I

301 29 1
                                    

Cambridge, pukul 03.00

"Tae? HP mu bunyi terus dari tadi, aku gak bisa tidur," rengek Jennie sambil mengeratkan pelukannya pada pria yang ada di sampingnya.

Mendengar rengekan dari kekasihnya, Taehyung membuka matanya dengan malas untuk mengecek siapa yang dengan kurang ajar menghubunginya pada waktu pagi buta. Pria bersurai brunette cokelat ini sesekali masih mencuri kesempatan untuk menciumi bibir gadisnya dengan tangan yang bergerak liar mencari dengan acak handphonenya dibawah tumpukan baju yang tergeletak sembarangan akibat ulah mereka semalam.

"Yak !! Jeon brengsek ! Tidak tahukah Kau ini masih waktunya orang tidur. Ada apa kau meneleponku bastard ? " kesal Taehyung karena acara tidurnya diganggu.

"Jangan mengumpat dulu hyung. Segera cek kotak pesanmu, kau akan berterima kasih nanti padaku karena aku sudah membantumu. Ngomong - ngomong apakah kau bersama jalangmu hyung ?" Jawab Jungkook di seberang telepon dengan kekehan sinisnya.

" Sudah kukatakan berulang kali Jeon, Jenny bukan jalangku. She is my girlfriend ! " Jawab Taehyung tanpa mengindahkan informasi yang diberitahukan Jungkook.

" Hahahaha, calm down dude ! Dengarkan aku kali ini hyung, buka matamu dan pikiranmu sekarang juga dan lihatlah 'your fucking girlfriend ' Kau terlalu percaya padanya hyung. Besok datanglah ke rumah, kami semua akan berkumpul dan aku harap jalang kecil itu lagi-lagi tidak menahanmu di nerakanya hyung, " jawab Jungkook segera mengakhiri panggilan tersebut.

Taehyung segera membanting handphonenya ke sofa yang ada disamping tempat tidur mewahnya.

Nafasnya tak beraturan dengan tangan yang terkepal erat menandakan bahwa suasana hatinya menjadi buruk setelah menerima telepon dari Jungkook --adiknya. Dalam kamar tersebut, hanya terdengar suara detak jam dinding dan embusan napas lembut seseorang yang Ia cintai yang nyatanya juga tidak bisa meredakan emosinya.

Taehyung berusaha menetralkan emosinya dengan mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Kamar ini memang bukan miliknya, kamar tersebut adalah milik Jennie kekasihnya yang paling Ia sayangi. Taehyung sendiri memang jarang pulang ke rumah atau apartemennnya bukan karena Ia miskin atau apa. Dia sendiri bahkan pemilik beberapa hotel dan apartemen mewah yang ada di negara kincir angin ini.

Alasannya adalah Ia sendiri tak sampai hati jika menolak permintaan kekasih kesayangannya untuk tinggal bersamanya di apartemen ini. Mungkin Taehyung akan pulang ke rumah pada hari-hari tertentu atau jika Jennie pulang kampung ke negara asalnya yang ada di Korea.

Ia dan Jennie sudah cukup lama berpacaran sekitar 3 tahunan setelah kejadian besar yang menimpanya. Dan selama itu pula hubungannya dengan sahabat dan keluarganya menjadi berantakan. Rasanya Ia terlampau sudah biasa dimaki ataupun dicerca oleh ibunya sendiri perihal hubungannya dengan Jennie.

Lamunannya buyar ketika Ia mendengar suara rengekan yang keluar dari kedua belah bibir mungil kekasihnya.

" Tae ? Kok nggak lanjut tidur? " tanya Jennie sambil mendusel di dada bidang kekasihnya yang tidak terbalut kain apapun.

" Hmm, kesayanganku bangun ya ? Maaf ya jadi keganggu tidurnya " jawab Taehyung dengan sesekali mencuri kecupan di bibir Jennie.

" Siapa yang telpon Tae ? " tanya Jennie penasaran karena di dalam hatinya Ia menduga kalau salah satu dari sahabat kekasihnya yang menelepon.

" Oh tadi ? Jungkook sayang. Tidak ada masalah kok, jangan berpikir macam-macam oke ? " jawab Taehyung seraya mengecupi seluruh wajah Jennie dengan gemas.

" Hahaha hahaha hentikan Tae, aku tahu kalau kau tak kuhentikan nanti kita akan mengulangnya lagi dan aku nggak mau ya. Aku masih capek, karena jelas saja Kau melakukannya selama itu ! " jawab Jennie dengan nada merajuk sambil memukul dada bidang kekasihnya.

" Besok Kau ada acara apa Jen ? " jawab Taehyung yang masih dengan sengaja menciumi seluruh muka bayi Jennie.

" Hahaha Hu..uh ti..dak haha ada Tae. Aishh hentikan dulu ! Memangnya ada apa ? " jawab Jennie bingung.

Bukannya menjawab, malahan Taehyung segera mengubah posisinya menjadi diatas Jennie.

" Tidak.... hanya saja aku ingin lagi Jen. Sudah lama Kau terlalu sibuk dengan cafemu itu dan kekasihmu yang sangat tampan ini dianggurkan terus. Jadi aku mau menebusnya malam ini hingga besok pagi oke ? " kata Taehyung dengan ekspresi datar dan tatapan tajam yang mengintimidasi.

" Are you sure Kim ? Bukan karena masalah yang sudah-sudah kan ? Kau ingin melampiaskannya kepadaku kan ?" tanya Jennie susah payah karena sejak tadi tangan nakal kekasihnya ini sudah menggeranyangi tubuhnya di balik selimut.

" Shut up your mouth bitch ! Kau hanya perlu mengangkang dan mendesah saja. Kau tak perlu alasan atas apa yang aku perbuat ... hmmm ? " jawab Taehyung dengan terus memainkan jarinya di dalam Jennie yang kelimpungan tidak tahan dengan semua dominasi kekasihnya yang sangat memabukkan.

Tanpa menunggu lama dan tidak memberi kesempatan pada pihak wanita untuk menjawab, Taehyung segera menyelesaikan apa yang harus Ia selesaikan. Biarkan Ia melupakan masalahnya sejenak dengan bermain bersama tubuh kekasihnya ini.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Waktu menunjukkan pukul enam pagi matahari sudah menunjukkan sinarnya melalui celah celah gorden yang tak tertutup sempurna. Akan tetapi hal tersebut tidak mengganggu aktivitas sepasang kekasih yang masih saja mengejar putihnya bersama, tidak peduli sudah berapa lama mereka sudah melakukan kegiatan tersebut.

Hingga pada akhirnya teriakan keduanya saling mengudara di dalam kamar mewah itu dan sang pihak jantan yang menjatuhkan tubuhnya di samping wanitanya, menandakan kegiatan mereka telah selesai.

Taehyung mencoba mengatur napasnya yang masih memburu, sedangkan Jennie sudah tertidur pulas tanpa peduli bagaimana keadaannya saat ini.

Taehyung segera melangkahkan kakinya ke samping ranjang dan meraih jubah tidur miliknya dan memungut celana pendek yang tergeletak di bawah ranjang. Selanjutnya Ia harus mencari ponselnya dan mengecek email perusahaan untuk mengantisipasi jika ada hal penting yang terjadi semalam saat Ia tengah bersenang - senang.

Taehyung menemukan HP nya berada di bawah kolong tempat tidur. Ia segera pergi menuju dapur untuk membuat kopi untuk dijadikan teman paginya.

-
-
-
-
-
-

Setelah selesai membuat kopi, Ia segera mendudukkan dirinya diatas counter dapur dan mulai mengecek HPnya.

Sinar matahari begitu terik pagi ini, padahal ramalan cuaca mengatakan bahwa pagi ini akan hujan ringan. Taehyung tak ambil pusing tentang hal tersebut dan tetap terus melanjutkan kegiatannya.

Setelah bermenit - menit bermain dengan email perusahaan yang masuk di hpnya. Notifikasi pesan belum dibaca yang ada di pojok layar menarik perhatiannya. Seketika ucapan Jungkook tadi malam terngiang di kepalanya.

( " Segera cek kotak pesanmu, kau akan berterima kasih nanti padaku karena aku sudah membantumu. " )

Dengan perasaan enggan, Ia membuka pesan tersebut dan Ia menemukan nomor asing yang mengiriminya pesan. Seakan tahu dari siapa pesan tersebut, wajahnya yang tampan menunjukkan seringai yang menakutkan. Lidahnya membasahi bibir bawahnya karena tiba - tiba Ia merasa bibirnya kering. Tangannya bergerak lincah untuk segera membaca pesan tersebut.

+448××××123
03.14

Belum puas bermain Kim ? Jangan terlalu santai aku selalu mengawasimu dari sini. Kau pikir aku tidak mengetahui semuanya hmmm ? Segera tinggalkan jalang itu ! Bukan kupeduli akan hidupmu, aku tak mau perusahaan bangkrut karena Kau yang bodoh dimanfaatkan oleh ' your little bitch ' .

Aku akan kembali, aku harap mendapat kejutan menarik darimu Kim .

LLM







TBC

Vote and Comment

Halo readers !! FYI ya ini ff pertamaku dengan cast bangpink. Semoga kalian sukak ya !!😍😍😍. Kalau nggak sukak harus tetep vomment ya ! ( dih maksa lu 🤪 ). Hope you enjoy it !!! 😁😁😁

SWEET LIAR - [ TAELICE / TAENNIE - ON GOING }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang