LOST [Kim Taehyung | BTS ]

2 Lost My Way 💔

Keesokan hari nya,

At Hospital

"eunghh.." Rintih Taehyung membuka matanya perlahan.
Namjoon langsung menghampiri Taehyung baru sadar dari pingsan nya.
"Taehyungie gwenchana?" Tanya namjoon khawatir.

Taehyung menggelengkan kepalanya pelan, agak sedikit pusing namun itu tak masalah. Mata hazel nya bergerak melihat sekelilingnya tampak asing bagi nya.
"Ini dimana hyung!" Tanya Taehyung sambil menatap dalam sosok Namjoon hyung di hadapan nya.

Namjoon pun mengelus lembut surai Taehyung dengan sayang,
"Kita berada di rumah sakit! Dan disamping mu ada appa Tae." Jawab Namjoon tersenyum hampa walaupun sebenarnya dia sangat sedih tapi ia tetap memperlihatkan senyuman nya kepada Taehyung.

"Keadaan appa gimana hyung?" Panik Taehyung mengingat terakhir kalinya ia melihat sosok mengerikan di rumah nya. Appa nya tergeletak tak berdaya di lumuri darah segar.
"Appa baik-baik saja sekarang, dokter sudah menangani nya." Jawab Namjoon hyung memegang erat tangan Taehyung.

"Kumohon Tae jangan tanyakan Eomma!" Batin Namjoon dalam hati yang terpuruk ia tidak bisa memberitahukan Taehyung sekarang.
"Lalu kemana Seokjin hyung dan Eomma, hyung." Tanya Taehyung penasaran karena ia tak melihat seokjin hyung. Apalagi sosok eomma nya itu dari tadi malam,

"Seokjin hyung dan eomma sedang sibuk! Euhh kau masih mengantukkan Tae." Ucap Namjoon sambil tersenyum menampilkan deretan gigi putih nya tersebut.
Karena Taehyung masih kecil dan tidak tahu apa-apa ia menurut dan mengiyakan jawaban namjoon hyung.
"Tidurlah tae! Hyung akan disini bersama mu." Kata Namjoon sambil mengelus lembut suari Taehyung mata memerah, Namjoon tak sanggup lagi menahan tangisan nya.

"Uhh.. Iya hyung Taehyung tidur." Jawab Taehyung Langsung memeluk pergelangan namjoon lalu menutup matanya.
"Mianhe! Mianhe Taehyungie, hyung tidak ingin kau sedih!" Batin Namjoon tak sadar liquid bening nya jatuh mengalir di pipi.
"Hikss.. Hikss.." Tangis Namjoon ditahan jangan sampai bersuara membangunkan Taehyung di hadapan nya.

At Morgue

"Eomma, waeyo ini harus terjadi!" Kata Seokjin sambil memandang mayat Eomma nya di dalam peti mati.
Seokjin menangis, ia tidak tahu harus berbuat apa-apa karena sekarang yang membantu mereka hanya ajhussi park yang mengurus segalanya.
"Apa yang terjadi di hari itu!" Kata Seokjin sedikit mengencangkan suara nya di dalam kamar mayat.
Sedangkan para perawat yang mengangkat mayat Eunbi hanya bisa menatap kasihan.
"Waeyo, hikkss.. Pipi mu bengkak? Apa yang terjadi? Hikkss.." Tangis Seokjin sambil menatap intens ke arah mayat sang Eomma.

"Apa yang terjadi saat kami diluar rumah! Wae..." Seokjin menangis ia tak tahan lagi, ia sangat sedih di umur yang masih 16 Tahun ini sudah kehilangan sosok Eomma. Dan yang paling mengejutkan lagi mengapa banyak luka lembab warna ungu kebiruan hampir diseluruh tubuh eomma nya.

"Siapa yang menyiksa mu seperti ini eomma?" Batin seokjin dalam hatinya sambil mengepalkan erat tangan nya, emosi tak tertahankan lagi.

"Aku bersumpah untuk membalas dendam ini kepada orang yang sudah membunuh Eomma." Batin Seokjin Dalam hati sambil mengelus lembut dengan sayang Surai eomma nya.

Tak lama kemudian Peti mayat Eunbi alias Eomma nya itu ditutup dan bersiap di makamkan besok karena semua urusan masih ada yang belum selesai oleh Ajhussi Park.

.....

Malam pun telah tiba, Seokjin dan Namjoon hanya bisa meratapi nasib mereka berdua dengan Appa yang masih belum sadarkan diri dan Taehyung tertidur lelap di atas brangkar rumah sakit. Mereka sengaja diletakan di ruangan yang sama oleh Ajhumma Park.
"Hyung! Aku berbohong soal Eomma! Kepada Taehyungie." Balas Namjoon dengan khawatir dan cemas.