awal baru

9 1 0
                                    

kasih komentar ya gais🖤

"Nih! kerjain!" Sara hanya mendengus dan memandang lelah pada tumpukan buku yang berserakan diatas mejanya, baru saja dia selesai mengerjakannya dia sudah harus mengerjakan tugas orang lain.

"Gue cape" balas Sara sambil bersandar pada kursi dan mengipas ngipasi wajahnya dengan salah satu bukunya.

"Gue gamau tau apapun alesannya lo harus selesain se.ka.ra.ng. ju.ga. denger ga Lo?!" bentak laki - laki itu dengan menekan kan kata sekarang juga pada Sara.

"Iya" balas Sara pasrah dan mengambil buku yang dipegang oleh laki - laki itu.

"Agas, kamu ngapain ditempatnya si cewe kere ini?" tanpa Sara liat pun dia sudah tau siapa wanita yang berbicara pada cowo gila disampingnya ini.

"Gapapa Din, aku abis ngasihin buku aku buat dia isi baik kan aku?" Sara hanya diam dan mulai fokus menyalin jawaban miliknya pada buku laki - laki itu.

"Baik banget sayangg" balas Dinda sambil merangkul cowo gila disampingnya dengan manja "yaudah yu kita ke kantin dari pada disini gaada yang bisa nyegerin mata" ucap Dinda lagi sambil tetap merangkul cowo gila itu.

"emang nya ini mall apa pake nyegerin mata segala dua manusia berwujud setan emang serasi banget" batin Sara sambil tersenyum tipis tanpa sepengatahuan Agas dan Dinda.

"Lo inget kan pesan gue? pulang sekolah lo harus ke rumah gue dan gue gamau tau." Sara memandang laki - laki itu dan mengangguk pasrah, sungguh posisinya sekarang benar - benar sulit baginya untuk melawan atau bahkan menolak.

"aghrrrr"

Sara memukul meja miliknya cukup keras setelah kedua sejoli itu hilang saat dibelokan depan suara yang ditimbulkan Sara menggema didalam kelas yang hanya diisi olehnya karna teman teman sekelasnya sudah pergi ke kantin sedangkan dirinya? masih belum selesai mengerjakan tugas milik laki - laki gila itu.

Kepalanya terasa berdenyut dan detik itu juga darah segar keluar dari kedua lubang hidungnya yang langsung membuat Sara mengambil tissue untuk mengelap hidungnya yang sekarang terasa sedikit perih.

Sudah menjadi hal biasa baginya mimisan seperti ini sejak usianya berkisar 3 tahun dia selalu mimisan bahkan hampir setiap hari waktu smp.

"Raaa!" Sara mengangkat kepala nya sambil membuang tissue bekas mengelap darah dari hidungnya dia melihat Khansa sahabatnya dari mereka duduk dibangku smp tapi sayang mereka tidak sekelas.

"Ke kantin yu!" Ajak Khansa sambil duduk disebelah meja Jema teman sebangku Sara.

"Bentar lagi Sa belum kelar nih" jawab Sara masih sibuk menyalin jawaban miliknya dibuku cowo gila itu.

"Lo dikerjain Agas lagi?" Sara hanya mengangguk dan menghela nafas ketika pekerjaannya sudah selesai.

"Lo kenapa sih Ra mau aja disuruh suruh sama Agas?"

"Sa, kalo pun gue harus milih gue juga gamau disuruh suruh sama dia tapi mamah lebih penting dari gue Sa" jawab Sara yang membuat Khansa bungkam dan juga prihatin melihat sahabatnya ini.

Gisella Sara Anatasya nama yang begitu cantik untuk wanita sepintar Sara, namanya sangat terkenal dikalangan para guru dan sekolah sekolah lain karna dia sering mengikuti perlombaan dan olimpiade disekolah.

Namun bukan berarti hidupnya dikelilingi oleh orang - orang yang baik dan hidupnya tenang, seorang Sara tetap lah Sara wanita yang tidak berkecukupan dibidang ekonomi dan masuk disekolah yang sungguh gila popularitas dan juga saling sibuk memamerkan kekayaan yang mereka miliki dari orang tuanya.

"Heh! ngapain lo ke kantin?! tugas gue udah lo selesain Hah?!" Sara diam memandang laki - laki yang sudah 1 tahun lebih membuat hidupnya tertekan dan terus dibawah ancaman.

AGASARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang