Day 1
"Penampilan yang bagus sekali! Banyak penonton yang menyukainya! Kerja bagus" ucap pria berpakaian formal, atau bisa dipanggil sebagai manajer, sambil menepuk-nepuk punggung orang yang tengah Ia puji.
"Terima kasih pak, saya juga bisa seperti ini karena bapak dan para staff yang lainnya" ucapnya sambil membungkuk, tanda berterima kasih.
"Sama-sama. Ayo kita makan, saya traktir!" sang manajer itu pun menarik punggung pria di sebelahnya.
Mereka pun masuk ke mobil sang manajer dan langsung meninggalkan tempat konser itu. Mereka berbincang di dalam mobil, melewati pemandangan kota malam menuju tempat makan yang di tuju oleh si pemilik mobil. Setelah 20 menit akhirnya mereka pun sampai di restoran yang di maksud. Pria itu pun memarkir kan mobilnya dan langsung keluar dari mobil diikuti pria di sebelahnya.
"Yeonjun ingat! Jangan minum-minum! Besok masih ada satu hari lagi baru kau selesai" ucap sang manajer itu mengingatkan Yeonjun.
"Siap pak! Tenang saja, saya juga sedang mengurangi minuman alkohol sekarang." Ucapnya sambil membaca buku menu.
"Ingin pesan apa?" tanya sang pelayan.
"Pesan paket ini saja, 2" ucap manajer.
Pelayan pun mengangguk dan langsung pergi meninggalkan meja. Mereka pun berbincang mengenai hal-hal seperti musik, konser dan beberapa hal lainnya. Tak lama pesanan mereka pun datang dan langsung disambut oleh kedua pria di meja.
Mereka pun makan dengan tenang sambil bercanda gurau. Menghabiskan uang dari konser yang mereka dapatkan. Konser kali ini sangat sukses daripada konser-konser beberapa hari yang lalu.
Yeonjun, Choi Yeonjun, sang idol tampan nan kaya yang berhasil merebut beberapa hati wanita dan para pihak bawah. Suaranya yang khas itu membuat semua orang tertarik mendengarnya, belum lagi dia tampan. Maka dari itu semakin hari, konsernya semakin baik.
Mereka pun selesai menghabiskan makanannya dan langsung membayar. Mereka pun beranjak keluar dari restoran, namun mereka dihadang oleh beberapa fans dari sang idol itu. Mereka –para fans, tidak memberikan idolanya ruang untuk berjalan.
Untung saja sang manajer di sebelahnya itu sudah siap dengan keadaan seperti ini, Ia memanggil para bodyguardnya yang baru saja datang. Para bodyguard pun langsung membuat jalan bagi Yeonjun dan sang manajer untuk bisa keluar dari kerumunan.
Akhirnya mereka pun bisa bebas dari kerumunan itu. Lantas sang manajer itu langsung menancapkan gas dan meninggalkan kerumunan yang siap mengejar mereka itu. Mereka bernafas lega saat di dalam mobil dan mulai berbincang sebentar. Tak membutuhkan waktu lama, mereka sampai di tempat tinggal sang idola.
"Beristirahatlah Yeonjun, besok mungkin lebih besar dari hari ini" Yeonjun mengangguk dan langsung membungkuk dan langsung masuk ke tempat tinggalnya.
Yeonjun langsung saja menyimpan barang-barangnya sembarang di ruang tamu tempat tinggalnya itu. Ia pun langsung membuka bajunya dan pergi menuju kamar mandi, untuk menghilangkan segala rasa lelah di tubuhnya. Setelah selesai Ia pun memakai boxernya dan langsung menyambar ponselnya dan menidurkan dirinya di atas kasur yang empuk.
Banyak sekali notifikasi di ponselnya itu yang membuat Ia malas untuk membukanya. Yeonjun memang ingin menjadi idol, namun para penggemarnya itu yang terkadang membuatnya geram. Ia hanya berharap agar para penggemarnya itu bisa menjauh darinya, atau mungkin menjaga jarak lebih tepatnya.
"Apa boleh pindah ya?" gumamnya.
Ia pun membuka aplikasi pesan dan mengirimkan beberapa pesan kepada manajernya. Ia menutup kembali ponselnya ketika Ia telah selesai mengirimkan pesan yang baru saja terpikirkan olehnya itu. Berharap saja manajernya menerima idenya. Ia pun memejamkan matanya untuk pergi ke alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol and His Beloved Ghost
FanfictionYeonjun yang seorang idol harus berhadapan dengan hantu di mansion yang baru ia beli. Warn & Info! • BXB/GAY/YAOI/BL • Choi Yeonjun x Choi Soobin (TXT) • Bahasa: Non-Baku, Kor Style • More: Rated Lime, NC-21, Top! Human Yeonjun, Bot! Ghost Soobin Le...