Seketika tak terbalas.
Seketika tak berucap.
Seketika tak terjadi apa apa.
Selucu itu, pernah.
Bahkan tak di anggap pun, aku pernah.
Terasa semua menjadi semu. Bahkan kian pudar.
Lambat lain akan menghilang.
Sesakit itu, pernah.
Dan dalam pernah, aku melaluinya dengan sungguh. Sampai lupa bahwa aku belum bahagia. Senyum pun sudah tak terukir jelas.
Sehancur itu, pernah.
Kemudian pernah yang sedemikian banyak akan menjelma menjadi
Terserah!
Don't care!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tak Selalu Sama
PoetryKisah lika liku kehidupan seseorang wanita yang berjuang dari nol untuk terus maju demi memulihkan hatinya yang telah patah