'Ruang UKS'
Jisoo perlahan membuka matanya, dan mengedarkan pandangannya keseliling. Ah-sepertinya Jisoo tidak asing dengan tempat ini. Ya, ini adalah ruang UKS, tetapi ada yang berbeda ketika Jisoo berada diruangan ini. Yang biasanya Jisoo pergi ke ruangan ini untuk sekedar mengistirahatkan otaknya yang mulai kelelahan belajar atau malas, dengan pura-pura sakit dan hebatnya Jisoo selalu mendapatkan izin oleh guru yang sedang mengajar di kelasnya. Tapi sekarang, lihatlah Jisoo berada diruang UKS karena kelelahan lari atau bisa dikatakan sakit beneran, mungkin ini kualat dari kelakuan Jisoo selama ini.
Dan anehnya lagi di tangan Jisoo ada selang dengan jarum sebagai penghantar cairan infus ke tubuh Jisoo. Apa? Di infus?! Jujur seumur-umur Jisoo tidak pernah bahkan tidak mau bersentuhan dengan alat ini. Jisoo dapat memastikan bahwa yang menginfusnya adalah Bu Yoona, dokter disekolahnya atau ketua ruang UKS.
Pada saat Jisoo akan melepaskan selang infusan dari tangannya, karena merasa risih dan aneh ketika alat itu melekat pada tubuhnya. Dan tiba-tiba,
CLEK!
Suara pintu terbuka, membuat aktivitas Jisoo terhenti. Jisoo memutar bolanya malas saat mendapati adik kelasnya itu yang sedang membawakan teh manis dan roti yang sepertinya untuk Jisoo.
Kemudian Jisoo melanjutkan untuk melepaskan selang infusannya. Karena susah, jadi Jisoo mencabutnya secara paksa yang membuat tangan kirinya berdarah.
"Kenapa dicabut?" Tanya Taeyong heran, sambil menyimpan teh manis dan roti itu diatas meja.
"Ini semua gara-gara lo! Hampir saja lo bikin anak orang mati!" Bentak Jisoo.
"Kan kata gue juga kalo udah gak kuat bilang, ini malah sok-sok-an. Tapi gue salut sama lo." Ucap Taeyong datar. Wow! Ini adalah kata terpanjang yang diucapkan Taeyong. Karena Taeyong ini sosok yang sangat dingin dan irit ngomong. Oh ya, tambahan dari Jisoo dia itu songong.
"Ya, harusnya lo lebih pengertianlah."
"Hm." Gumam Taeyong sambil berjalan ke arah lemari dan membawa kotak P3K.
"Susah banget sih lo bilang maaf ke gue." Gerutu Jisoo.
"Maaf." Ujar Taeyong ketika dia mendudukkan pantatnya pada kursi sebelah kasur yang di duduki Jisoo.
"Sini tangan lo!" Pinta Taeyong.
"Buat?" Jisoo keheranan.
"Tangan lo berdarah." Jisoo langsung mengalihkan pandangannya ke tangan kirinya yang kemudian ada tangan lain yang meraih tangan Jisoo.
"Maaf." Ucap Taeyong yang mulai membersihkan darah dari tangan Jisoo dan memberikan obat antibiotik.
Jisoo hanya terdiam tak bergeming dan memandang Taeyong yang sedang mengobati tangannya dengan telaten. Setelah selesai, Taeyong menempelkan plaster pada bekas infusan di tangan Jisoo. Kemudian Taeyong mendongakkan kepalanya sehingga ia dan Jisoo berpandangan, hanya keheningan dan helaan nafas yang menyelimuti mereka. Dan selama 5 detik,
"Astaghfirulloh." Istigfar Taeyong dan Jisoo bersamaan dan langsung menjauhkan diri masing-masing dan melepaskan tautan tangannya tadi. Kecanggungan mulai melanda keduanya.
"Gue mau ke kelas." Ujar Jisoo memecah keheningan, yang langsung beranjak dari kasurnya.
"Makan." Taeyong menyodorkan nampan yang berisi teh manis dan roti.
"Gak usah." Sok nolak Jisoo.
"Yaudah."
Ya ampun, gak bujuk gue dulu apa? Gue ini laper! Belum sarapan juga. Ah dasar bocah gak peka amat ishh!-Jisoo
"Eh-sini gue makan, kan mubazir kalo gak dimakan dan gue hanya menghargai lo yang udah bawain makanan buat gue." Kata Jisoo yang langsung merebut nampan dari tangan Taeyong.
Dan kemudian Jisoo memakan roti isi coklat itu dengan lahapnya dan meminum teh manis dengan sekali legukan.
"Ahhhhh..."
"Rakus." Celetuk Taeyong yang sedari tadi mengamati Jisoo. Taeyong mikir ini perempuan gak ada jaim-jaim-nya makan didepan cowok.
"Emang. Kalo mau kenapa gak bilang? Mungkin tadi gue bisa sisain sedikit." Ucap Jisoo sambil meragakan ukuran sedikit pada tangannya. Dan itu benar-benar sedikit. Pelit sekali.
"Gak lah lo kelaperan gitu." Ucap Ghafar dingin.
"Emang gue belum sarapan soalnya. Padahal mah tadi lo bawa nasi pake ayam kek, biar kenyang nih gue."
"Segitu juga lo syukur." Ucapnya dengan enteng.
Jisoo mendelik."Lo gak ada niatan gitu manggil gue kakak kan gue kakel lo?"
"Gak."
"Gue sangka anak osis pada sopan-sopan eh gak taunya nyebelin ya." Sindir Jisoo.
"Iya."
"Ishh.. Capek ngobrol sama lo. Udah ah gue ke kelas dulu. Btw makasih ya adik kelas 'songong'." Ujar Jisoo tanpa malu dengan kata akhir yang penuh dengan tekanan.
"Hm." Gumam Taeyong sambil tersenyum tipis, sangat tipis. Sampai gak keliatan kalo Taeyong lagi senyum.
Kemudian Jisoo pergi meninggalkan ruang UKS, dengan berlari gaya tomboynya. Ah-dia memang aneh sudah tau baru bangun dari pingsan karena kelelahan, dia malah lari-lari. Taeyong sendiri melihat tingkah kakak kelasnya itu geleng-geleng kepala.
***
TBC!
Jangan Lupa Vomment nya! :)
Semoga suka sama cerita yang Gaje ini 😁 Makasih yang udah ngikutin buat baca cerita ini.
Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
NAKSIR ADKEL | taesoo
FanfictionPernah gak sih naksir Adkel? Kalo pernah berarti kalian senasib sama Jisoo. Disini akan ada cerita menggemaskan, mengenaskan yang Jisoo alamin ketika naksir sama adik kelas semacam Taeyong. Taeyong yang dingin dan songong, Juga Jisoo yang petakilan...