06

986 89 5
                                    


Sudah seminggu sejak kejadian itu, Gintoki dan Hijikata belum bertemu sama sekali. Terkadang Hijikata melihat Gintoki membeli kue stoberi tetapi Hijikata tidak berniat untuk memanggil ataupun bertatap muka langsung dengannya.

"Gin-san, sudah pagi loh. Ayo bangun! Waktunya bekerja" Seorang pria ber-megane terlihat sedang membangunkan 'bos' Yorozuya. "Ngh 5 menit lagi" 'Bos' Yorozuya itu sedang enak-enak nya di alam mimpi dan tidak mau diganggu.

"Hish! Ayo bangun! Kalau tidak, aku akan membuang figure Ketsuno Ana mu itu!" Shinpachi mulai mengancam. "Ba-baiklah baiklah aku akan bangun" Gintoki pasrah, ia takut ancaman Shinpachi itu benar.

"Kagura sudah bangun?" Tanya Gintoki. "Sudah, dia sedang mandi" Jawab Shinpachi.

"Em, ngomong-ngomong. Bolehkah aku bertanya, Gin-san?" Shinpachi bertanya dengan hati-hati. "Ya, ada apa Pattsuan?". "Kenapa semenjak kejadian seminggu yang lalu, Gin-san tidak pernah berkencan dengan Hijikata-san lagi?" Tanya Shinpachi to the point. "Hm? Ah itu.. mungkin karena dia sibuk, dia kan wakil komandan Shinsengumi" Gintoki menjawab santai.

"Gin-san, apakah itu kesalahan kami? Apa karena kami mencegat Gin-san dan Hijikata-san ke love hotel, Hubungan Gin-san dengannya jadi rumit?" Shinpachi bertanya dengan kepala menunduk dan dipenuhi rasa bersalah.

"Tidak, itu bukan salah kalian berdua. Itu salahku, aku yang merahasiakan hubunganku dengannya pada kalian" Balas Gintoki. "Tapi--"

"Ssstt, jangan dilanjutkan. Hubungan kami biasa saja kok" Gintoki menyela dengan senyum tipis di wajahnya. "Gin-san... maaf". "Tidak usah dipikirkan, oke?" Ucap Gintoki sembari mengusap pucuk kepala Shinpachi dan dibalas dengan anggukan.

~~

"Aaahh~ aku ingin beli parfait~" Gintoki kini sudah berada dijalanan Kabukichou yang ramai. "Are? Gintoki?" Panggil seseorang. "Hm? Oh Zura" Balas Gintoki menghentikan langkah kakinya. "Zura janai, Katsura da!" Protes orang tersebut yang ternyata adalah Katsura Kotarou.

"Kau ingin kemana siang-siang begini?" Tanya Katsura. "Aku ingin beli parfait" Jawab Gintoki. "Ingin makan ramen? Akan ku traktir" Tawar Katsura berbaik hati. "Oh tumben sekali, ayo" Ucap Gintoki sembari melangkahkan kaki.

~~

Kini Gintoki dan Katsura sudah berada di kedai ramen milik Ikumatsu. Tiba-tiba datang seseorang dengan berpakaian kimono hitam dan membawa pedang dipinggangnya.

"Ikumatsu-san, ramen satu" Ucap orang itu memesan ramen. "Hijikata...kun?" Panggil Gintoki terkejut. "Gintoki?" Balas orang itu terkejut yang ternyata adalah Hijikata. Gintoki dan Hijikata duduk bersebelahan.

"Siapa itu Gin---Hijikata-san??!!" Katsura terkejut dengan keringat dingin di wajahnya. "Katsura!!" Hijikata langsung mengeluarkan borgolnya. "Gintoki, aku pergi dulu oke? Ikumatsu-dono, ini uangnya. Babay!" Katsura kabur dengan terburu-buru dan membuat Hijikata tidak sempat menangkapnya.

"Cih! Dia kabur lagi!!! Padahal aku susah payah sekali menangkapnya!" Kesal Hijikata. "Maa maa, bagaimana kalau kau makan saja, Hijikata-kun?" Ucap Gintoki meredamkan emosi Hijikata. "Hn" Hijikata menjawab singkat.

Mereka memakan ramen mereka dengan keheningan. Tidak ada yang ingin bicara duluan.

"Kenapa hening sekali?" Ikumatsu memecahkan keheningan. "Ahaha, agar bisa menikmati ramen mu saja, Ikumatsu-san" Jawab Gintoki tertawa kikuk. "Gintoki, apa kau tidak punya rencana setelah ini?" Hijikata mulai bertanya. "Tidak, kenapa?" Jawab Gintoki tenang. "Ingin jalan-jalan sebentar?" Tawar Hijikata. "Hm, boleh."

~~

"Hush, panas sekali" Keluh Gintoki yang sudah keluar dari kedai ramen Ikumatsu. "Hn, kau benar" Hijikata ikut membenarkan keluhan Gintoki.

"Ngomong-ngomong, apa kau tidak ingin berkunjung ke suatu tempat, Hijikata-kun?" Tanya Gintoki. "Hm? Kau ingin ke tempat seperti apa?" Hijikata balas bertanya. "Tempat yang tenang". "Ke taman saja, saat ini taman pasti sepi" Usul Hijikata. "Baiklah."

~~

"Hei Hijikata-kun, apa kau marah denganku dan dua bawahanku?" Tanya Gintoki yang baru duduk di bangku taman. "Tidak juga" Jawab Hijikata sembari menghembuskan asap rokoknya. "Soukai? Maaf" Gintoki benar-benar diselimuti rasa bersalah.

"Tidak usah minta maaf, kau tidak salah" Ucap Hijikata sambil melakukan hal yang tak terduga. Hijikata mencium bibir Gintoki, diulangi lagi ya, Hijikata MENCIUM bibir Gintoki.

Gintoki terbelalak dengan Hijikata yang main sosor-sosor saja. Tetapi ia tidak berniat mendorong bahu Hijikata dan terus diam menikmati ciuman sampai kehabisan nafas.

"Hahh haahh" Gintoki terengah-engah akibat ciuman tersebut. "Ingin melakukan sesuatu yang lebih?" Hijikata menyeringai setan. "Ma-masih siang, bodoh!" Sela Gintoki. "Tak apa, kalau malam mereka malah akan mencarimu kan?". "I-iya sih" Gintoki tidak bisa menyela lagi.

"Ayo, ke love hotel. Aku sudah tidak tahan lagi hm, kita tidak berbicara dan bertatap muka selama seminggu. Kali ini ku pastikan aku akan merenggut first time mu!" Hijikata tersenyum miring.

Gintoki yang melihat senyum miring Hijikata hanya bisa pasrah dan ditarik pergi dari taman menuju love hotel.



TBC

Gomen ga upload 2 hari, karena tugas sekolah huhuhu T-T

Seme Or Uke? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang