Jinandira Jisoo yang biasa dipanggil Jisoo ini lari terengah-engah menuju gerbang sekolah yang sedang akan di tutup. Sepertinya Jisoo tidak akan selamat karena Pak Donghae alias satpam sekolah sudah menutup gerbang dengan rapat dan sedang menggemboknya tepat disaat Jisoo sampai gerbang.
"Yahh.. Pak Donghae bukain gerbangnya dong." Kata Jisoo dengan deru nafas terengah-engah.
"Aduh, si neng Jisoo udah kelas 12 masih aja kesiangan." Gerutu Pak Donghae.
"Pak kelas 12 kan sekarang banyak tugas jadi Jichu bangunnya kesiangan, jadi boleh bukain gerbangnya ya Pak?" Bujuk Jisoo.
"Gak! Neng Jisoo udah hampir tiap hari kesiangan udah dihukum tapi gak ada jeranya sama sekali." Tutur Pak donghae.
Oke Jisoo emang hampir tiap hari telat. Gak tau kenapa. Katanya sih ajang buat jadi terkenal di sekolah. Dan emang ya hampir semua anak osis, guru piket, sampe kesiswaan tau kalo Jisoo murid yang selalu telat.
Prestasi buruk manteman, jangan dicontoh ya.
"Pak kan bapak ganteng mirip boyband koriyah jadi tolonglah hari ini Jisoo ada ulangan harian." Mohon Jisoo.
Hubungannya apa neng?
"Ya udah kalo Neng Jisoo mau masuk sekolah tuh panjat gerbang kan kamu kayak laki jadi panjat-memanjat mah gampanglah buat kamu, lagian kamukan yang selalu manjat dan nyuri jambu air di sekolah bareng si Lisa?!" Jelas Panjang lebar Pak Donghae.
Nyebelin banget sih Pak Donghae hari ini. Mana ketauan lagi kalo gue sering manjat pohon jambu air. Hadehh. Batin Jisoo.
Akhirnya mau gak mau Jisoo harus panjat gerbang sekolah setinggi dua meter itu. Untungnya Jisoo bawa seragam olahraga yang memang ada jadwalnya hari ini, jadi Jisoo pake dulu deh celana olahraga dan langsung panjat tuh gerbang.
Ya, memang Jisoo ini tomboy. Dia itu muka helokitty tapi Jiwanya kek preman. Galak soalnya. Tentu saja dia jago beladiri. Maka berhati-hatilah jika bertemu dengan gadis macam Jisoo.
TAKK!
Hentakan kaki Jisoo yang menandakan ia sudah menyelesaikan aksi memanjat gerbang sekolah.
"Jisoo ke kelas dulu ya Pak Donghae." Ujar Jisoo.
"Eh, ke Ruang piket dulu kan belum di hukum." Titah Pak Donghae.
"Yah, kan tadi hukumannya Pak manjat gerbang. Gimana sih Pak Donghae ini." Protes Jisoo.
"Taeyong! Sini." Panggil Pak Donghae pada lelaki yang sedang berjalan melewatinya. "Iya Pak ada apa?" Tanya Taeyong sopan.
"Ini nih Jisoo telat, tolong kamu urusin dan beri hukuman ya. Kamu teh anggota OSIS kan?"
"Iya pak. Siap!" Seru Taeyong.
"Lhohh kok pak jadi sama dia?"
"Ini saya ada laporan bahwa guru yang ngawas ruang piket sedang tidak ada. Dan kebetulan ada Taeyong lewat. Jadi gak salah kan bapak nyuruh Taeyong karena dia OSIS. Dia yang akan menghukum kamu. Gak ada Protes! Saya ada urusan, urusi anak satu ini ya Taeyong!" Jelas Pak Jajang. Yang diangguki oleh Taeyong.
"Ikut saya." Pinta Taeyong.
"Bentar deh gue ngerasa sering liat lo." Ucap Jisoo
"Satu ekskul."
"Oh ya?! Lo ekskul silat?" Tanya Jisoo sambil ngelirik bet kelas baju seragam yang Taeyong kenakan. Jisoo jadi inget kalo Taeyong ini adik kelasnya yang satu ekskul di ekskul silat. Dan Jisoo juga pernah jadi mentor dia waktu di silat.
"Hm."
"Yang sopan dong sama kakel. Balesnya cuma ham hem. Berasa mau nyanyi nissa sabian kali ah."
"Yaudah buruan, gue juga ada kelas ini."
"Kalo gitu yaudah gue gak usah dihukum ya. Ini gue juga ada ulangan harian matematika dan gue gak mau susulan." Pinta Jisoo.
"Gak bisa, ini udah amanah. Dan buat ulangan lo itu bukan urusan gue." Kata Taeyong langsung berbalik badan membelakangi Jisoo. "Ayo!" Lanjutnya.
"Cihh lo jadi adkel songong bener." Dengus Jisoo.
***
Sampailah Jisoo dan Taeyong di lapangan. Karena hukuman Jisoo itu lari mengililingi lapangan dan Taeyong mengawasinya.
"Lari 10 keliling." Ucap Taeyong ketus tanpa melihat kearah Jisoo.
"Diskon dong."
"Gak."
"Songong banget cihh." Cibir Jisoo.
"Jadi 20 keliling."
"Yah kok malah nambah dasar adik kelas durhaka." Kesal Jisoo.
"Kali 5 jadi 100 keliling." Celetuk Taeyong.
"Lo mau ngebunuh gue apa? HAH!" Bentak Jisoo.
"Semakin ngelak semakin bertambah hukumannya. Jadi lakukan lah, bukannya kamu ini kuat?"
"Oke gue lakuin biar lo puas!"
"Tapi kalo udah gak kuat bilang." Ujar Taeyong yang dihiraukan oleh Jisoo yang langsung lari.
Akhirnya Jisoo lari mengelilingi lapangan. Ingat 100 keliling! Apa Jisoo akan kuat?
Taeyong sebenernya ngetes aja, soalnya Jisoo sering banget dapet kejuaraan pencaksilat.
Ya terus apa hubungannya bambank?!
"Berapa?" Tanya Jisoo disela-sela hukumannya.
"63."
Ini bocah gak nyuruh Gue berhenti apa? Capek banget gue ini aslian. Mau pingsan aja rasanya. Batin Jisoo.
Tanpa disadari ada yang mengalir di hidung Jisoo dan diraih menggunakan tanganya dan itu Darah! Ya itu Darah! Ternyata Jisoo mimisan. Setelah Jisoo melihat tangannya bersimbah darah. Mata Jisoo mengkabur dan kepala Jisoo pusing Luarbiasa. Dan kemudian semua menjadi gelap.
***
Oh ya ini cerita pertama yang aku tulis.
Aku shipper taesoo jisyong garis keras, hehe.
Maaf kalo gk nyambung.
Next?
Jangan lupa Vomment nya! :)
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAKSIR ADKEL | taesoo
FanfictionPernah gak sih naksir Adkel? Kalo pernah berarti kalian senasib sama Jisoo. Disini akan ada cerita menggemaskan, mengenaskan yang Jisoo alamin ketika naksir sama adik kelas semacam Taeyong. Taeyong yang dingin dan songong, Juga Jisoo yang petakilan...