"Tulisan terakhir ini akan menutup kisah yang barus saja ku abadikan. Semoga bahagia dengan orang baru yang kau temui setelahku. Terimakasih Phiu, sudah pernah singgah di hidupku. I wish you never stop enjoying all little momen't in your life!"
-Kanata Miu
_____________
Jangan lupa vote and komen guys!
*****
"K-kecelakaan?" tanya Satria gagap, dengan jantung nya yang mulai berdetag tak karuan. Tubuhnya lemas seketika. Waktu seolah berputar di tempatnya, ketika berita itu sampai di telinganya. Kakinya tak mampu lagi untuk menampung berat tubuhnya, sehingga dia jatuh terduduk di lantai dengan ponsel yang masih di tangannya.
"I-iya Bang hiks-hiks-hiks..."
Satria memejamkan matanya sembari menarik nafas pelan-pelan. Dia tidak boleh terdengar panik atau pun khawatir. Itu hanya akan memperburuk keadaan. Sebagai anak laki-laki tertua, dia harus bisa menjadi anak sekaligus kakak yang kuat. Iya, dia harus!
"B-bunda, Bunda yang tenang, ya? Satria sekarang juga akan jemput Bunda, dan kita langsung ke Bandung. Bunda jangan khawatir, okay? Miu anak yang kuat. Bunda tau itu 'kan?" bujuk Satria, agar Bundanya tak terlalu memikirkan Miu. Dia takut kondisi Bundanya akan drop. Meskipun dia sendiri tak yakin dengan dirinya.
"Iya Bang hikss... Abang gak lupa 'kan butik Bunda?"
"Iya Bunda. Satria berangkat sekarang."
Tutt
Call ended
Setelah memastikan seluruh keadaan rumah, Satria segera bergegas mengambil kunci mobil nya. Dia tahu, Bundanya dapat berita itu pasti dari Ayah nya. Satria tidak bisa membayangkan jika dia harus kehilangan Adik tiri kesayangannya. Satria tidak akan membiarkan itu terjadi.
Tetapi, sebelum dia pergi menjemput Bundanya dan pergi ke Bandung, ada satu hal yang harus ia urus dulu.
Kakinya membawanya melangkah kerumah Phiu. Tanpa salam atau pun basa-basi lainnya, Satria langsung nyelonong masuk ke rumah Phiu. Terdapat kedua orang tua Phiu yang tengah menonton santai di ruang keluarga, dan jangan lupakan Trisya dengan ponsel nya.
"Bunda..." panggil Satria lirih. Air mata sudah tak dapat ia tahan lagi. Sungguh, dia sangat takut dengan keadaan saat ini.
Gita dan yang lain menoleh kaget sekaligus terkejut melihat Satria yang sudah berdiri di belakang mereka dengan air mata berurai, "Abang?!" sahut Gita. Sontak saja Satria langsung berhambur di pelukan Gita. Bunda-nya Phiu.
Gita yang masih bingung dengan keadaan anak tetangga nya itu, memilih diam dulu. Biarkan Satria menangis sampai dia lega. Baru dia akan tanya-tanya. Tapi terlintas satu hal di benaknya, apa yang terjadi sampai anak laki-laki seperti Satria menangis sesenggukan seperti ini? Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang buruk sudah terjadi.
"Abang... Ssttt... Udah, ya, udah? Ada Bunda sama Ayah di sini. Sekarang Abang cerita sama Bunda, Abang kenapa hm?" tanya Gita lembut seraya menuntun Satria untuk duduk di sofa.
Satria menghapus air matanya kasar. Berusaha menjelaskan walau dengan sesenggukan, "B-bunda... Adek kecelakaan Bun..." jelasnya lirih.
![](https://img.wattpad.com/cover/209782048-288-k925548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miu & Phiu [SUDAH TERBIT]
Fantasy"Banyak berbicara muntah, banyak diam muntah." Kira-kira, kebiasaan aneh itulah yang menonjol di dalam diri seorang Kanata Miu. Selain namanya yang unik, gadis yang setiap hari hobinya bertengkar dengan Kucing itu, juga mempunyai segudang kebiasaan...