1

29 11 0
                                    

Kim Seokjin, seorang mahasiswa tahun pertama fakultas Kedokteran di Universitas ternama di Seoul. Dia adalah anak tunggal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya meninggal ketika ia masih kelas dua menengah atas. Sedangkan ibunya meninggal saat dia berusia tujuh tahun.

Sekarang Seokjin hidup sendirian. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Seokjin bekerja paruh waktu di minimarket dekat rumahnya. Sedangkan untuk biaya kuliah Seokjin mendapatkannya dari beasiswa.

Seokjin adalah seorang yang pendiam. Namun senyuman dibibir manisnya tidak pernah hilang, selain karena kebiasaan menyapa para pelanggan diminimarket yang selalu tersenyum ramah, Seokjin adalah orang pandai menyimpan perasaan. Dan senyum bagi Seokjin adalah senjata ampuh untuk mengatakan bahwa Seokjin baik-baik saja.

Perawakannya tinggi dengan bahu lebar, kulit seputih susu, alis tebal yang tertata indah, hidung mancung sempurna, bibir tebal sewarna Cherry, manik mata hitam tajam yang mampu menenggelamkan siapapun dalam keteduhannya, serta sikap yang manis membuat Seokjin terlihat indah sekaligus 'cantik'.

"Yo! Seokjin... " sapa salah satu sahabat Seokjin.

"Oh? Jimin-ah, bisakah kau panggil aku Rj? Dirumah saja kau panggil aku Seokjin" balas Seokjin sedikit berbisik.

Jimin menyeringai.

"Maaf, kelapasan."

"Kebiasaan."

Seokjin mendengus kesal.

"Kau akan langsung pulang setelah aku menggantikanmu?" tanya Jimin.

"Tidak juga, aku akan ketoko sebelah membeli kue terlebih dulu."

Jimin menganggukkan kepalanya sambil sesekali mengecek stok barang.

"Jimin apa kau tahu siapa pemilik toko kue sebelah?"

"Jungkook."

"Jungkook teman satu kampus kita? Fakultas Sains itu? "

"Umm.. "

"Pantas saja, sejak beberapa hari lalu dia sering keluar masuk toko itu."

Pandangan Seokjin menerawang seperti mengingat sesuatu.

"Sudah pulang sana, jam kerjamu sebentar lagi berakhir"

"Kau mau kue? Ku belikan."

Jimin tersenyum memperlihatkan pipinya yang bulat, kemudian mengangguk.

Seokjin berlalu pergi dari minimarket setelah ia membereskan barang-barangnya. Ia berjalan kearah toko kue yang baru akan dibuka itu. Saat dia keluar toko kue, dari depan pintu Seokjin berpapasan dengan pria yang lebih tinggi darinya, sesaat pandang keduanya beradu. Seokjin sempat menghentikan langkahnya. Memandang lekat wajah pria yang berdiri sambil mengutak-atik ponselnya. Namun pria tinggi dengan kulit tan itu berlalu tanpa membalas pandang pada Seokjin sedikitpun.

Tanpa sadar Seokjin menarik ujung bibirnya dan bergumam.

"Kau masih saja mengagumkan, Namjoon-ah".

.

.




Kim Namjoon, Pemuda dengan sejuta pesona. Pewaris tunggal J&T grup, perusahaan waralaba terbesar di Asia. Berkulit sedikit tanning dengan postur tubuh tinggi atletis. Wajah tampan maskulin yang hanya dengan memandangnya saja dapat membuat pria maupun wanita bertekuk lutut dihadapannya.

Namjoon merupakan mahasiswa tahun ketiga jurusan Teknik mesin di Universitas ternama di Seoul. Sama seperti Seokjin, Namjoon juga yatim piatu. Ayah dan ibunya meninggal saat Namjoon berusia tigabelas tahun. Namjoon dibesarkan oleh kakeknya.

MA PERFECT MAN [ NAMJIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang