Chapter I : The Initial Plan

4 1 0
                                    

Work hard and sleep less and wait for the dream

No time to regret what we haven't seen

Let downs and freaks out and storms clouds and us below

We made it out, we made it out

"Cari tahu apa yang kamu mau, cintai apa yang sedang kamu jalani, dan selesaikan apa yang sudah kamu mulai."

Mamaku selalu mengatakan bahwa tiga prinsip inilah yang bisa membuat seseorang sukses dalam hidupnya. Sebagai anak yang taat, prinsip-prinsip itu pula yang selalu kupegang untuk bertahan hidup selama 6 tahun terakhir. Enam tahun yang melelahkan, tapi mendewasakan. Enam tahun yang indah untuk dikenang, tapi ogah untuk diulang.

Hari ini, tepatnya tanggal 6 April 2021, aku resmi dilantik sebagai seorang dokter. Sesuai dengan dresscode yang telah ditentukan, aku mengenakan kebaya berwarna zaitun yang dipadukan dengan rok batik berwarna cokelat terang. Kami telah mengucapkan sumpah dokter dan menyelesaikan seluruh rangkaian acara seremonial. Sembari menyaksikan penampilan seni dari adik-adik tingkat kami, aku mengamati teman-teman di sekitarku. Wah wah. Hari ini kami semua tampak sangat rupawan dan bercahaya. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan penampilan kami sehari-hari selama dua tahun terakhir sebagai seorang koas. Rambut kusam, wajah dihiasi kantong mata semi-permanen, dipadukan dengan pakaian rapi seadanya. Belum lagi ditambah dengan aura negatif yang memancar secara natural akibat kombinasi dari otak yang mumet karena mempelajari terlalu banyak hal, batin yang merasa bodoh karena selalu tidak mampu menjawab pertanyaan dokter konsulen, dan jam tidur yang minimal saat jaga malam di IGD.

"Kei, abis ini geng 'Antiwacana' foto bareng yuk."ajak Kiran, salah satu sahabatku. Aku tertawa pelan, "Okee, siap bos."

Geng Antiwacana adalah geng jalan-jalan sekaligus kelompok belajar yang beranggotakan 8 orang : aku, Kiran, Nala, Anjani, Haris, Rayner, Jason, dan Dika. Sejak tingkat 2, kami rutin liburan bersama tiap semester. Mulai dari Jogja, Bali, Belitung, Singapore, Kuala Lumpur, hingga Phuket dan Bangkok. Kebersamaan saat liburan ini kemudian terbawa hingga saat kuliah, sehingga kami pun juga rutin belajar bersama tiap musim ujian. Sayangnya kebersamaan itu menjadi sedikit renggang saat kami masuk ke tahap klinik di semester 8 karena kami berbeda stase klinik. Aku, Anjani, Dika, dan Rayner mengawali tahap klinik di stase bedah, sedangkan Kiran, Nala, Haris, dan Jason di stase obsgyn. Meskipun demikian, kami masih sering jalan-jalan bersama setiap akhir stase, entah hanya sekedar makan-makan dan karaoke di mall dekat kampus, atau ngobrol slash ngerumpi di balkon kosanku.

"Sadar ga sih. Kita selalu nganggep Adit manusia tersabar dan terikhlas di angkatan, padahal kita ga pernah tau apa yang sebenernya dia pikirin? Ga tau ya, gue merasa dia somehow ada vibe untouchable gitu."ujar Nala tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Nala adalah partner utamaku dalam mengkontemplasikan hidup. Tak perlu kaget jika kami tiba-tiba melemparkan pertanyaan atau pernyataan random yang mengandung unsur filosofi atau perenungan satu sama lain meski tidak ada konteks tertentu.

Aku langsung menoleh ke arah tatapannya tertuju. Acara sudah usai. Adit dengan sikapnya yang kalem sedang dirangkul paksa oleh Kevin agar mau berfoto bersama geng mereka.

"Setuju sih."sahutku.

Aditya Narendra, alias Adit. Cinta bertepuk sebelah tangan pertamaku. Cinta dalam diam pertamaku. Orang pertama yang mampu membuatku menyadari bahwa aku bisa mencintai seseorang dengan tulus. Tidak seperti tipe laki-laki yang biasanya menarik perhatianku, Adit merupakan laki-laki yang sangat biasa. Tidak terlalu pintar, tidak terlalu tampan, dan tidak terlalu ramah. Meskipun demikian, dia sangat terkenal akan kebaikan hatinya. Di tengah manusia-manusia fakultas kedokteran yang ambisius dan selalu ingin tampil hebat, Adit hadir dengan sikapnya yang rendah hati dan apa adanya. Keengganannya untuk membuktikan apapun pada siapapun lah yang akhirnya membuatku jatuh dalam pesonanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Spring You Gave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang