11 - Marah

384 33 7
                                    

— m a r a h —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— m a r a h —

“Ah, Jeno mah gak seru!” kesal kamu saat masuk ke dalam mobil Jeno.

Sedangkan, Jeno hanya diam sambil menyalakan mobilnya. Mendiamkan kamu yang terus saja mendumel karena kesal.

Ya, bagaimana tidak kesal, Jeno datang begitu saja lalu menarik kamu yang sedang bersama Kak Mark untuk membantu tugas kamu.

Kamu tak enak dengan Kak Mark karena meninggalkannya begitu saja tanpa sepatah kata apapun, sedangkan dia sedang menjelaskan apa yang tidak kamu mengerti.

Saat ditarik pun kamu melirik ke arah Mark yang melihat kamu dan hanya menganga seperti orang kebingungan.

Kamu semakin tak enak, ini semua karena Jeno yang tiba-tiba datang.

“Aku kan lagi belajar bareng Kak Mark!” ujar kamu dengan nada kesal.

Jeno yang sedang mengendarai akhirnya melirik ke arah kamu.

“Belajar apa yang sampe deketan gitu? Modus?” tanya Jeno kembali fokus ke depan.

Kamu menghembuskan napas kasar, sumpah kali ini kamu kesal sekali dengan Lee Jeno.

“Modus apa sih, ya masa kalau belajar harus jauh-jauhan? Dia lagi jelasin materinya,” jelas kamu.

“Terus harus banget deket gitu?” tanya Jeno kembali.

“Ya terus harus gimana? Aku di sebrangnya gitu, gak keliatan gimana cara dia mecahin masalah di tugas itu, Jeno!!” ucap kamu yang sudah kesal sekali.

“Ck, modus mah modus aja,” gumam Jeno, yang membuat kekesalanmu terhadap Jeno naik satu tingkat.

“Kamu nanya makanan enak dan restoran yang enak ke Sica itu buat apa? Modus, ngajak dia makan?” tanya kamu makin memperkeruh suasana.

Jeno tersenyum miring, “Tapi, akhirnya makan sama kamu juga kan?”

Kamu diam.

“Masalah kapan, masih aja dijadiin bahan kamu biar gak kalah. Udahlah kalau modus tuh bilang aja, gak usah membenarkan diri.”

Kamu akhirnya hanya bisa diam dan menatap ke jalanan, kamu malas melihat Jeno walaupun dari samping.

Jeno menyebalkan sekali sekarang. Dia selalu saja seperti ini jika kamu sedang berada bersama Kak Mark, padahal jika dirinya mengobrol dengan Sica, kamu tak pernah memperdulikannya.

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang