Titik Henti [short one shoot]

100 10 3
                                    

Jihun memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya di usia 28 tahun.

Seorang gadis non selebriti yg dekat dengannya sejak 2 tahun yang lalu menjadi pelabuhan terakhir.

Sebuah pesta tertutup diselenggarakan. Hanya dihadiri oleh orang2 tercinta sang mempelai.

Teman, keluarga, sahabat. Kakak dan adik. Semua hadir ikut merasakan bahagia itu.

Namun, di suatu sudut keramaian, tampak seorang pria yang merasa tak nyaman. Matanya dipenuhi ketakutan dan khawatir.

Sementara yang lain sibuk saling berbincang lama tak jumpa, pria ini hanya fokus menatap pelaminan tak seberapa tinggi sang pengantin.

"Kau kenapa hyung?" Seorang teman memanggil. Minhyun.

Hyung--Sungwoon--hanya menggeleng pelan. Gelas berisi air manis di tangannya tergenggam erat. "Aku tau Jinyoung sedang hancur sekarang."

Sebuah kalimat terburuk yang berusaha Minhyun hindari sejak undangan datang ke apartemennya dua hari lalu. "Dia tidak menelponku."

"Sama." Sungwoon menyetujui. "Bahkan dia tidak menganggat telpon ku. Apa2an dengan alasan cidera itu?" Sungwoon marah dengan sikap Jinyoung dan alasan bodoh yg dibuat.

Siapa yg berusaha bocah itu bohongi?

"Aku hanya melihat karangan bunga selamat di depan. Penuh dengan mawar." Seru minhyun.

Ketika sembilan dari mereka sampai, semua langsung memuji sikap jinyoung yg sangat mencintai kakak2nya. Meskipun tdk bisa hadir karena cidera yg mengharuskannya istirahat dan check up rutin di rumah sakit tpi pmuda itu tetap menunjukkan dukungan.

Padahal, Sungwoon tau Jinyoung sedang menghindar.

Jauh. Sejauh mungkin untum membuat sakit hatinya hilang.

"Dia sangat mencintai Jihoon." Sebut minhyun.

Sungwoon masih menatap pelaminan dan pasangan pengantin di atas sana yang tampak bahagia.

"Cinta terlarang tumbuh di grup kita sejak delapan tahun yang lalu. Jinyoung benar2 berusaha menghapus itu untuk Jihoon." Sungwoon terlampau memahami semuanya.

Dan semakin sempurna ketika Jinyoung terbuka.

"Anak itu sulit jatuh cinta." Kata Minhyun.

"Dan dia tidak akan main2 saat sudah jatuh cinta." Balas Sungwoon.

"Jihuni tidak pernah tau?" Tanya minhyun.

Sungwoon tertawa mengejek lalu menggeleng. "Jihoon hanya tau Jinyoung menyukainya. Tapi tidak dengan cinta yang terpendam."

"Jihoon sudah bahagia sekarang hyung."

"Dan itu sebabnya Jinyoung ingin pergi. Apa yang bisa dia lakukan untuk sebuah hubungan tak terpisah seperti pernikahan?"

**

"Hyung," latihan baru selesai dan beberapa dari mereka membeli makan. "Kapan rencananya kau akan wamil?"

Byoungon yg sejak tadi fokus menatap sang adik berpikir. "Kau ingin wamil, jinyoungie?"

Jinyoung mengangguk cepat. "Sepertinya aku ingin wamil tahun ini. Maaf jika pilihanku mengganggu kalian."

Seunghoon mendekat ikut membagi pikiran. "Kau yakin? Maksudku kau tau keadaan kita sekarang."

"Maka dari itu, aku memohon maaf kepada hyungdul dan yg lain. Maaf karena aku egois." Jinyoung menunduk.

Dan Seunghoon tahu penyebabnya.

Undangan.

"Kau butuh waktu?" Tanya seunghoon dan jinyoung mengiyakan.

"Berharap kegiatan di barak bisa membantuku lebih baik."

"Aku tidak akan menahanmu. Jika memang kau ingin melakukan itu, kami mendukung." Jawab byounggon.

**

C9 ENT. MENGKONFIRMASI KABAR KEBERANGKATAN WAMIL CIX BAE JINYOUNG

**

CIX BAE JINYOUNG MENULISKAN PESAN DAN KEINGINANNYA UNTUK SEGERA KEMBALI MELALU SURAT

**

AKAN WAMIL, CIX BAE JINYOUNG UCAPKAN KATA HANGAT KEPADA FANS

**

CIX BAE JINYOUNG MEMILIH WAMIL. BAGAIMANA JADWAL CIX?

**

C9 UMUMKAN TIDAK ADA MASALAH PRIBADI TERAKIT WAMILNYA CIX BAE JINYOUNG

**

TIDAK HADIR PADA PERNIKAHAN FORMER WANNA ONE PARK JIHOON, CIX BAE JINYOUNG UMUMKAN WAMIL?

END.

Bitter Chocolate [Winkdeep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang