• O2

296 42 14
                                    

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👻

Win, mahasiswa seperti pada umumnya yang datang ke kampus untuk belajar ataupun hanya untuk bertatap muka dengan dosen lalu pulang. Ia jarang sekali main dengan temannya, bukan karena tak ada uang untuk mengikuti gaya hidup temannya tapi karena Ia malas saja menghamburkan uang. Ada keperluan lain yang lebih penting.

"Win, malam nanti bisakah kau ikut kami ke club?" ajak salah satu teman kuliahnya, namanya Newwie atau sering di sapa New.

"Seperti biasa" sudah lelah Win membuat jawaban menolak teman-temannya itu dan tak ada lelahnya mereka mengajak Win yang notabennya menutup dunia malam itu.

"Ah kau ini, sekali saja tak akan membuatmu terlihat seperti anak nakal. Kau masih punya hari lain untuk menjadi anak baik, ayolah malam ini saja" Win bersikeras menolak ajakan New.

"Maaf, New. Aku pergi dulu" finalnya. Ia langsung meninggalkan New dan teman lainnya yang memandanginya dengan tatapan kosong.

"Hei! Kenapa kalian jadi bengong melihat kepergiannya? Tak usah dipikirkan, dia memang selalu begitu" New memaksa Win bukan tanpa alasan, Ia hanya ingin Win lebih terbuka padanya. Ia khawatir bocah itu tak memiliki teman di masa kuliah ini, sayang juga pikirnya.

👻

"Mah, Win pulang" serunya setiap pulang ke rumah. Ini sudah menjadi kebiasaannya dari kecil yang tak boleh Ia lewatkan.

Namun tak ada jawaban, mungkin mamahnya itu sedang pergi ke toko kue milik keluarganya. Ya, mamahnya merupakan pemilik toko kue ternama di kota ini. Setiap hari pelanggannya bertambah, tak hanya datang dari dalam kota maupun luar kota, tetapi dari luar negeri juga yang membuatnya go internasional.

Kakinya melangkah ke kulkas, dilihatnya isi kulkas, kira-kira makanan apa yang bisa Ia makan saat ini? Perutnya tak begitu lapar, namun karena Ia memang suka sekali makan jadilah sekarang Ia bingung memakan apa.

Ah, ada oreo.

Dibawanya oreo itu ke meja lalu menyiapkan susu coklat untuk siap dibawa ke kamarnya yang berada di lantai atas. "Sudah siap, saatnya ke kamar" monolognya.

Saat kakinya melangkah tangga demi tangga, Ia merasa ada yang kurang namun Ia lupa apa itu. Jadi Ia abaikan, nanti ingat dengan sendirinya.

"Kira-kira mamah pulang jam berapa ya.." Win sudah terbiasa dengan hal seperti ini, mengobrol sendiri. Bukan berarti Ia gila atau semacamnya, namun hanya mengungkapkan apa isi hatinya saja. Walaupun tak ada yang menyahuti omongannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kau Hantu? [brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang