🕊️ Krorlolol 🕊️
( ͡° ͜ʖ ͡°)
(Y/N) Pov
Sekarang, aku sedang duduk di bangku taman sekolah, sambil mendengarkan musik dengan tenang dan memakan pocky favorite ku.
"Huftt" Aku menghembuskan nafas lelah.
Aku melihat kanan kiri, tidak banyak siswa yang ada di sini. Hanya ada sekumpulan para 'siswa-siswi' yang sedang berduaan mesra di sini, dasar. Padahal niatnya ke sini mau cari ketenangan malah dapat kemesraan, menjijikan.
"Heyyy, apa yang sedang kau lakukan di sini?" Ucap seseorang yang datang dan tidak di undang sama sekali. Seorang lelaki, ia pun duduk di samping ku lalu mengelus kepala ku lembut, sontak ku lepas headset ku, musiknya pun masih menyala.
'Hmm? Siapa?' Gumam ku
"Heyyy, (Y/N)ku kenapa kau main pergi saja tadi di kantin hah?!" Ujar lelaki itu sambil menyubit pipi ku, dengan nada yang kesal.
"Heee? Pertanyaan macam apa itu? Seharusnya tanpa kuberitahupun kau sudah tahu!" Bales ku dengan kesal dan menepis tangannya yang sedang mencubit pipi ku dan seperti seorang anak kecil.
"Memangnya apa haa?" Lelaki itu bertanya dengan wajah yang ingin rasanya kupukul dengan kencang hingga dia pingsan, mimisan, masuk rumah sakit------skip.
"Kemarin kau berjanji kita hanya akan makan berdua saja di kantin, tapi kau malah mengajak gadis itu?" Ujarku dengan rasa kecewa dan sedikit meninggikan nada suaraku.
"Maafkan aku (Y/N), tapi ternyata aku tidak bisa. Lagi pula dia adalah pacarku, jangan panggil gadis itu. Dia punya nama tau!" ujar lelaki itu yang membuat ekspresi bak anak kecil tidak diberi permen, sungguh bolehkah aku memukul wajahnya sekarang juga?
"Yuta, dengar aku tau kau sudah punya pacar tapi, di sini ada sahabat mu? Yang sudah menemani mu dari culun-culunnya hingga saat ini. Udah tau janjian malah ga tepatin!" ucapku kesal.
"Iyaaa, aku tau (Y/N). Maafkan aku, yaa? Maaf yaaa?" Yuta yang sedang memohon dengan puppy eyes nya, aku ingin memarahinya tapii------aku tidak bisa bagaimana pun aku hanyalah sahabatnya.
"Sudahlah, kau terlalu banyak meminta maaf Yuu, seharusnya aku yang meminta maaf. Kau sudah punya pacar aku malah minta janjian aneh-aneh." ujarku sambil menghela nafas panjang.
Yuta hanya senyum kepadaku dan aku hanya membalasnya dengan senyum miris sedikit kecut.
●●●●Yuta, dia adalah sahabat ku sejak Smp. Waktu pertama kali aku mengenalnya, itu pada saat aku memakai gantungan Anime Levi Ackerman dari serial Anime Attack On Titan, setelah dia melihat itu, Yuta langsung mengajakku mengobrol dan menonton anime bersama di rumahnya. Aku sangat senang waktu itu karena mendapatkan teman yang sehobi yaitu Otaku/animelovers (pecinta Anime). Kami pun menjadi sangat akrab dan menjadi sahabat. Tapi perasaan ku yang tadinya menganggap sahabat menjadi hilang. Perasaaan itu berubah menjadi suka, bukan suka dalam arti sahabat tapi, suka dalam artian ingin memiliki atau mencintai. Ya, aku menyukai Yuta ah bukan, aku sangat menyukai Yuta tapi ya kau tahu dia hanya menganggapku sahabat yang selalu ada, yang membantu dia saat sedih, yang menghibur dia ketika kesal. Yap, benar sekali aku terjebak dalam friendzone dan itu sangat menyakitkan, walaupun dia selalu memberi perhatian yang lebih seperti bukan seorang sahabat, salahkan dia sudah memperlakukan ku seperti bukan sahabat pada umumnya, apa-apaan itu. Tapi apa aku saja yang terbawa suasana? Ah entahlah! Walaupun begitu dia tetap menganggap ku sahabat hanya Sa-ha-bat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Pain (Levi X Reader)
Fanfiction(FullName) adalah seorang gadis remaja berusia 17 tahun yang masih berstatus pelajar. Dia pintar dalam segala apapun ya mungkin tidak segalanya. Namun, tak lama kemudian dia masuk kedalam dunia lain, berada di kota yang ia tidak kenal tapi terlihat...