Sekolah, 06.50 a.m.
"Eh Ji, lo udah ngasih formulir ekskul?"
Jieun yang sedang menatap keluar jendela menoleh. Menatap Yujin yang baru saja sampai. Padahal, Jieun berharap kalau temannya itu akan telat.
"Udah, kemarin abis piket."
"Jahat lo, masa udah duluan sih."
Yujin menarik kursi di sebelah meja Jieun, mendudukkan dirinya.
"Gue juga baru kepikiran pas lagi piket kemarin, dari pada besok lupa ya udah sekalian aja."
Yujin mengangguk-angguk. "Lo ikut ekskul basket, kan?"
"Iya lah, apalagi. Lo juga, kan?"
"Iya dong, biar gue makin tinggi."
"Heran gue, lo udah tinggi menjulang juga. Ngapain juga nambah tinggi lagi."
Yujin tertawa. "Yaa, nggak papa, biar beda sama yang lain." Tapi tinggi lo sekarang udah luar biasa banget, Jin.
"Eh, kalian! Cepetan duduk di tempatnya masing-masing! Gurunya udah mau dateng, tuh!" teriak Jaehyuk. Kelasnya berisik banget, sih. Gimana coba kalau nggak teriak?
"Nanti temenin gue ke ruang guru ya, Ji."
"Hm."
Yujin beranjak dari duduknya, melangkah menuju mejanya.
Jieun kembali menatap keluar jendela. Memalingkan wajah dari kelasnya yang masih berisik. Tentu Jaehyuk sedang berusaha menertibkannya.
Tempat duduk Jieun berada di barisan paling belakang yang paling dekat dengan jendela. Kalau kata teman-temannya sih, tempat yang paling cocok untuk tidur dan nyontek diam-diam.
Tenang aja, Jieun anak baik kok. Nyontek sih nggak, tapi tidur iya.
Jieun melamun sembari menatap pemandangan di luarnya. Entah apa yang di pikirkannya. Sementara itu Pak Hwang sudah memasuki kelasnya.
"Baik, ada yang belum paham?"
"Nggak." Semua murid menjawab serempak, terkecuali Jieun.
Soalnya, Jieun tidak sengaja tertidur, haha.
"Oke, karena sudah pada paham, bapak suruh kalian jawab pertanyaannya ya." Kemudian, Pak Hwang menanyai tiap muridnya bergantian.
"Kim Jieun!"
Jieun yang tadinya sedang tertidur sontak langsung terbangun. "E-eh, iya, Pak?"
"Hm? Kamu tidur?" Pak Hwang memicingkan matanya curiga.
"Ng-nggak kok, Pak."
"Kalau begitu, kamu jawab soal nomor 14!"
"E-eh iya Pak."
Jieun melihat buku paketnya, mencari nomor 14. "Sial! Gue lupa caranya gimana."
"Berapa jawabannya, Jieun?"
"I-iya Pak, tunggu."
Jieun berpikir cepat, berusaha mengingat-ingat cara menjawabnya. Tapi hasilnya nihil, mungkin karena tidur tadi otanya ke reset.
Jieun masih terdiam. Tetap berusaha untuk menjawabnya. Ini soal yang mudah tapi ia lupa cara mengerjakannya.
"Ck, gue lupa banget lagi. Duh, gue nggak mau di ejek Pak Hwang di depan kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
"KATANYA," • So Junghwan •
Fanfiction❝Katanya, pertemuan yang ketiga itu bisa membawa takdir baik. Mungkin, gue bisa dapet takdir baik buat jadi pacar lo.❞