Hari ini jadwal Angkasa untuk siaran berita di kampus. Seperti biasa, banyak sekali Mahasiswi yang memilih untuk tetap tinggal di dalam kelas hanya untuk mendengarkan Angkasa.Lain halnya dengan Jingga. Ia tak punya cukup waktu untuk ikut serta bersama teman-teman sekelasnya. Hari ini waktunya Jingga untuk keliling kampus–berjualan.
Bagi Jingga, hari ini spesial. Ia tak menjual Risol seperti biasanya. Melainkan, Bunga. Ya. Bunga. Hari ini Jingga akan berkeliling kampus untuk menjual bunga. Sudah ada beberapa tangkai bunga di keranjangnya.
Sesekali, berhenti.
Melayani beberapa pembeli yang menyerbu dagangannya. Nampaknya hari ini para Mahasiswa cukup antusias dengan bunga-bunga yang dijual oleh Jingga.Senang, pasti.
Tak terasa. Hari sudah sore.
Meski bunga-bunganya tak terjual habis, Jingga sudah cukup puas dengan hasil hari ini. Waktunya untuk Jingga pulang.Jingga berjalan ke luar area kampus.
Awalnya merasa biasa saja. Tapi lama-lama, Jingga merasa kalau ada yang sengaja membututinya di belakang. Ia sengaja untuk tidak menoleh. Agar jika benar ada yang mengikuti, orang tersebut tidak kaget lalu kabur?
Langkah Jingga sengaja berhenti. Ia pun mengurungkan niat awalnya yang mau pulang, tapi justru malah menuju ke tempat lain.
Gadis itu akhirnya menoleh ke belakang. "Kamu ngikutin aku ya?" Ucapnya.
Benar. Ternyata ada yang mengikutinya sejak tadi.
Seseorang itu tersenyum tipis.
"S-saya cuma mau beli risol kamu. Masih ada?" Ucapnya sedikit terbata.
"Hari ini aku gak jual risol. Tapi Bunga." Jawab Jingga.
"B-bunga? Jadi, aku salah orang?"
"Hah?"
Jingga meraih pergelangan tangan orang tesebut, "sini duduk dulu." Ucapnya.
Sekarang Jingga dan orang asing tersebut duduk tepat di bawah pohon.
Orang itu sedikit bingung.
"Hehe.. maaf ya. Aku langsung narik kamu gitu aja." Ujar Jingga.
"Gak papa."
"Kamu mau beli risol? Kamu gak salah orang kok. Aku emang yang jualan risol. Tapi kebetulan hari ini emang lagi jadwalnya jualan bunga." Jelas Jingga.
Orang tersebut hanya menatap lekat Jingga. Memerhatikan setiap kata yang diucapkan gadis berambut panjang itu.
"Kenapa jual bunga?" Tanya orang tersebut.
"Yaa.. karena emang biasanya aku jualan bunga juga." Jawab Jingga.
"Bukan itu. Saya mau tau alasan kamu kenapa jualan bunga? Bukannya peminatnya tidak begitu banyak ya?" Orang tersebut lebih memperjelas maksud dari ia bertanya.
YOU ARE READING
[5] Serein-KTH
FanfictionTentang Angkasa. Yang hanya berani mengagumi Jingga lewat kata. Angkasa Bumantara. Tetaplah seperti laki-laki pada umumnya. Luluh jika bersama seseorang yang ia cinta. Prestasi, ketenaran, hanyalah nilai plus dari Tuhan. Salah satu kelemahannya adal...