Jangan lupa vote dulu sebelum baca. Nanti teksnya hilang di pertengahan kalo belum di vote👣😶
___________________________________________
-Angga Pov-
Gue, Angga Kusuma. Putra bungsu dari Gino Kusuma dan Kintan Kusuma. Gue punya saudara perempuan, yaitu kakak gue. Namanya Angel Kusuma.
Gue terkenal dengan julukan es batu. Kenapa? Karna sifat gue yang dingin. Padahal gue hanya dingin saat berada di lingkuan luar doang. Mereka mah gatau gimana heboh nya gue saat di lingkungan keluarga dan saat bersama one girl.
Kalian pasti tau one girl yang gue maksud.
Kalo gatau, coba deh kalian pikir-pikir selama 5 detik.Oke, kalian benar.
One girl itu adalah Alana Wijaya.
Wanita kedua setelah ibuku yang selalu menemaniku saat menginjak usia 5 tahun.
Flashback On
Aku mempunyai sifat dingin sejak kecil, untuk itu tidak ada orang yang nyaman saat berteman dengan ku.
Namun, saat itu aku sekeluarga pindah rumah. Tepat sekali, kami pindah ke perumahan elite. Karena, waktu itu papa gue dapet rezeki banyak. Dan itu lah awal mula kejayaan keluarga Kusuma.
Di perumahan itu, gue satu perumahan sama Alana. Bedanya rumah gue paling ujung, sedangkan rumah Alana di pertengahan. Di perumahan itu, banyak sekali anak-anak. Rata-rata tiap rumah punya seorang anak kecil. Setiap sore, sudah terdengar tawa setiap anak yang sedang bermain bersama. Gue ga ikut. Gue hanya berani ngintip mereka. Gue emang introvert banget orang nya.
Tapi, gue tertarik sama 1 cewe yang saat itu rambutnya dikepang dua, dihiasi jepitan kupu-kupu disetiap kepangan nya. Dia cewe yang manis, suka tertawa, ramah, dan tidak mau kalah. Sangat menggemaskan.
Itu kali pertama aku tertarik pada seseorang dan itu wanita. Padahal saat itu usiaku baru menuju 5 tahun.
Aku memberanikan diri untuk keluar dari rumah dan duduk dikursi depan rumahku untuk melihat mereka bermain. Aku ingin. Hanya saja aku malu untuk ikut tanpa diajak.
Namun,
"Hai kamu. Mau bermain dengan kami?" itu adalah ajakan Alana. Gadis kecil yang manis dan menarik menurutku.
Aku saat itu hanya menggeleng. Jujur saja, seorang anak introvert seperti ku tidak nyaman jika bergabung dengan banyak orang yang tidak ku kenali. Aku hanya ingin bermain dengan dia saja. Hm, Alana saja.
"Kenapa? Kamu ga bosan duduk disitu? Ayo ikutt!!" Alana mengajak kembali, kali ini dia melompat-lompat sambil tersenyum.
Manis. Satu kata yang bisa mendefinisikan nya saat itu. Hmm, bahkan sampai sekarang. Bedanya, jika dulu anak itu penurut, sekarang sudah berani melawanku.
Kalian tak tau saja dulu betapa penurutnya Alana padaku. Aku cerita sedikit ya..
Sejak kecil, Alana memang anak yang tidak mau belajar, namun memiliki otak yang pintar. Itulah takdirnya. Pintar tanpa harus susah belajar.
Waktu TK, Alana pernah disuruh tante Ela, mamanya Alana. Untuk mengerjakan tugas mewarnai, tapi dia ga mau. Akhirnya, aku yang menyuruhnya dengan embel-embel akan menemani nya bermain nanti. Alhasil, dia mewarnai nya dengan rapi. Iya, Alana tipe gadis yang rapi dan itu hingga sekarang.
Dan masih banyak lagi yang Alana lakukan karena perintahku. Dia sangat penurut dan baik padaku, sehingga Tante Ela serta Om Dero selalu mengijinkan ku untuk bermain dengan Alana dirumahnya.
Sampai pada suatu saat pas aku koma di rumah sakit karena kecelakaan yang menyebabkan aku terbaring lemah di brankar rumah sakit. Di hari ke-7 tepat seminggu aku dirumah sakit, aku sudah sadar. Hanya saja masih enggan untuk membuka mata.
"Angga, kenapa sakit hiks..hiks.." itu Alana menjengukku sambil memegang wajahku menangis. Aku sadar bahkan aku ingin tertawa, namun ku urungkan untuk melihat respon nya lagi.
"Aku gapunya teman huhuhu... Angga bangunn.. Aku punya mainan baru dibeli papa, ayo kita main" bohong. Alana punya banyak teman.
"Anggaaaa.. Alana rindu.. Jangan main-main sama mimpi Angga terus, Alana juga mau Angga main sama Alana" sambungnya lagi.
Deggg
Alana memelukku. Aku sadar saat itu aku masih berumur 5 tahun, belum tau apa itu cinta dan sejenisnya. Tapi, saat itu aku benar-benar terkejut. Tak ada yang berani melakukan itu padaku selain ibuku dan kakakku.
Aku yang tak tahan, akhirnya membuka mataku.
"Pelankan suaramu, Alana" ucapku dan Alana langsung mengusap airmata nya lalu tersenyum
"Ma---mpphh" aku membekap mulutnya yang hendak memanggil orang untuk masuk ikut melihatku saat itu.
"Diem! Aku mau kamu aja yang disini" sialann! Entah apa yang kupikirkan saat itu, hingga melontarkan kalimat yang membuat Alana bingung dan mengernyitkan keningnya.
"Jangan sakit lagi ya, Angga. Alana sedih. Alana gapunya teman main. Cepat sembuh"
Cupp
Alana mencium lembut pipi ku saat itu, bodohnya aku yang bukan marah malah mematung sepersekian detik. Lalu, orang datang dari pintu dan menemuiku.
Flashback off
Jadi jangan tanya lagi kenapa gue sayang sama Alana kayak gue sayang sama keluarga gue.
Gue juga dingin emang warisan sifat bokap gue, mungkin.
Kalo kalian tanya foto gue mana, minta nohh sama author nya.
Bilang gini "Thor, post foto es batu dong!"
--------
Heyyoooo, udah dibaca semua? Hayuu di komen🙂😗
Ig author: @jesicamrbn_
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Taste✔️ [ ON GOING ]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW AUTHOR, SEBELUM MEMBACA YA🤗]🌈💙 "Gue gapernah menduga gue bakalan jatuh cinta sama sahabat gue sendiri. Gue bahagiaaaa bangett dipertemukan sama cowo tengil kayak lo" -Alana Wijaya -❤-