Jaehyun kayak suka sama lu sih?"tanya Ryujin lagi.
Aku yang sudah jengah akhirnya hanya menatap dia sambil menghelah nafas.
"Ihh, jawab atuh Na. Gw kan penasaran."ucap Ryujin.
"Ya mana ku tahu. Emang aku hati nya Ka Jaehyun. Kalau kamu penasaran sama hati dia, masuk aja ke hati nya Ka Jaehyun. Atau ga kamu tanya langsung aja sama Ka Jaehyun"ucapku dengan kesal sambil beranjak berdiri dan kembali ke kelas.
"Hey, kamu"panggilan dari suara yang sudah lama aku tidak dengar. Entahlah kenapa aku ingat dengan suaranya.
"Ya?"tanya ku sambil menatapnya.
Sekarang kami di lihatin anak anak yang ada di lorong koridor sekolah. Mereka berbisik bisik yang masih kedengaran kepadaku.
"Heum, dari kemarin kan kamu nanyain nama aku. Tapi ga sempet ngasih tau terus."jelas nya dengan tatapan sendu.
Oh iya, dari kemarin fakta fakta tentang cowo di depanku ini sudah banget di dapetin.
"Jadi, nama mu siapa?"tanyaku dengan menatapnya dalam. Matanya itu, seakan menjerumuskan ku kedalam matanya itu.
"Lee Haechan"
------
"Na, lu gpp kan? Muka lu pucet tuh"ucap Ryujin sambil menghampiri ku.
Jadi tadi aku ngelamun terus dan berakhir berdiri di lapangan yang luas ini.
Ya, aku sedang di hukum. Di hukum membersihkan lapangan yang super luas ini sendirian. Bahkan aku udh ditontonin sama beberapa siswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, you
RandomAku tidak tahu, jika ucapanku akan menjadi sebuah pisau yang menusuk hatinya.