Chapter One

10 4 1
                                    

"Nona saya mohon untuk makan, dari kemarin Nona belum memakan apapun." bujuk seseorang wanita di balik pintu kayu berwana coklat.

Seseorang yang disebut Nona itu hanya terdiam dan menatap dingin ke arah pintu itu dan menghela nafas nya.

"Saya akan menyimpan makanan ini, saya mohon agar Nona segera memakan nya. Saya undur diri." pamit wanita itu setelah menyimpan makanan lewat lubang yang berada di bawah pintu.

Gadis itu melirik makanan yang disimpan.

"Cih bahkan makanan itu tidak lebih baik dari makanan pengemis." decih gadis itu sembari melangkah untuk mengambil makanan nya.

"Kalau aku tidak kelaparan, lebih baik aku membuang makanan ini." ucap nya sambil menyuapkan makanan nya.

Gadis itu bernama Leen Seyelji, saat ini gadis itu terlihat tidak terawat dengan baik. Badan yang kurus dan wajah nya yang cantik terhalang oleh noda noda yang menempel di wajah nya. Hey di ruangan itu mana ada air untuk mencuci muka. Di sana hanya terlihat rak buku yang penuh dengan berbagai macam buku dan ranjang yang ukuran nya kecil dan ruangan itu sangat sempit. Ini nama nya penjara!

Leen sangat jarang untuk mandi bahkan untuk buang air dia harus meminta ijin terlebih dahulu ke penjaga di luar pintu itu. Pakaian yang sering dia kenakan hanya gaun putih polos.

Leen tidak pernah mengetahui alasan mengapa ayah nya mengurung Leen di sini.

Untuk bertemu dengan ayah nya saja dia tidak pernah. Bagaimana cara nya Leen untuk bertanya. Bahkan jika Leen bertanya, ayah nya tidak akan menjawab nya.

Soal pendidikan, Ayah nya itu mengirim nya guru privat untuk Leen belajar. Bahkan Leen jago beberapa bela diri dan itu diajarkan oleh guru privat nya. Memang guru privat Leen sangat pandai dalam segi apapun.

Leen dikategorikan sebagai seorang murid yang super cedas, itu menurut guru privat nya. Bagaimana tidak bisa di katakan super cerdas, bahkan di usia 12 tahun Leen sudah pandai berbicara bahasa inggris, perancis,  dan jepang. Jangan lupakan dalam soal menghitung dan kimia, dia sangat cepat dalam menjawab dan jawaban nya selalu tepat.

Meskipun dia terkurung selama 9 tahun dan tidak pernah melihat dunia luar selama itu, Leen tidak kekurangan pendidikan.

Saat ini Leen sedang belajar cara membuat senjata, tentu saja tanpa sepengetahuan ayah dan pengawal nya. Leen berencana akan kabur dari sini, dan rencana itu sudah ada sejak 7 tahun yang lalu. Leen memikirkan ini dengan matang-matang. Untung saja guru privat yang bernama Jessica itu bersedia membantu Leen dan Jessica ini sangat pintar dalam hal mengelabui pengawal dan ayah nya.

Tenang saja di ruangan itu tidak ada CCTV atau pun alat semacam nya, karena memang Leen yang melarang itu untuk di pasang. Bahkan jika ada kamera tersembunyi pun Leen akan tahu, selain super cerdas Leen juga sangat teliti. Itu yang membuat Jessica kagum dengan kepribadian Leen.

Bukan nya menangis, tapi Leen sangat antusias dan bersemangat. Itu yang membuat Jessica menawarkan diri nya untuk membantu Leen untuk pergi dari ruangan terkutuk ini.

Bisa di bilang ayah Leen sangat cerdas, tapi Leen itu anak nya. Tentu saja kecerdasan itu menurun ke anak nya. Bahkan bisa di katakan Leen lebih cerdas dan licik di bandingkan dengan ayah nya. Mana mungkin Leen tetap menjadi bodoh dan terus menangis selama 9 tahun di ruangan ini.

Mungkin pelayan dan pengawal di sekitar Leen merasakan jika Leen sering menangis dan tertekan. Tapi itu semua hanya akting nya, yap Leen juga pintar berakting. Bukan kah sempurna seorang Leen Seyelji itu?

Bahkan guru privat Leen bilang kepada ayah nya jika Leen itu seperti murid yang lain nya. Pintar tidak dan bodoh juga tidak. Tidak mungkin seorang Leen dikatakan bodoh di depan ayah nya, karena itu akan menimbulkan kecurigaan dari ayah nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lucha De Leen (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang