Mimpi-mimpi melayang di udara
Indah dan menenangkan
Semakin tinggi ditatap dari dasar bumi yang datar
Berteman bantal yang sarungnya baru diganti
Bersama selimut yang dingin namun sudah menyatu bersama diriPikiran semakin hari semakin tak waras saja
Seperti berteman baik dengan malas
Didekap erat dan nyaman sekaliJika semua mempertanyakan soal kewarasan
Sebuah tanya tak selalu membutuhkan jawab
Biarkan saja menggantung
Katanya sih biar penasaran
Atau mungkin memang tak ada jawabannya di sana
Atau memang ada hanya di dalam relung-relungmuSungguh, tak seorangpun ingin, seperti ini
Babak belur dihajar oleh jiwamu sendiri adalah kalah paling memilukan harga diri
Malu tak tertolong
Berteriak hendak di bantu, bisu rasanya
Matipun rasanya masih sayang pada mimpi
Lalu bagaimana?Tidak akan ada seorangpun bisa mengerti
Duhai insan yang di sana
Dibelahan bumi mana saja
Dibagian pulau mana saja
Adakah yang sama keadaannya?
Sungguh buruk merasa tak ada yang satu penanggunganSuatu saat nanti, perkenankan kembali saya merasakan dunia normal seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poetry
PoetryKepingan kata demi kata yang tidak berkaitan sebab harus dipisahkan Jangan menjadi makcomblang atau adiknya roy kyosi yang meramal Jangan membayangkan ini adalah nyata Ini hanya sekadar tulisan, ketikan jari-jari yang dicurahkan oleh hati Jangan ses...