chaeyoung ,rose,germany

595 73 16
                                    

Chaeyoung baru saja keluar dari kelasnya, ia berteriak bahagia bersama teman- temannya, pasalnya hari ini mereka bisa terlepas dari segala les dan belajar sampai pagi.

"Party lah party!!" Seru jimin

"Wess ide bagus tuhh" sahut jongin

"Alah besok lah besok, gue mau rebahan sampe pingsan dulu sekarang" elak jennie yang tampaknya sangat merindukan kasurnya.

"Hooh besok aja biar bisa full time, lagian sekarang gue mau memperbaiki wajah gue yang gak gue urus selama UN" timpal jisoo

Dan akhirnya semua menyetujui untyk pergi besok
"Yaudah kalo gitu, pulang kuy"

"Kuy" mereka berhamburan, ada yang ke parkir, ada juga yang ke halte menunggu jemputan.
.
.
.
.
.
.
"Ada untungnya juga ya kita UN, lu pada jadi bisa ngerasain apa yang gue rasain tiap hari. Belajar semalaman, dandilarang berangkat sendiri" Chaeyoung memain mainkan alisnya sambil berkata seperti itu pada teman-teman nya yang sekarang merasakan apa yang ia rasakan.


"Gaenak banget dah, capek, ga bisa bebas lagi" jawab jennie membenarkan perkataan chaeyoung

"Iya njir, emak gue posesif bener, padahal kan gue cowok" ungkap jimin sambil menghela napas kasar

"Rasain tuhh" ledek chaeyoung

"Eneng??" Seseorang menepuk pundak chaeyoung dari belakang, otomatis membuat ia menoleh.

"Eeh elu?" Kaget chaeyoung

Pria itu tersenyum lantas berkata
"Nunggu suaminya ya neng? Gimana? Kalian udah saling cinta?"

Semua orang di halte langsung menoleh ke chaeyoung lalu saling berbisik. Sedangkan lisa, jennie, jimin langsung membulatkan matanya dan menatap chaeyoung bingung.

"Ba-bang ngomongnya gausah disini, sana sana mangkal duluu malu maluin" usir chaeyoung dengan eksprresi khawatir dan takut

Pria itu lantas mengangguk dan menyentuh bahu chaeyoung
"Ooh pasti temen temen eneng belum ada yang tau ya.. maaf ya neng, abang mangkal dulu" ucap pria itu lantas beranjak

Chaeyoung langsung menghela napasnya panjang, lalu membuka suara lagi
"Gaess, tolong jangan salah paham dulu, jadi waktu ini gue dikejar sama tuh preman, terus gue minta tolong baekhyun gue. Karna gue sama dia udah bingung, jadi kita bilang kalau kita dijodohin dan udah nikah. Jadi jangan nyebar yang engga engga ya gaess" tutur chaeyoung yang membuat orang orang di halte mengangguk paham.

"Kocak bener cara lo sumpah" jimin langsung tertawa terbahak bahak mendengar penjelasan chaeyoung.

"Whoaahh daebak chaeng, lo pinter bangettt" heboh jennie

Lisa langsung memeluk chaeyoung dan menepuk punggungnya
"Thats great chaeng, gue bangga sama lu"

"Gue gitu loh"
.
.
.
.
.
.
.
Baekhyun menatap chaeyoung dengan senyuman yang terpancar di wajah tampannya, ia langsung mengacak acak rambut chaeyoung bangga.

"Selamat selesai ujian sayang"

"Iih apaan sih, berantakan tauuu" rengek chaeyoung sambil tersenyum malu

"Bagus lagi, kaya monyet"

Senyum chaeyoung langsung pudar, dan berubah menjadi pout-an
"Percuma tadi lo sok sweet kalo akhirnya ngatain lagi"

"Serah gue donggg"

"Mau ke rumah gue gak?" Lanjut baekhyun

"Ngapain ke rumah lo?" Tanya chaeyoung sambil mengambil sisir di dashboard mobil

Be My Tutor, Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang