💀Act 4💀

603 67 32
                                    

Entah ada angin apa sejak tadi Amane memasang wajah sebal namun tangannya sejak tadi sibuk melingkar di pinggang Nene yang sedang sibuk belajar partitur membuat Nene dongkol karena mempersulit dirinya berlatih partitur.

Nene berusaha melepaskan tangan Amane namun pelukan lelaki itu justru semakin erat akhirnya Nene menyerah memutuskan tetap melanjutkan latihannya walau dengan posisi yang tidak mengenakkan.

"A-Aaaaa~!"

"No no, disini kau harus memakai nada tinggi Yashiro dan kau masih belum mencapai nada tingginya"Tegur Amane menunjuk baris pertama partitur yang dipegang oleh Nene.

"Gunakan pernafasan perut agar nafasmu tidak tersendat saat nada tinggi"Tambah Amane, Nene mendengus bukannya tidak bisa hanya saja posisinya saat ini membuat mood Nene jadi rusak dan itu membuatnya jadi tidak berminat berlatih namun Nene tahu jik...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gunakan pernafasan perut agar nafasmu tidak tersendat saat nada tinggi"Tambah Amane, Nene mendengus bukannya tidak bisa hanya saja posisinya saat ini membuat mood Nene jadi rusak dan itu membuatnya jadi tidak berminat berlatih namun Nene tahu jika Amane takkan membiarkan libur berlatih kecuali dirinya benar-benar tidak ada jadwal pertunjukkan.

"Mou Amane-kun, bisa kau lepaskan pelukanmu ini?! Ini mengganggu latihanku tahu"Gerutu Nene kesal, Amane tidak bergeming masih mengeratkan pelukannya.

"Amane-kun!"

Amane menghela nafas berat lalu melepaskan pelukannya dan berjalan mendekati pianonya untuk menekan-nekan beberapa tuts-tuts piano itu dengan asal.

Kebiasaan Amane ketika sedang gelisah memikirkan sesuatu biasanya Amane mendadak jadi sangat pendiam, cuma masalahnya Nene tidak mengerti Amane sedang gelisah memikirkan apa karena Amane tipe orang yang jarang membagi masalahnya dengan orang lain.

Nene menghela nafas berat lalu memeluk Amane dari belakang.

"Yashiro?"

"Amane-kun ada masalah? Kau bisa bercerita padaku"

Amane terdiam beberapa saat lalu berbalik memainkan kedua pipi Nene sambil tertawa kecil.

"Bukan hal besar kok, aku sedang bosan saja~❤"

"Sungguh?"

"Tentu saja~!"

Nene mendengus menatap tajam manik amber itu membuat Amane tertegun lalu memalingkan wajahnya.

"Kau bohong dan selalu begitu!"Gerutu Nene kesal dengan mata berkaca-kaca membuat Amane panik lalu memeluk Nene sambil mengelus rambut Nene lembut.

"Yosh yosh anak baik, gomen gomen aku tidak berniat membuatmu menangis"Ucap Amane panik lalu mengusap kedua pipi Nene.

"Jadi, jangan menangis oke?"Lanjut Amane dengan wajah cemas, Nene memalingkan wajahnya sebal.

"Amane-kun selalu tidak mau bercerita padaku! Dan selalu berbohong, aku jadi tidak suka!"

"Eeehhh jangan begitu dong! Aku tidak mau Yashiro membenciku:("

"Hmpf! Tapi, Amane-kun masih saja berbohong!"Gerutu Nene, Amane menghela nafas berat lalu mengusap rambut hitamnya dengan sedikit semburat warna merah muda di kedua pipinya.

Hanako of the opera || JSHKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang